Hal tersebut adalah merupakan rangkaian skenario kegiatan Latihan Cakra C-17 Tahun 2017 yang melibatkan personel Kosekhanudnas III dan Satuan Radar di jajaran Kosekhanudnas III, 5 pesawat Tempur Sergap F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin serta satu pesawat angkut Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin sebagai Bulsi.
“Latihan Pertahanan Udara (Hanud) dengan sandi “Cakra C-17” tersebut telah secara rutin dilaksanakan setiap tahun untuk uji coba sistem Hanud yang digelar di Kosekhanudnas III dan jajaran,” ujar Panglima Kosekhanudnas III Marsekal Pertama TNI Age Wiraksono, S.I.P., M.A dalam press rilisnya.
Selain itu, lanjut Age, latihan tersebut untuk melatih kesiapsiagaan Kosekhanudnas III dalam rangka menjaga kedaulatan negara dan penegakkan hukum di udara khususnya di wilayah tanggung jawab Kosekhanudnas III serta untuk menguji doktrin, prosedur dan sistem Hanudnas.
“Hasil yang diharapkan dalam menggelar Latihan Cakra C-17 adalah agar seluruh personel Kosekhanudnas III beserta jajarannya dapat mengerti dan melaksanakan mekanisme pelaksanaan Operasi Pertahanan Udara sesuai prosedur yang berlaku,” harapnya.
Panglima Kosekhanudnas III berharap agar setelah latihan profesionalitas anggota dapat meningkat sehingga Kosekhanudnas III sebagai Komando Pelaksana Operasi dapat melaksanakan Operasi Hanud secara terpadu di wilayah tanggung jawabnya, dalam memelihara integritas dan kedaulatan wilayah udara nasional serta menegakkan hukum di udara NKRI.(rel/ila)