31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Gaji Sri Belum Dibayar, Handoko Masih Hanya Saksi

Foto: Riadi/PM Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di  Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).
Foto: Riadi/PM
Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ingat kasus penggerebekan di kediaman pengusaha besi, Handoko di Komplek Grand Polonia, Senin (1/3) lalu? Di sana, Sri Muliati (19) ditemukan jadi pembantu setelah 6 tahun menghilang dari Desa Lingga Mukti, Kec. Sucina Raja, Kab. Garut, Jawa Barat.

Apa kabar kasusnya sekarang di Poldasu? Berulang kali dipertanyakan kepada Kasubdit IV Renakta Poldasu, AKBP Juliana Situmorang, dia mulai irit bicara bahkan bungkam. Gaungnya pun semakin meredup, hingga gelar perkara yang tak kunjung jelas.

Padahal, Selasa (3/3) siang lalu, tim yang dipimpin Kasubdit IV Remaja, Anak dan wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Juliana Situmorang, mendatangi kediaman Handoko. Rombongan datang mengendarai Mitsubishi Maven BK 25 HI warna silver.

Sri juga ikut. Mengenakan jilbab kuning, Sri terlihat lebih ceria meski berulangkali dia memeluk personel Renakta Polda Sumut karena menghindari sorotan kamera dan jepretan wartawan. Namun, dari rumah mewah yang terdapat Toyota Kijang Krista hijau BK 668 WH, Supra X hitam BK 5465 NI serta Supra Fit hitam BK 2479 HD, tak seorang pun yang keluar.

Pintu tak kunjung dibuka. Setelah 30 menit di sana, akhirnya rombongan AKBP Juliana berangkat lagi. Terlihat juga Ketua Pokja Pengaduan KPAID Sumut, Muslim Harahap dan Camat Medan Polonia, Aidal. Di depan kediaman Handoko, AKBP Juliana mengaku, “Kami tahu apa yang akan kami lakukan ke depan terkait kasus ini. Untuk sementara kita memeriksa orangtua Sri terkait kasus ini, dan kita akan tetap berusaha untuk menemui Handoko untuk meminta keterangan dan kebenaran terkait kasus yang dialami oleh Sri yang mengarah ke trafficking,” beber Juliana.

Untuk menyingkat waktu, rombongan pun pergi ke toko Handoko di Jalan Bogor. Di sana, petugas menemui anak Handoko. Setelah mengatakan maksud dan tujuannya, bukannya membantu, anak Handoko terlihat berbohong. Ketika ditanya keberadaan ayahnya, dia seperti mengelak. Mendapat jawaban yang tak pasti, akhirnya petugas kembali Poldasu dan menemui keluarga korban. “Kami sudah mencari Handoko, namun, dia tidak dapat,” ucap Juliana.

Foto: Riadi/PM Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di  Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).
Foto: Riadi/PM
Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ingat kasus penggerebekan di kediaman pengusaha besi, Handoko di Komplek Grand Polonia, Senin (1/3) lalu? Di sana, Sri Muliati (19) ditemukan jadi pembantu setelah 6 tahun menghilang dari Desa Lingga Mukti, Kec. Sucina Raja, Kab. Garut, Jawa Barat.

Apa kabar kasusnya sekarang di Poldasu? Berulang kali dipertanyakan kepada Kasubdit IV Renakta Poldasu, AKBP Juliana Situmorang, dia mulai irit bicara bahkan bungkam. Gaungnya pun semakin meredup, hingga gelar perkara yang tak kunjung jelas.

Padahal, Selasa (3/3) siang lalu, tim yang dipimpin Kasubdit IV Remaja, Anak dan wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Juliana Situmorang, mendatangi kediaman Handoko. Rombongan datang mengendarai Mitsubishi Maven BK 25 HI warna silver.

Sri juga ikut. Mengenakan jilbab kuning, Sri terlihat lebih ceria meski berulangkali dia memeluk personel Renakta Polda Sumut karena menghindari sorotan kamera dan jepretan wartawan. Namun, dari rumah mewah yang terdapat Toyota Kijang Krista hijau BK 668 WH, Supra X hitam BK 5465 NI serta Supra Fit hitam BK 2479 HD, tak seorang pun yang keluar.

Pintu tak kunjung dibuka. Setelah 30 menit di sana, akhirnya rombongan AKBP Juliana berangkat lagi. Terlihat juga Ketua Pokja Pengaduan KPAID Sumut, Muslim Harahap dan Camat Medan Polonia, Aidal. Di depan kediaman Handoko, AKBP Juliana mengaku, “Kami tahu apa yang akan kami lakukan ke depan terkait kasus ini. Untuk sementara kita memeriksa orangtua Sri terkait kasus ini, dan kita akan tetap berusaha untuk menemui Handoko untuk meminta keterangan dan kebenaran terkait kasus yang dialami oleh Sri yang mengarah ke trafficking,” beber Juliana.

Untuk menyingkat waktu, rombongan pun pergi ke toko Handoko di Jalan Bogor. Di sana, petugas menemui anak Handoko. Setelah mengatakan maksud dan tujuannya, bukannya membantu, anak Handoko terlihat berbohong. Ketika ditanya keberadaan ayahnya, dia seperti mengelak. Mendapat jawaban yang tak pasti, akhirnya petugas kembali Poldasu dan menemui keluarga korban. “Kami sudah mencari Handoko, namun, dia tidak dapat,” ucap Juliana.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/