26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Polisi: Hanya Mitos, Jangan Terprovokasi

Kakek sarung-Ilustrasi.
Kakek sarung-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Lubuk Pakam AKP Kamil Simanjuntak saat dikonfirmasi mengenai isu kakek sarung mengatakan, itu hanya isu. Ia mengimbau kepada warga jika curiga melihat orang lain harap melaporkan ke polisi.

Isu Kakek Sarung diakui polisi makin menambah kerjaan mereka. Malahan, mereka harus mengikuti pemberitaan untuk mengetahui kemana arah dan tujuan si kakek itu. “Gara-gara si Kakek Sarung, kami pun jadi keluar malam,” tukas seorang brigadir di halaman Poldasu.

Di sudut gedung Poldasu, beberapa perwira juga membicarakan soal isu Kakek Sarung. Mereka juga turut khawatir apabila benar isu tersebut. Namun, sekecil apapun isu itu, mereka tetap memikirkannya. “Kami pikirkan jugalah. Mana tau datang ke rumah kami,” tandas perwira satu melati di pundaknya itu.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Wahyudi menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum ada menerima laporan soal kakek sarung itu. “Tidak ada kita menerima laporannya,” bebernya.

Hal senada dikatakan, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP I Kadek Harry. Pihaknya juga belum ada menangkap atau mengetahui soal keberadaan kakek sarung itu. “Tidak ada bang, belum ada laporannya,” serunya.

Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Ronni Bonic, menanggapi isu kakek sarung yang beredar di masyarakat, mengatakan kasus tersebut tidak pernah terjadi alias mitos. “Isu tersebut bisa aja dilakukan oleh beberapa oknum yang membesar – besarkan situasi, yang ingin membuat situasi Kota Medan ini tidak kondusif. Hingga mereka mengambil keuntungan atas isu tersebut,” tegasnya. “Intinya, kepada masyarakat agar jangan terprovokasi dengan isu yang ingin meresahkan masyarakat dengan Kakek Sarung itu,” tambahnya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani Prihartini SIK, juga mengaku pihaknya belum ada mendapatkan laporan yang jelas tentang pemberitaan kakek sarung tersebut. “Kami belum ada menerima laporan kasus kakek sarung,” ujarnya. Menurutnya, kabar tentang kakek sarung tersebut hanya isu belaka yang disebarkan orang-orang yang tak bertanggung jawab. “Kabar tersebut hanya sekedar isu saja, tidak ada kebenarannya,” jelasnya.

Ketika disinggung tentang penyebar isu kakek sarung tersebut dilakukkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan dibelakangnya, Juliani mengatakan bisa saja seperti itu. “Bisa saja orang yang menyebar isu tersebut adalah orang yang punya kepentingan, tetapi kita kan belum tau siapa, karena bukti-buktinya belum ada,” jelasnya.

Juliani mengharapkan agar masyarakat tidak terpengaruh terhadap isu kakek sarung tersebut. “Saya berharap agar masyarakat tidak terpengaruh terhadap isu kakek sarung tersebut,” harapnya. “Kalau ada yang menemukan kakek sarung jangan langsung di hakimilah, kan kasihan orang tua dihakimi, lebih baik serahkan ke polisi biar polisi yang menyelidikinya,” ujarnya.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Helfi Assegaf menegaskan, kakek penjual sarung yang bisa berujung maut bagi pembelinya hanya isu dan tidak perlu ditanggapi. Kami klarifikasi tentang isu kakek penjual sarung tersebut tidak benar.  “Kami tegaskan bahwa wilayah Sumut aman kondusif, tidak ada kejadian terkait isu hoax yang beredar tersebut,” tegasnya, Selasa (17/3)siang.

Isu itu sengaja dihembuskan oknum tidak bertanggungjawab untuk mengganggu situasi di Sumut yang sudah kondusif dan terkendali. “Kami yakinkan, bahwa isu tersebut tidak usah dipedulikan atau ditanggapi, karena hanya akan meresahkan masyarakat. “Itu ulah oknum-oknum untuk membuat suasana tidak kondusif,” tandasnya.

Ditanya mengenai broadcast yang meresahkan kalangan masyarakat luas tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap pelaku penyebar isu di luar logika itu. Polda Sumut berserta seluruh jajarannya telah diturunkan untuk menjaga keamanan di semua wilayah Sumut, agar masyarakat tetap tenang dan dapat beraktivitas seperti biasa. “Kita masih menyelidiki isu yang telah meresahkan masyarakat,” ujarnya. (mag2/mag3/gib/cr6/win/trg)

Kakek sarung-Ilustrasi.
Kakek sarung-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Lubuk Pakam AKP Kamil Simanjuntak saat dikonfirmasi mengenai isu kakek sarung mengatakan, itu hanya isu. Ia mengimbau kepada warga jika curiga melihat orang lain harap melaporkan ke polisi.

