29 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Video di Youtube jadi Saksi Sweeping TNI AU ke Masjid

Aliansi Ormas Islam Pembela Mesjid Sumatera Utara juga mengutuk aksi brutal TNI AU di Masjid Al Hasanah di Jalan Teratai dan Masjid Silaturahim, Jalan Antariksa, Sari Rejo, Medan Polonia, Senin (15/8) lalu. Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara, Leo Imasar Adnan mendesak TNI AU meminta maaf secara terbuka terhadap umat Islam dan memproses pelaku secara tegas, sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kita mengutuk keras sikap arogansi yang masuk ke masjid tanpa melepas sepatu. Bahkan kita menganggap aksi tersebut sadis, karena mereka lengkap dengan tameng dan pentungan,” kata Leo Imsar Adnan kepada Sumut Pos di Masjid Silaturahim, Rabu (17/8) siang.

Lebih lanjut, Leo Imsar mengaku kalau berdasar keterangan yang diterima pihaknya, sepasukan TNI AU, datang ke Masjid Silaturahim dan Al-Hasanah, lalu memukul seorang jamaah. Bahkan saat itu, ada personel TNI AU yang memanjat pagar untuk masuk ke masjid, karena saat itu gerbang masjid ditutup. Begitu berhasil masuk, anggota TNI-AU itu menarik seorang nazir masjid bernama Sumadi.

“Karena jamaah lain menghalangi. Tidak jadi nazir masjid dibawa pasukan TNI-AU itu, ” sambung Leo.

Untuk itu, dia mendesak agar TNI AU menyampaikan permintaan maaf secara terbuka itu secepatnya. Bila tidak, Leo mengaku akan melakukan aksi besar-besaran. Bahkan, pihaknya siap melakukan perlawanan. Karena, perbuatan tersebut membuat Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid sakit hati sehingga terpanggil untuk melawan.

“Apapun alasan masuk ke masjid tanpa melepas sepatu? Itu telah menghina umat Islam. Ini memprovokasi, jangan sampai kejadian Tanjungbalai terjadi di sini dan di mana-mana,” tegas Leo.

Sebelum mengakhiri, Leo mengaku, pihaknya akan turun tangan berdasarkan aksi di dalam masjid dan terhadap umat Islam. Untuk permasalahan tanah yang sengketa, menurut Leo, hal itu seharusnya dapat diselesaikan sesuai jalur. Terlebih, berdasar informasi diterimanya, masalah sengketa lahan itu, sedang dalan proses di Mahkama Agung. Oleh karena itu, disebut Leo, pihak TNI-AU tidak seharusnya sampai bertindak keras. (prn/gus)

Aliansi Ormas Islam Pembela Mesjid Sumatera Utara juga mengutuk aksi brutal TNI AU di Masjid Al Hasanah di Jalan Teratai dan Masjid Silaturahim, Jalan Antariksa, Sari Rejo, Medan Polonia, Senin (15/8) lalu. Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara, Leo Imasar Adnan mendesak TNI AU meminta maaf secara terbuka terhadap umat Islam dan memproses pelaku secara tegas, sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kita mengutuk keras sikap arogansi yang masuk ke masjid tanpa melepas sepatu. Bahkan kita menganggap aksi tersebut sadis, karena mereka lengkap dengan tameng dan pentungan,” kata Leo Imsar Adnan kepada Sumut Pos di Masjid Silaturahim, Rabu (17/8) siang.

Lebih lanjut, Leo Imsar mengaku kalau berdasar keterangan yang diterima pihaknya, sepasukan TNI AU, datang ke Masjid Silaturahim dan Al-Hasanah, lalu memukul seorang jamaah. Bahkan saat itu, ada personel TNI AU yang memanjat pagar untuk masuk ke masjid, karena saat itu gerbang masjid ditutup. Begitu berhasil masuk, anggota TNI-AU itu menarik seorang nazir masjid bernama Sumadi.

“Karena jamaah lain menghalangi. Tidak jadi nazir masjid dibawa pasukan TNI-AU itu, ” sambung Leo.

Untuk itu, dia mendesak agar TNI AU menyampaikan permintaan maaf secara terbuka itu secepatnya. Bila tidak, Leo mengaku akan melakukan aksi besar-besaran. Bahkan, pihaknya siap melakukan perlawanan. Karena, perbuatan tersebut membuat Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid sakit hati sehingga terpanggil untuk melawan.

“Apapun alasan masuk ke masjid tanpa melepas sepatu? Itu telah menghina umat Islam. Ini memprovokasi, jangan sampai kejadian Tanjungbalai terjadi di sini dan di mana-mana,” tegas Leo.

Sebelum mengakhiri, Leo mengaku, pihaknya akan turun tangan berdasarkan aksi di dalam masjid dan terhadap umat Islam. Untuk permasalahan tanah yang sengketa, menurut Leo, hal itu seharusnya dapat diselesaikan sesuai jalur. Terlebih, berdasar informasi diterimanya, masalah sengketa lahan itu, sedang dalan proses di Mahkama Agung. Oleh karena itu, disebut Leo, pihak TNI-AU tidak seharusnya sampai bertindak keras. (prn/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/