30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Video di Youtube jadi Saksi Sweeping TNI AU ke Masjid

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Sejumlah warga yang menjadi korban penganiayaan, mengikuti upacara perayaan kemerdekaan RI ke-71 di Lapangan Tembak TNI AU, Rabu (17/8) pagi. Warga menangis lantaran Kelurahan Sari Rejo diserang aparat TNI AU dan disweeping, hingga dan menembak warga.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Sejumlah warga yang menjadi korban penganiayaan, mengikuti upacara perayaan kemerdekaan RI ke-71 di Lapangan Tembak TNI AU, Rabu (17/8) pagi. Warga menangis lantaran Kelurahan Sari Rejo diserang aparat TNI AU dan disweeping, hingga dan menembak warga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi sweeping yang dilakukan sejumlah personel TNI Angkatan Udara (AU) ke rumah-rumah warga dan masjid, menuai kecamatan dari berbagai pihak. Apalagi, aksi tersebut dilakukan secara brutal dengan merusak kontak infaq, menarik dan memukuli warga yang ada di masjid.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di Youtube, masyarakat Sari Rejo melempari prajurit TNI AU yang melakukan aksi sweeping dengan batu. Prajurit TNI AU yang dilengkapi pentungan dan pakai helm serta tameng itu membalas lemparan warga, sehingga perang batu tak terhindarkan.

Padahal, warga melalui pengeras suara masjid mengimbau agar masyarakat dan prajurit TNI AU menghentikan sikap tersebut. Namun, prajurit TNI AU malah melepaskan tembakan peringatan ke udara hingga 10 kali terdengar. Selanjutnya, prajurit TNI AU malah terus melangkahkan kakinya maju ke depan. Di depan masjid, personel TNI bertahan. Beberapa warga di masjid ditarik keluar. Bahkan ada seorang warga yang langsung dipukuli beramai-ramai oleh para pria berpakaian loreng itu. Menghindari amuk aparat, sembari menahan sakit warga tersebut berusaha masuk ke masjid lagi.

Selain itu, ada juga seorang oknum TNI memukul kotak infaq dengan menggunakan pentungan kayu balok maupun rotan. Kotak infak tersebut terletak di seberang masjid dan di pinggir jalan.

Kemudian rekannya ikut menendang kotak infak yang terbuat dari kaca hingga pecah. Alhasil, uang hasil infaq jemaah berserakan ke jalan. Beberapa prajurit sempat membantu seorang yang berasal dari dalam masjid dan mengumpulkan uang dari dalam kotak infak yang pecah tersebut. Namun dalam rekaman CCTV, prajurit lainnya malah mengantongi benda dari sekitar kotak infaq tersebut.

Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Medan mengutuk keras tindakan yang dilakukan puluhan prajurit TNI tersebut terhadap warga di Masjid Al-Hasanah. Mereka meminta, Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap oknum TNI AU yang berutal bak preman tersebut.

“Kami meminta komandan dan personel TNI AU Lanud Soewondo yang melakukan tindakan represif saat mengejar warga Sari Rejo sampai memasuki areal masjid ditindak,” kata Wakil Ketua MUI Kota Medan, Abdul Hakim Siagian, kemarin (16/8).

Dia mengatakan, bukti rekaman CCTV tersebut sudah jelas menunjukkan bahwa ada oknum TNI AU yang melakukan tindakan keji. Menurut Hakim, lelaki paruh baya yang dibawa secara tidak manusiawi itu merupakan Marno, Nazir Masjid Al Hasanah. Saat ini kondisi Marno masih shock.

Para prajurit berseragam TNI serta mengguna sepatu PDL dengan leluasa masuk ke dalam masjid. Selanjutnya, menghajar masyarakat yang ada di dalam hingga masyarakat lainnya tidak dapat memberikan pertolongan. Soalnya, prajurit TNI AU main paksa.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Sejumlah warga yang menjadi korban penganiayaan, mengikuti upacara perayaan kemerdekaan RI ke-71 di Lapangan Tembak TNI AU, Rabu (17/8) pagi. Warga menangis lantaran Kelurahan Sari Rejo diserang aparat TNI AU dan disweeping, hingga dan menembak warga.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Sejumlah warga yang menjadi korban penganiayaan, mengikuti upacara perayaan kemerdekaan RI ke-71 di Lapangan Tembak TNI AU, Rabu (17/8) pagi. Warga menangis lantaran Kelurahan Sari Rejo diserang aparat TNI AU dan disweeping, hingga dan menembak warga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi sweeping yang dilakukan sejumlah personel TNI Angkatan Udara (AU) ke rumah-rumah warga dan masjid, menuai kecamatan dari berbagai pihak. Apalagi, aksi tersebut dilakukan secara brutal dengan merusak kontak infaq, menarik dan memukuli warga yang ada di masjid.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di Youtube, masyarakat Sari Rejo melempari prajurit TNI AU yang melakukan aksi sweeping dengan batu. Prajurit TNI AU yang dilengkapi pentungan dan pakai helm serta tameng itu membalas lemparan warga, sehingga perang batu tak terhindarkan.

Padahal, warga melalui pengeras suara masjid mengimbau agar masyarakat dan prajurit TNI AU menghentikan sikap tersebut. Namun, prajurit TNI AU malah melepaskan tembakan peringatan ke udara hingga 10 kali terdengar. Selanjutnya, prajurit TNI AU malah terus melangkahkan kakinya maju ke depan. Di depan masjid, personel TNI bertahan. Beberapa warga di masjid ditarik keluar. Bahkan ada seorang warga yang langsung dipukuli beramai-ramai oleh para pria berpakaian loreng itu. Menghindari amuk aparat, sembari menahan sakit warga tersebut berusaha masuk ke masjid lagi.

Selain itu, ada juga seorang oknum TNI memukul kotak infaq dengan menggunakan pentungan kayu balok maupun rotan. Kotak infak tersebut terletak di seberang masjid dan di pinggir jalan.

Kemudian rekannya ikut menendang kotak infak yang terbuat dari kaca hingga pecah. Alhasil, uang hasil infaq jemaah berserakan ke jalan. Beberapa prajurit sempat membantu seorang yang berasal dari dalam masjid dan mengumpulkan uang dari dalam kotak infak yang pecah tersebut. Namun dalam rekaman CCTV, prajurit lainnya malah mengantongi benda dari sekitar kotak infaq tersebut.

Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Medan mengutuk keras tindakan yang dilakukan puluhan prajurit TNI tersebut terhadap warga di Masjid Al-Hasanah. Mereka meminta, Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap oknum TNI AU yang berutal bak preman tersebut.

“Kami meminta komandan dan personel TNI AU Lanud Soewondo yang melakukan tindakan represif saat mengejar warga Sari Rejo sampai memasuki areal masjid ditindak,” kata Wakil Ketua MUI Kota Medan, Abdul Hakim Siagian, kemarin (16/8).

Dia mengatakan, bukti rekaman CCTV tersebut sudah jelas menunjukkan bahwa ada oknum TNI AU yang melakukan tindakan keji. Menurut Hakim, lelaki paruh baya yang dibawa secara tidak manusiawi itu merupakan Marno, Nazir Masjid Al Hasanah. Saat ini kondisi Marno masih shock.

Para prajurit berseragam TNI serta mengguna sepatu PDL dengan leluasa masuk ke dalam masjid. Selanjutnya, menghajar masyarakat yang ada di dalam hingga masyarakat lainnya tidak dapat memberikan pertolongan. Soalnya, prajurit TNI AU main paksa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/