26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Sumut Melebihi Target

Gerakan Sehari Sejuta Sambungan Baru

MEDAN- PT PLN (Persero) melalui unit-unit pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia secara serentak kembali menggelar Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Grasss), Jumat (17/6). Sebelumnya, tahun lalu tepatnya pada 27 Oktober 2010 bersamaan dengan Hari Listrik Nasionaln (HLN), PLN juga menyelenggarakan acara yang sama dan secara Nasional berhasil menyambung 1,1 juta sambungan listrik yang selama ini masuk dalam daftar tunggu.

Di Sumatera Utara, Grasss ikut melaksanakan kegiatan ini dengan dimulainya apel siaga Grasss II di Lapangan Benteng Medan, Jumat pagi yang dihadiri GM PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Krisna Simba Putra, GM Pembangkitan Sumbagut Ikuten Sinulingga, GM Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I Sulaiman Daulad dan seluruh karyawan PLN regional Sumatera Utara.

Gubsu yang diwakili Asisten II Ekbang Ir H Zaili Azwar, MSc pada apel siaga Grasss II mengatakan, Pemprovsu mendukung upaya PLN menuntaskan daftar tunggu sambungan yang dimulai melalui Grasss tahap I pada 27 Oktober 2010 serangkaian Hari Listrik Nasional.

‘’Grasss II ini sebagai momentum untuk mengubah image mengurus pasang baru di PLN adalah murah, standar dan transparan. Sebagai contoh untuk 450 VA hanya Rp337.500, sedangkan 900 VA hanya Rp675.000. Program ini akan menghilangkan kesan buruk maupun image PLN di mata masyarakat,” ujarnya.
Ketua Satgas Program Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Grasss) Tahap II PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Mirza Arsyad mengatakan, dari Januari-16 Juni 2011, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara melayani sambungan baru 52.796 pelanggan atau terealisasi sekira 136,6 persen dari target yang ditetapkan tahun 2011 sebanyak 38.200 sambungan baru.

Didampingi Humas PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Raidir Sigalingging, Mirza mengatakan sampai akhir Desember 2011 pihaknya menargetkan penambahan pelanggan baru 64.000 sambungan, yang didominasi rumah tangga. Pelanggan baru dengan daya maksimal 2.200 VA itu sama sekali tidak mempengaruhi sistem kelistrikan di Sumut.

Sedangkan di tahun 2012, PLN menargetkan 105 ibu pelanggan baru untuk listrik rumah tangga. Ia menyebut beban puncak saat ini sekira 1.300 MW, sedangkan daya mampu berkisar 1.400 MW. “Penambahan pelanggan baru kami prediksi sesuai kebutuhan dan beban yang ada sehingga tidak mempengaruhi sistem kelistrikan di Sumut,” tegasnya.
Khusus migrasi atau penambahan daya, Mirza mengatakan dari Januari hingga 15 Juni 2011 sebanyak 29.088 sambungan dengan penambahan daya dari 450 VA ke 1.300 VA, 450 VA ke 2.200 VA, 900 VA ke 1.300 VA dan 900 VA ke 2.200 VA. Paling banyak migrasi dari 450 VA ke 1.300 VA yang jumlahnya mencapai 10.000 pelanggan.
“Semua migrasi penambahan atau peralihan daya ini tidak dipungut biaya alias gratis,” tegas Mirza, yang juga Manajer Niaga PT PLN (Persero) Wilayah Sumut ini. Namun migrasi yang gratis itu jika dari 450 VA ke 1.300 VA atau 2.200 VA. Sedangkan dari 450 VA ke 900 VA misalnya, tidak gratis. Begitu pula dari 1.300 VA ke 2.200 VA tidak gratis.

Direktur PT PLN (Persero), Dahlan Iskan melalui pers rilisnya mengatakan, PLN menargetkan bisa menyambung sekitar 1,2 juta pelanggan yang masih tercatat di daftar tunggu yang tersebar di Indonesia Barat sebanyak 389 ribu calon pelanggan, Indonesia Timur 470 ribu calon pelanggan dan di Jawa-Bali 358 ribu calon pelanggan.
Sejalan dengan keinginan untuk menuntaskan daftar tunggu tadi, kata Dahlan, PLN telah melakukan beberapa upaya strategis agar dapat memenuhi permintaan sambungan listrik dari masyarakat. Di antaranya, upaya untuk memperkuat pasokan listrik di sejumlah daerah dengan telah mulai beroperasinya beberapa proyek pembangkit 10.000 MW Tahap 1, baik di Jawa maupun di luar Jawa.

Kemudian melakukan uprating dan mengoptimalkan pembangkit milik PLN, melakukan sewa pembangkit diesel di beberapa lokasi, perluasan jaringan, penambahan kapasitas dan jumlah trafo serta upaya teknis lainnya sehingga setiap permintaan sambungan listrik dapat terlayani dengan baik.
“Selain itu,  program Grasss ini juga dimaksudkan untuk melindungi masyarakat (calon pelanggan) dari praktik-praktik kecurangan yang tidak terpuji,  sekaligus berusaha mengikis habis praktek percaloan dan “pasar gelap” dalam penyambungan baru,” pungkas Dahlan Iskan.
(ila)

Gerakan Sehari Sejuta Sambungan Baru

MEDAN- PT PLN (Persero) melalui unit-unit pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia secara serentak kembali menggelar Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Grasss), Jumat (17/6). Sebelumnya, tahun lalu tepatnya pada 27 Oktober 2010 bersamaan dengan Hari Listrik Nasionaln (HLN), PLN juga menyelenggarakan acara yang sama dan secara Nasional berhasil menyambung 1,1 juta sambungan listrik yang selama ini masuk dalam daftar tunggu.

