25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Banjir di Pinggir Das Tanggung Jawab BWSS

Mayoritas korban, diakui dia, adalah warga yang bermukim di DAS. Apalagi mereka tinggal tepat pada tikungan sungai, di mana tempat air berkumpul. Pihaknya juga telah memberikan bantuan dan evakuasi kepada warga korban banjir di wilayah itu, di mana sempat mendirikan posko di Masjid Al Muttaqin. “Dari pukul 20.00 WIB mereka ngungsi, tapi pukul 02.00 WIB warga sudah kembali ke rumahnya. Sebentar saja lantaran air sudah surut,” katanya.

Menururutnya, sesuai ketentuan Undang-undang, DAS harus steril dari pemukiman warga. Oleh karenanya perlu ada upaya revitalisasi khusus warga DAS di Kota Medan. “Istilahnya itu jalur hijau, maka harus dikosongkan. Kalau memang daerah kita sanggup, upaya relokasi warga DAS adalah pilihan tepat segera dilakukan,” katanya.

Dalam a upaya jangka pendek yang bisa dilakukan saat ini sebelum sampai tahap relokasi, yakni menekan laju pertumbuhan warga di DAS. Disamping itu perlu dilakukan normalisasi sungai oleh BWSS II, karena kedua sungai tersebut sudah mengalami sendimentasi. “Memang harus ada solusi. Apalagi dari informasi yang saya dengar, warga DAS yang bermukim di daerah Kampung Aur bakal direlokasi. Saya tidak tahu apakah ini dilakukan bertahap, dan daerah kita akan diberlakukan hal serupa,” ungkap pria berbadan tambun itu.

Diketahui, bencana banjir yang terjadi pada Kamis dan Jumat kemarin, akibat luapan Sungai Babura dan Sungai Deli. Debit air yang tinggi tersebut juga, dikarenakan intensitas curah hujan tinggi pada hari itu. Berdasarkan data dari BPBD Kota Medan, empat kelurahan terkena imbas dari peristiwa tersebut. Yakni Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor, Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Aur, Medan Maimun, serta Kelurahan Beringin, Medan Selayang.

Di Kelurahan Kwala Bekala atau persis di Lingkungan III, sebanyak 135 rumah terendam banjir dengan tinggi genangan 50-70 centimeter. Pada Kelurahan Sei Mati berdampak di tiga lingkungan, dengan total 717 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir. Sedangkan di Kelurahan Aur, sebanyak 278 KK menjadi korban banjir luapan Sungai Deli, yang terdiri dari tiga lingkungan. Untuk Kelurahan Beringin terimbas di satu lingkungan saja, dengan jumlah 70 rumah terendam banjir. (prn/ila)

 

Mayoritas korban, diakui dia, adalah warga yang bermukim di DAS. Apalagi mereka tinggal tepat pada tikungan sungai, di mana tempat air berkumpul. Pihaknya juga telah memberikan bantuan dan evakuasi kepada warga korban banjir di wilayah itu, di mana sempat mendirikan posko di Masjid Al Muttaqin. “Dari pukul 20.00 WIB mereka ngungsi, tapi pukul 02.00 WIB warga sudah kembali ke rumahnya. Sebentar saja lantaran air sudah surut,” katanya.

Menururutnya, sesuai ketentuan Undang-undang, DAS harus steril dari pemukiman warga. Oleh karenanya perlu ada upaya revitalisasi khusus warga DAS di Kota Medan. “Istilahnya itu jalur hijau, maka harus dikosongkan. Kalau memang daerah kita sanggup, upaya relokasi warga DAS adalah pilihan tepat segera dilakukan,” katanya.

Dalam a upaya jangka pendek yang bisa dilakukan saat ini sebelum sampai tahap relokasi, yakni menekan laju pertumbuhan warga di DAS. Disamping itu perlu dilakukan normalisasi sungai oleh BWSS II, karena kedua sungai tersebut sudah mengalami sendimentasi. “Memang harus ada solusi. Apalagi dari informasi yang saya dengar, warga DAS yang bermukim di daerah Kampung Aur bakal direlokasi. Saya tidak tahu apakah ini dilakukan bertahap, dan daerah kita akan diberlakukan hal serupa,” ungkap pria berbadan tambun itu.

Diketahui, bencana banjir yang terjadi pada Kamis dan Jumat kemarin, akibat luapan Sungai Babura dan Sungai Deli. Debit air yang tinggi tersebut juga, dikarenakan intensitas curah hujan tinggi pada hari itu. Berdasarkan data dari BPBD Kota Medan, empat kelurahan terkena imbas dari peristiwa tersebut. Yakni Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor, Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Aur, Medan Maimun, serta Kelurahan Beringin, Medan Selayang.

Di Kelurahan Kwala Bekala atau persis di Lingkungan III, sebanyak 135 rumah terendam banjir dengan tinggi genangan 50-70 centimeter. Pada Kelurahan Sei Mati berdampak di tiga lingkungan, dengan total 717 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir. Sedangkan di Kelurahan Aur, sebanyak 278 KK menjadi korban banjir luapan Sungai Deli, yang terdiri dari tiga lingkungan. Untuk Kelurahan Beringin terimbas di satu lingkungan saja, dengan jumlah 70 rumah terendam banjir. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/