Isu Kakek Sarung diakui polisi makin menambah kerjaan mereka. Malahan, mereka harus mengikuti pemberitaan untuk mengetahui kemana arah dan tujuan si kakek itu. “Gara-gara si Kakek Sarung, kami pun jadi keluar malam,” tukas seorang brigadir di halaman Poldasu.

Di sudut gedung Poldasu, beberapa perwira juga membicarakan soal isu Kakek Sarung. Mereka juga turut khawatir apabila benar isu tersebut. Namun, sekecil apapun isu itu, mereka tetap memikirkannya. “Kami pikirkan jugalah. Mana tau datang ke rumah kami,” tandas perwira satu melati di pundaknya itu.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Wahyudi menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum ada menerima laporan soal kakek sarung itu. “Tidak ada kita menerima laporannya,” bebernya.

Hal senada dikatakan, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP I Kadek Harry. Pihaknya juga belum ada menangkap atau mengetahui soal keberadaan kakek sarung itu. “Tidak ada bang, belum ada laporannya,” serunya.

Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Ronni Bonic, menanggapi isu kakek sarung yang beredar di masyarakat, mengatakan kasus tersebut tidak pernah terjadi alias mitos. “Isu tersebut bisa aja dilakukan oleh beberapa oknum yang membesar – besarkan situasi, yang ingin membuat situasi Kota Medan ini tidak kondusif. Hingga mereka mengambil keuntungan atas isu tersebut,” tegasnya. “Intinya, kepada masyarakat agar jangan terprovokasi dengan isu yang ingin meresahkan masyarakat dengan Kakek Sarung itu,” tambahnya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani Prihartini SIK, juga mengaku pihaknya belum ada mendapatkan laporan yang jelas tentang pemberitaan kakek sarung tersebut. “Kami belum ada menerima laporan kasus kakek sarung,” ujarnya. Menurutnya, kabar tentang kakek sarung tersebut hanya isu belaka yang disebarkan orang-orang yang tak bertanggung jawab. “Kabar tersebut hanya sekedar isu saja, tidak ada kebenarannya,” jelasnya.

Ketika disinggung tentang penyebar isu kakek sarung tersebut dilakukkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan dibelakangnya, Juliani mengatakan bisa saja seperti itu. “Bisa saja orang yang menyebar isu tersebut adalah orang yang punya kepentingan, tetapi kita kan belum tau siapa, karena bukti-buktinya belum ada,” jelasnya.

Juliani mengharapkan agar masyarakat tidak terpengaruh terhadap isu kakek sarung tersebut. “Saya berharap agar masyarakat tidak terpengaruh terhadap isu kakek sarung tersebut,” harapnya. “Kalau ada yang menemukan kakek sarung jangan langsung di hakimilah, kan kasihan orang tua dihakimi, lebih baik serahkan ke polisi biar polisi yang menyelidikinya,” ujarnya.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Helfi Assegaf menegaskan, kakek penjual sarung yang bisa berujung maut bagi pembelinya hanya isu dan tidak perlu ditanggapi. Kami klarifikasi tentang isu kakek penjual sarung tersebut tidak benar.  “Kami tegaskan bahwa wilayah Sumut aman kondusif, tidak ada kejadian terkait isu hoax yang beredar tersebut,” tegasnya, Selasa (17/3)siang.

Isu itu sengaja dihembuskan oknum tidak bertanggungjawab untuk mengganggu situasi di Sumut yang sudah kondusif dan terkendali. “Kami yakinkan, bahwa isu tersebut tidak usah dipedulikan atau ditanggapi, karena hanya akan meresahkan masyarakat. “Itu ulah oknum-oknum untuk membuat suasana tidak kondusif,” tandasnya.

Ditanya mengenai broadcast yang meresahkan kalangan masyarakat luas tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap pelaku penyebar isu di luar logika itu. Polda Sumut berserta seluruh jajarannya telah diturunkan untuk menjaga keamanan di semua wilayah Sumut, agar masyarakat tetap tenang dan dapat beraktivitas seperti biasa. “Kita masih menyelidiki isu yang telah meresahkan masyarakat,” ujarnya. (mag2/mag3/gib/cr6/win/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/