Di Sumatera Utara, Grasss ikut melaksanakan kegiatan ini dengan dimulainya apel siaga Grasss II di Lapangan Benteng Medan, Jumat pagi yang dihadiri GM PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Krisna Simba Putra, GM Pembangkitan Sumbagut Ikuten Sinulingga, GM Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I Sulaiman Daulad dan seluruh karyawan PLN regional Sumatera Utara.

Gubsu yang diwakili Asisten II Ekbang Ir H Zaili Azwar, MSc pada apel siaga Grasss II mengatakan, Pemprovsu mendukung upaya PLN menuntaskan daftar tunggu sambungan yang dimulai melalui Grasss tahap I pada 27 Oktober 2010 serangkaian Hari Listrik Nasional.

‘’Grasss II ini sebagai momentum untuk mengubah image mengurus pasang baru di PLN adalah murah, standar dan transparan. Sebagai contoh untuk 450 VA hanya Rp337.500, sedangkan 900 VA hanya Rp675.000. Program ini akan menghilangkan kesan buruk maupun image PLN di mata masyarakat,” ujarnya.
Ketua Satgas Program Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Grasss) Tahap II PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Mirza Arsyad mengatakan, dari Januari-16 Juni 2011, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara melayani sambungan baru 52.796 pelanggan atau terealisasi sekira 136,6 persen dari target yang ditetapkan tahun 2011 sebanyak 38.200 sambungan baru.

Didampingi Humas PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Raidir Sigalingging, Mirza mengatakan sampai akhir Desember 2011 pihaknya menargetkan penambahan pelanggan baru 64.000 sambungan, yang didominasi rumah tangga. Pelanggan baru dengan daya maksimal 2.200 VA itu sama sekali tidak mempengaruhi sistem kelistrikan di Sumut.

Sedangkan di tahun 2012, PLN menargetkan 105 ibu pelanggan baru untuk listrik rumah tangga. Ia menyebut beban puncak saat ini sekira 1.300 MW, sedangkan daya mampu berkisar 1.400 MW. “Penambahan pelanggan baru kami prediksi sesuai kebutuhan dan beban yang ada sehingga tidak mempengaruhi sistem kelistrikan di Sumut,” tegasnya.
Khusus migrasi atau penambahan daya, Mirza mengatakan dari Januari hingga 15 Juni 2011 sebanyak 29.088 sambungan dengan penambahan daya dari 450 VA ke 1.300 VA, 450 VA ke 2.200 VA, 900 VA ke 1.300 VA dan 900 VA ke 2.200 VA. Paling banyak migrasi dari 450 VA ke 1.300 VA yang jumlahnya mencapai 10.000 pelanggan.
“Semua migrasi penambahan atau peralihan daya ini tidak dipungut biaya alias gratis,” tegas Mirza, yang juga Manajer Niaga PT PLN (Persero) Wilayah Sumut ini. Namun migrasi yang gratis itu jika dari 450 VA ke 1.300 VA atau 2.200 VA. Sedangkan dari 450 VA ke 900 VA misalnya, tidak gratis. Begitu pula dari 1.300 VA ke 2.200 VA tidak gratis.

Direktur PT PLN (Persero), Dahlan Iskan melalui pers rilisnya mengatakan, PLN menargetkan bisa menyambung sekitar 1,2 juta pelanggan yang masih tercatat di daftar tunggu yang tersebar di Indonesia Barat sebanyak 389 ribu calon pelanggan, Indonesia Timur 470 ribu calon pelanggan dan di Jawa-Bali 358 ribu calon pelanggan.
Sejalan dengan keinginan untuk menuntaskan daftar tunggu tadi, kata Dahlan, PLN telah melakukan beberapa upaya strategis agar dapat memenuhi permintaan sambungan listrik dari masyarakat. Di antaranya, upaya untuk memperkuat pasokan listrik di sejumlah daerah dengan telah mulai beroperasinya beberapa proyek pembangkit 10.000 MW Tahap 1, baik di Jawa maupun di luar Jawa.

Kemudian melakukan uprating dan mengoptimalkan pembangkit milik PLN, melakukan sewa pembangkit diesel di beberapa lokasi, perluasan jaringan, penambahan kapasitas dan jumlah trafo serta upaya teknis lainnya sehingga setiap permintaan sambungan listrik dapat terlayani dengan baik.
“Selain itu,  program Grasss ini juga dimaksudkan untuk melindungi masyarakat (calon pelanggan) dari praktik-praktik kecurangan yang tidak terpuji,  sekaligus berusaha mengikis habis praktek percaloan dan “pasar gelap” dalam penyambungan baru,” pungkas Dahlan Iskan.
(ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/