“Hari ini kebetulan ada banyak acara. Senin juga jam-jam sibuk. Paling tidak Selasa kami rapat lagi. Dari hasil rapat itu akan diputuskan sikap apa yang diambil, sesuai ketentuan dan aturan berlaku, sebab nanti melibatkan pihak Kejari dan Polrestabes,” pungkasnya.
PT TLJ sebelumnya terkesan tidak mengindahkan Surat Peringatan (SP) ketiga dari Pemko Medan. Mereka terlihat masih kukuh bersikap untuk tidak angkat kaki dari Pasar Peringgan. Bahkan mereka siap mengirimkan somasi atas cara Pemko Medan, pada Jumat kemarin.
“Gak ada masalah sama kami, mau berapa kali pun masuk surat Pemko itu, yang penting besok (Jumat, Red) pukul 08.00 WIB, sudah masuk juga surat somasi kami kepada mereka,” kata Humas PT TLJ, Efin Romulo Naibaho, Kamis (14/9).
Menurutnya ada tahapan yang mesti dilalui dan idak bisa serta menyerta ‘mengusir’ PT TLJ begitu saja. Apalagi melalui sepucuk surat. “Menurut saya, mereka ini yang tidak tahu aturan. Apakah mereka tidak membaca aturan dan ketentuan dalam perjanjian. Kita inikan negara hukum,” katanya.
Efin menyarankan Pemko membaca klausul kontrak dengan pihaknya. Di mana kalau tidak ada kesepakatan perpanjangan kontrak akan diputuskan di pengadilan. “Kamikan bukan menyewa di situ, makanya kami akan kirimkan somasi agar Pemko membaca isi perjanjiannya,” katanya.
Pihaknya masih berharap ada perundingan terkait perpanjangan kontrak. Hanya saja kalau Pemko kukuh ingin ‘menggusur’ mereka, upaya hukum akan menjadi solusi terbaik. “Kami tetap berharap duduk satu meja dengan Pemko, tapi kalau tidak mau juga, ya apa boleh buat. Padahal sudah jelas dalam klausul disebutkan, bahwa kami pihak prioritas mendapat perpanjangan kontrak,” katanya.
Ia menambahkan, investasi Rp157 miliar (kurs rupiah sekarang) yang sudah mereka gelontorkan, jika mau diputuskan sepihak oleh Pemko tidak menjadi persoalan.
“Itukan hak mereka, dan kami hargai juga. Tetapi itu harus diputuskan di pengadilan. Kita inikan negara hukum,” tegasnya seraya mengaku, pihaknya tidak ciut sedikit pun dengan personel yang akan diturunkan Pemko nantinya. (prn/azw)