32 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Gelar Pentas Kolosal ‘Misteri Buluh Perindu’, Pemko Medan Apresiasi Lembaga Kesenian Deli Company

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Kesenian Deli Company, menggelar pementasan ‘Misteri Buluh Perindu’ di Avros Park, Sabtu (17/9) malam. Pementasan seni tersebut berhasil memberikan hiburan sekaligus pesan kekuatan kearifan lokal dalam mengatasi persoalan sosial, politik, dan budaya pada era digital saat ini.

Naskah drama kolosal yang ditulis Ahmad Badren Siregar ini digarap sutradara M Raudah Jambak dengan mengkolaborasikan permainan aktris/aktor Ririn Prabuwati dan Ibnu Hajar dengan puluhan pemain berbakat, mulai dari siswa PAUD, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Pementasan kolosal Sanggar Deli Company yang didukung Pemko Medan melalui Dinas Kebudayaan ini bercerita tentang anak-anak yang larut dalam game di ponsel pintarnya.

Disampaikan dalam pementasan tersebut, Datuk Pencerita merasa kesal sekaligus prihatin dan hendak memberikan petuah melalui dongeng masa lampau yang berkisah tentang keuletan Kerajaan Buluh Perindu menghadapi serangan kerajaan-kerajaan lain.

Awalnya, anak-anak tersebut merasa tidak dekat dengan kisah lampau itu. Alhasil, Datuk Pencerita pun mengubah strategi dan beradaptasi serta memanfaatkan dunia digital untuk menyampaikan pesan-pesan kearifan masa lampau.

Penataan panggung, cahaya, suara dan musik, rias serta busana yang apik dan menarik cukup mendukung permainan sekaligus memperkuat pergelaran yang berdurasi lebih kurang satu jam itu. Seluruh pelajar binaan seniman juga pendidik Ririn Prabuwati ini bermain tanpa beban. Dengan karakter masing-masing peran, para pelajar dari berbagai tingkatan ini berhasil mengundang decak kagum dan juga tawa geli para penonton.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan O.K. Zulfi diwakili Sekretaris Yulinar, saat membuka kegiatan ini menyebutkan, selain merupakan pengobat kerinduan pergelaran kesenian berkualitas, pementasan ini diharapkan menjadi kemajuan bagi aktivitas kesenian di Medan.

Dia pun menyampaikan, nilai-nilai seni dan budaya bukanlah kekayaan yang bisa diwariskan secara genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya, melainkan diperlukan usaha dan upaya keras untuk mewariskan nilai seni dan budaya luhur yang dimiliki kepada generasi muda bangsa. “Tanpa ada kesungguhan dalam melestarikan nilai seni dan budaya, bisa jadi niscaya di masa depan kita hanya bisa mengetahui tentang seni dan budaya leluhur kita dari referensi bacaan maupun artefak yang ada di museum,” ucap Yulinar.

Yulinar juga mengatakan, seni dapat menjadi suatu wadah untuk mengembangkan bakat, karakter dan kepribadian yang kuat, jujur dan kompetitif dalam mengarungi kehidupan. Dinas Kebudayaan Kota Medan pun memberikan apresiasi kepada Deli Company yang telah memberikan karya seni yang berkualitas kepada masyarakat Kota Medan.

Pemko Medan berharap, pementasan seni seperti ini dapat memajukan dunia kesenian di Kota Medan. “Selain merupakan pengobat kerinduan pergelaran kesenian berkualitas, pementasan ini diharapkan menjadi kemajuan bagi aktivitas kesenian di Medan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Kesenian Deli Company, Ahmad Badren Siregar, menyampaikan rasa terimakasihnya atas dukungan yang diberikan Pemko Medan pada pementasan ini.

Selain melaksanakan program kerja dan memberikan hiburan serta pesan-pesan kebaikan, pementasan ini juga bertujuan membina dan mengembangkan kreativitas anak dan remaja di bidang seni teater. “Para pelajar ini sengaja kita kolaborasikan dengan para aktor dan aktris berpengalaman seperti Ririn Prabuwati dan Ibnu Hajar. Proses latihan hingga pementasan ini diharapkan memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kesinambungan perkembangan teater di kota ini,” jelasnya.

Badren menambahkan, Lembaga Lembaga Kesenian Deli Company juga mengolaborasikan seni tari, musik tradisi dan modern, sastra, dan teater dalam setiap pertunjukan. Hal ini untuk memberikan tunjuk ajar kepada generasi muda tentang kekayaan budaya yg dimiliki oleh kota Medan.

