25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

KontraS Kecam Aksi Sweeping TNI AU

Foto: Tim Sumut Pos Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.
Foto: Tim Sumut Pos
Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, pun mengecam keras, aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU dan Paskhas terhadap warga dan jurnalis dalam bentrok yang terjadi di Kelurahan Sari Rejo, Senin (15/8).

KontraS menilai, TNI AU tak menjunjung tinggi etika profesi karena melakukan tindakan kekerasan terhadap warga dan jurnalis yang tengah melakukan tugas. “Banyak yang jadi korban, kita lihat ibu-ibu juga ada yang dipukuli. Bahkan, ada anak yang kita pandang masih di bawah umur juga turut dipukuli. Itu dilakukan secara membabi buta. Selain itu, TNI AU juga melakukan sweeping mengejar warga,” kata Staf Advokasi KontraS Sumut, Ronald kepada wartawan, di sekretariat KontraS Sumut.

Dia juga menyayangkan, sikap polisi yang terkesan melakukan pembiaran saat bentrokan berlangsung. Menurut dia, polisi hanya berdiam lantaran tidak melakukan upaya untuk menenangkan situasi.

Dirinya mengaku, saat kejadian berada di lokasi bentrok sore harinya. Menurut dia, bersama Camat Medan Polonia, juga sudah meminta agar TNI AU menahan diri untuk tak melakukan penyerangan ke masyarakat. Sayang, permintaan Camat tak digubris oleh prajurit TNI AU.

“Malah mereka yang ada, semakin membabi buta mengejar warga,” katanya.

Dia pun menganggap, tindakan TNI AU berlebihan. Soalnya, menurut Ronald, TNI AU sampai melakukan sweeping ke rumah-rumah warga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Ronald, ada prajurit TNI AU yang mengejar warga hingga ke mesjid. Kemudian, prajurit TNI AU menarik salah satu jamaah mesjid yang berada di dalam mesjid dengan cara paksa.

“Kita anggap tindakan arogan TNI AU sangat tidak manusia. KontraS mendesak Panglima TNI untuk mengevaluasi tindakan arogan TNI AU,” tandasnya. .(ted/ain/prn)

Foto: Tim Sumut Pos Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.
Foto: Tim Sumut Pos
Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, pun mengecam keras, aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU dan Paskhas terhadap warga dan jurnalis dalam bentrok yang terjadi di Kelurahan Sari Rejo, Senin (15/8).

KontraS menilai, TNI AU tak menjunjung tinggi etika profesi karena melakukan tindakan kekerasan terhadap warga dan jurnalis yang tengah melakukan tugas. “Banyak yang jadi korban, kita lihat ibu-ibu juga ada yang dipukuli. Bahkan, ada anak yang kita pandang masih di bawah umur juga turut dipukuli. Itu dilakukan secara membabi buta. Selain itu, TNI AU juga melakukan sweeping mengejar warga,” kata Staf Advokasi KontraS Sumut, Ronald kepada wartawan, di sekretariat KontraS Sumut.

Dia juga menyayangkan, sikap polisi yang terkesan melakukan pembiaran saat bentrokan berlangsung. Menurut dia, polisi hanya berdiam lantaran tidak melakukan upaya untuk menenangkan situasi.

Dirinya mengaku, saat kejadian berada di lokasi bentrok sore harinya. Menurut dia, bersama Camat Medan Polonia, juga sudah meminta agar TNI AU menahan diri untuk tak melakukan penyerangan ke masyarakat. Sayang, permintaan Camat tak digubris oleh prajurit TNI AU.

“Malah mereka yang ada, semakin membabi buta mengejar warga,” katanya.

Dia pun menganggap, tindakan TNI AU berlebihan. Soalnya, menurut Ronald, TNI AU sampai melakukan sweeping ke rumah-rumah warga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Ronald, ada prajurit TNI AU yang mengejar warga hingga ke mesjid. Kemudian, prajurit TNI AU menarik salah satu jamaah mesjid yang berada di dalam mesjid dengan cara paksa.

“Kita anggap tindakan arogan TNI AU sangat tidak manusia. KontraS mendesak Panglima TNI untuk mengevaluasi tindakan arogan TNI AU,” tandasnya. .(ted/ain/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/