25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

RS USU Gunakan Mamografi Deteksi Kanker dan Tumor

Sejarah pendirian Rumah Sakit USU telah dimulai pada tahun 2003 dengan diajukannya Usulan proyek pembangunan Pusat Penelitian dan Diagnostik Kesehatan (PPDK) USU ke Bappenas yang kemudian direvisi menjadi usulan Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) USU.

Pada tahun 2004, Usulan Pembangunan RS USU tersebut disetujui dan masuk dalam perencanaan Bappenas. Pada tahun 2005 Islamic Development Bank (IDB) menawarkan Loan untuk membangun RSP USU.

Setelah melalui proses negosiasi dengan pemerintah, IDB menyetujui pemberian Loan pembangunan RSP USU pada tanggal 1 Februari 2006. Pembangunan RS USU dilaksanakan antara tahun 2009 – 2011 oleh PT Waskita Karya yang ditetapkan sebagai pelaksana pembangunan tersebut.

Rumah Sakit USU dibangun di atas lahan milik USU dengan sertifikat hak pakai seluas 38.000 m2, Bangunan Utama berlantai 5 dengan luas total 52.200 M2, menempati  sekitar 35 % dari tapak lahan.

Hayat Sindi diketahui merupakan pendiri dan Presiden Institut Imajinasi dan Ingenuity (institute), di Jeddah, Arab Saudi, dan salah satu pendiri dan direktur ‘Diagnostics for All’, lembaga nirlaba yang menggabungkan bioteknologi dan mikrofluida, yang didedikasikan untuk menciptakan film- biaya, kemudahan penggunaan, diagnostik perawatan khusus yang dirancang khusus untuk 60 persen negara berkembang yang tinggal di luar jangkauan rumah sakit perkotaan dan infrastruktur medis.

Hayat lulus dengan gelar di bidang farmakologi pada tahun 1995 di King’s College, Inggris dan meraih gelar PhD dalam bidang bioteknologi dari Universitas Cambridge pada tahun 2001.

Dia menemukan sebuah mesin yang menggabungkan efek cahaya dan ultra-sound untuk digunakan dalam bioteknologi. Seiring dengan kegiatan ilmiahnya, dia berpartisipasi dalam berbagai acara yang bertujuan meningkatkan kesadaran sains di kalangan wanita, khususnya di Arab Saudi dan Dunia Muslim.

Dia juga tertarik dengan masalah brain drain . Pada tahun 2010, Sindi adalah pemenang Hadiah ‘Mekkah Al Mukaram’ untuk Inovasi Ilmiah, yang diberikan oleh HRH Pangeran Khalid Al-Faisal . Dia juga bernama 2011 Emerging Explorer oleh National Geographic Society .

Pada tahun 2012, ia dinobatkan sebagai salah satu dari Newsweek”150 Wanita yang Mengguncang Dunia”. Dia menjadi Duta Goodwill UNESCO pada tahun 2012 sebagai pengakuan atas karyanya untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan dan inovasi sosial bagi ilmuwan, teknolog dan insinyur di Timur Tengah dan sekitarnya, upayanya untuk mendekatkan para inovator dan dedikasinya kepada cita-cita dan tujuan Organisasi. (dvs/ila)

 

 

 

 

 

 

Sejarah pendirian Rumah Sakit USU telah dimulai pada tahun 2003 dengan diajukannya Usulan proyek pembangunan Pusat Penelitian dan Diagnostik Kesehatan (PPDK) USU ke Bappenas yang kemudian direvisi menjadi usulan Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) USU.

Pada tahun 2004, Usulan Pembangunan RS USU tersebut disetujui dan masuk dalam perencanaan Bappenas. Pada tahun 2005 Islamic Development Bank (IDB) menawarkan Loan untuk membangun RSP USU.

Setelah melalui proses negosiasi dengan pemerintah, IDB menyetujui pemberian Loan pembangunan RSP USU pada tanggal 1 Februari 2006. Pembangunan RS USU dilaksanakan antara tahun 2009 – 2011 oleh PT Waskita Karya yang ditetapkan sebagai pelaksana pembangunan tersebut.

Rumah Sakit USU dibangun di atas lahan milik USU dengan sertifikat hak pakai seluas 38.000 m2, Bangunan Utama berlantai 5 dengan luas total 52.200 M2, menempati  sekitar 35 % dari tapak lahan.

Hayat Sindi diketahui merupakan pendiri dan Presiden Institut Imajinasi dan Ingenuity (institute), di Jeddah, Arab Saudi, dan salah satu pendiri dan direktur ‘Diagnostics for All’, lembaga nirlaba yang menggabungkan bioteknologi dan mikrofluida, yang didedikasikan untuk menciptakan film- biaya, kemudahan penggunaan, diagnostik perawatan khusus yang dirancang khusus untuk 60 persen negara berkembang yang tinggal di luar jangkauan rumah sakit perkotaan dan infrastruktur medis.

Hayat lulus dengan gelar di bidang farmakologi pada tahun 1995 di King’s College, Inggris dan meraih gelar PhD dalam bidang bioteknologi dari Universitas Cambridge pada tahun 2001.

Dia menemukan sebuah mesin yang menggabungkan efek cahaya dan ultra-sound untuk digunakan dalam bioteknologi. Seiring dengan kegiatan ilmiahnya, dia berpartisipasi dalam berbagai acara yang bertujuan meningkatkan kesadaran sains di kalangan wanita, khususnya di Arab Saudi dan Dunia Muslim.

Dia juga tertarik dengan masalah brain drain . Pada tahun 2010, Sindi adalah pemenang Hadiah ‘Mekkah Al Mukaram’ untuk Inovasi Ilmiah, yang diberikan oleh HRH Pangeran Khalid Al-Faisal . Dia juga bernama 2011 Emerging Explorer oleh National Geographic Society .

Pada tahun 2012, ia dinobatkan sebagai salah satu dari Newsweek”150 Wanita yang Mengguncang Dunia”. Dia menjadi Duta Goodwill UNESCO pada tahun 2012 sebagai pengakuan atas karyanya untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan dan inovasi sosial bagi ilmuwan, teknolog dan insinyur di Timur Tengah dan sekitarnya, upayanya untuk mendekatkan para inovator dan dedikasinya kepada cita-cita dan tujuan Organisasi. (dvs/ila)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/