“Terima kasih kami ucapkan pada Pemko Medan, kepada sutradara, aktor, aktris, dan seluruh pendukung pementasan ini. Setelah beberapa tahun pentas virtual, akhirnya waktu yang dinantikan pun telah tiba. Kami kini bisa mempersembahkan pementasan secara luring. Semoga tontonan ini tidak hanya menjadi sekedar hiburan semata, namun juga bisa memberikan tuntunan yang baik untuk generasi muda,” pungkasnya. (map/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Kesenian Deli Company, menggelar pementasan ‘Misteri Buluh Perindu’ di Avros Park, Sabtu (17/9) malam. Pementasan seni tersebut berhasil memberikan hiburan sekaligus pesan kekuatan kearifan lokal dalam mengatasi persoalan sosial, politik, dan budaya pada era digital saat ini.

Naskah drama kolosal yang ditulis Ahmad Badren Siregar ini digarap sutradara M Raudah Jambak dengan mengkolaborasikan permainan aktris/aktor Ririn Prabuwati dan Ibnu Hajar dengan puluhan pemain berbakat, mulai dari siswa PAUD, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Pementasan kolosal Sanggar Deli Company yang didukung Pemko Medan melalui Dinas Kebudayaan ini bercerita tentang anak-anak yang larut dalam game di ponsel pintarnya.

Disampaikan dalam pementasan tersebut, Datuk Pencerita merasa kesal sekaligus prihatin dan hendak memberikan petuah melalui dongeng masa lampau yang berkisah tentang keuletan Kerajaan Buluh Perindu menghadapi serangan kerajaan-kerajaan lain.

Awalnya, anak-anak tersebut merasa tidak dekat dengan kisah lampau itu. Alhasil, Datuk Pencerita pun mengubah strategi dan beradaptasi serta memanfaatkan dunia digital untuk menyampaikan pesan-pesan kearifan masa lampau.

Penataan panggung, cahaya, suara dan musik, rias serta busana yang apik dan menarik cukup mendukung permainan sekaligus memperkuat pergelaran yang berdurasi lebih kurang satu jam itu. Seluruh pelajar binaan seniman juga pendidik Ririn Prabuwati ini bermain tanpa beban. Dengan karakter masing-masing peran, para pelajar dari berbagai tingkatan ini berhasil mengundang decak kagum dan juga tawa geli para penonton.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan O.K. Zulfi diwakili Sekretaris Yulinar, saat membuka kegiatan ini menyebutkan, selain merupakan pengobat kerinduan pergelaran kesenian berkualitas, pementasan ini diharapkan menjadi kemajuan bagi aktivitas kesenian di Medan.

Dia pun menyampaikan, nilai-nilai seni dan budaya bukanlah kekayaan yang bisa diwariskan secara genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya, melainkan diperlukan usaha dan upaya keras untuk mewariskan nilai seni dan budaya luhur yang dimiliki kepada generasi muda bangsa. “Tanpa ada kesungguhan dalam melestarikan nilai seni dan budaya, bisa jadi niscaya di masa depan kita hanya bisa mengetahui tentang seni dan budaya leluhur kita dari referensi bacaan maupun artefak yang ada di museum,” ucap Yulinar.

Yulinar juga mengatakan, seni dapat menjadi suatu wadah untuk mengembangkan bakat, karakter dan kepribadian yang kuat, jujur dan kompetitif dalam mengarungi kehidupan. Dinas Kebudayaan Kota Medan pun memberikan apresiasi kepada Deli Company yang telah memberikan karya seni yang berkualitas kepada masyarakat Kota Medan.

Pemko Medan berharap, pementasan seni seperti ini dapat memajukan dunia kesenian di Kota Medan. “Selain merupakan pengobat kerinduan pergelaran kesenian berkualitas, pementasan ini diharapkan menjadi kemajuan bagi aktivitas kesenian di Medan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Kesenian Deli Company, Ahmad Badren Siregar, menyampaikan rasa terimakasihnya atas dukungan yang diberikan Pemko Medan pada pementasan ini.

Selain melaksanakan program kerja dan memberikan hiburan serta pesan-pesan kebaikan, pementasan ini juga bertujuan membina dan mengembangkan kreativitas anak dan remaja di bidang seni teater. “Para pelajar ini sengaja kita kolaborasikan dengan para aktor dan aktris berpengalaman seperti Ririn Prabuwati dan Ibnu Hajar. Proses latihan hingga pementasan ini diharapkan memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kesinambungan perkembangan teater di kota ini,” jelasnya.

Badren menambahkan, Lembaga Lembaga Kesenian Deli Company juga mengolaborasikan seni tari, musik tradisi dan modern, sastra, dan teater dalam setiap pertunjukan. Hal ini untuk memberikan tunjuk ajar kepada generasi muda tentang kekayaan budaya yg dimiliki oleh kota Medan.

“Terima kasih kami ucapkan pada Pemko Medan, kepada sutradara, aktor, aktris, dan seluruh pendukung pementasan ini. Setelah beberapa tahun pentas virtual, akhirnya waktu yang dinantikan pun telah tiba. Kami kini bisa mempersembahkan pementasan secara luring. Semoga tontonan ini tidak hanya menjadi sekedar hiburan semata, namun juga bisa memberikan tuntunan yang baik untuk generasi muda,” pungkasnya. (map/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/