31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

MUI: Orang yang Tersugesti Isu Bisa Saja Mati

Ilustrasi-Kakek Sarung.
Ilustrasi-Kakek Sarung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua MUI Medan, Prof DR H Muhammad Hatta mengakui bahwa berkembangnya isu kakek sarung sangat meresahkan masyarakat. Sebab isu tersebut tidak jelas siapa sumbernya. Biasanya itu dilakukan orang untuk mengalihkan suatu permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat. “Ini adalah model yang sering terjadi di masyarakat,” ungkapnya.

“Agama Islam sangat mencela hal tersebut. Sebab di dalam tauhid Islam tidak ada makhluk seperti setan dan iblis yang bisa mematikan manusia. Sebab kata pasti hanyalah milih Tuhan Yang Maha Esa. Hanya orang-orang yang beriman lemah yang dapat terpengaruh oleh sugesti isu tersebut,” jelasnya.

Karena sugesti, lanjutnya, banyak masyarakat yang terpengaruh. ”Jadi orang yang tersugesti itu bisa saja mati sebelum waktunya. Misal ada orang sakit, kalau kita bilang wah mukanya merah segar udah. Pasti bentar lagi sembuh. Ini kan dorongan buat yang sakit agar sembuh. Kalau kita bilang wah mukanya udah pucat. Gak lama lagi ini nampaknya, ya akan melemahkan yang sakit jadinya,” ungkapnya.

Untuk itu dirinya menyarankan agar masyarakat memperkokoh imannya. Sehingga percaya kematian datang hanya dari Tuhan Yang Maha Esa. “Jadi ada manusia yang mudah kena sugesti kalau dalam Islam karena imannya lemah. Orang yang memiliki kepribadian lemah akan mudah dipengaruhi. Untuk itu perkokohlah iman dengan cara percaya pada-NYA dan jalankan ibadah,” ungkapnya.

Begitu juga kata Camat Delitua, drs Zahar saat ditemui di ruangannya. “Masyarakat jangan terus mempercayai isu itu. Apalagi bagi masyarakat yang belum melihat secara langsung sosok nenek dan kakek penjual sarung itu dan berikut kejadiannya,” tegasnya.

“Memang saya juga sering membaca isu ini di berita koran-koran terbitan medan, tapi sampai sekarang cerita ini belum pernah terbukti. Saya belum pernah dengar apakah nenek dan kakek penjual sarung sudah memasuki wilayah Delitua,” lanjutnya.

Senada disampaikan Camat Biru-Biru, Drs Khairul Azman. “Inikan cuma isu, apakah masyarakat sudah melihat langsung fakta kebenaran tentang kedua orang tua yang menyamar sebagai pedagang kain itu,” ucap Khairul di ruang kerjanya.

“Nah, kalau belum, untuk apa takut? Lantas buat apa percaya dengan isu misteri seperti itu, apalagi sampai merasa resah. Lebih baik berfikir secara positif aja banyak beribadah, karena itu akan lebih baik,” harapnya. (mag2/mag3/gib/cr6/win/trg)

Ilustrasi-Kakek Sarung.
Ilustrasi-Kakek Sarung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua MUI Medan, Prof DR H Muhammad Hatta mengakui bahwa berkembangnya isu kakek sarung sangat meresahkan masyarakat. Sebab isu tersebut tidak jelas siapa sumbernya. Biasanya itu dilakukan orang untuk mengalihkan suatu permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat. “Ini adalah model yang sering terjadi di masyarakat,” ungkapnya.

“Agama Islam sangat mencela hal tersebut. Sebab di dalam tauhid Islam tidak ada makhluk seperti setan dan iblis yang bisa mematikan manusia. Sebab kata pasti hanyalah milih Tuhan Yang Maha Esa. Hanya orang-orang yang beriman lemah yang dapat terpengaruh oleh sugesti isu tersebut,” jelasnya.

Karena sugesti, lanjutnya, banyak masyarakat yang terpengaruh. ”Jadi orang yang tersugesti itu bisa saja mati sebelum waktunya. Misal ada orang sakit, kalau kita bilang wah mukanya merah segar udah. Pasti bentar lagi sembuh. Ini kan dorongan buat yang sakit agar sembuh. Kalau kita bilang wah mukanya udah pucat. Gak lama lagi ini nampaknya, ya akan melemahkan yang sakit jadinya,” ungkapnya.

Untuk itu dirinya menyarankan agar masyarakat memperkokoh imannya. Sehingga percaya kematian datang hanya dari Tuhan Yang Maha Esa. “Jadi ada manusia yang mudah kena sugesti kalau dalam Islam karena imannya lemah. Orang yang memiliki kepribadian lemah akan mudah dipengaruhi. Untuk itu perkokohlah iman dengan cara percaya pada-NYA dan jalankan ibadah,” ungkapnya.

Begitu juga kata Camat Delitua, drs Zahar saat ditemui di ruangannya. “Masyarakat jangan terus mempercayai isu itu. Apalagi bagi masyarakat yang belum melihat secara langsung sosok nenek dan kakek penjual sarung itu dan berikut kejadiannya,” tegasnya.

“Memang saya juga sering membaca isu ini di berita koran-koran terbitan medan, tapi sampai sekarang cerita ini belum pernah terbukti. Saya belum pernah dengar apakah nenek dan kakek penjual sarung sudah memasuki wilayah Delitua,” lanjutnya.

Senada disampaikan Camat Biru-Biru, Drs Khairul Azman. “Inikan cuma isu, apakah masyarakat sudah melihat langsung fakta kebenaran tentang kedua orang tua yang menyamar sebagai pedagang kain itu,” ucap Khairul di ruang kerjanya.

“Nah, kalau belum, untuk apa takut? Lantas buat apa percaya dengan isu misteri seperti itu, apalagi sampai merasa resah. Lebih baik berfikir secara positif aja banyak beribadah, karena itu akan lebih baik,” harapnya. (mag2/mag3/gib/cr6/win/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/