Memangnya Dewan Mau Bawa Bom?

SUMUTPOS.CO – Selain megah, gedung DPRD Kota Medan semakin canggih saja. Pihak Sekretariat DPRD Medan kini memasang metal detector di kedua sisi dari pintu gedung tersebut.

Amatan Sumut Pos, Jumat (17/11), sudah terlihat pekerja yang memasang dua unit metal detector di lantai ground gedung DPRD Medan. Satu unit metal detector dipasang di pintu masuk bagian depan.

Satu lagi dipasang tepat di depan ruang wartawan yang sehari-hari meliput di gedung dewan. Bentuk metal detector itu pun, sudah seperti fasilitas pada hotel bintang lima yang ada di Kota Medan.

Sekretaris Fraksi PPP DPRD Medan, Irsal Fikri justru tidak setuju pemasangan metal detekctor tersebut. Ia meminta agar sekretaris dewan segera membatalkan pemasangan metal detekctor di gedung dewan. Menurutnya pemasangan tersebut membuat jarak antara dewan dan wakilnya semakin jauh.

“Saya minta (metal detector) itu segera dibongkar. Sekwan harus memerintahkan rekanan ataupun pemborong proyek pemasangan alat itu tidak dipasang. Ini bukan mal atau plaza, tapi rumah rakyat,” katanya.

Menurutnya, pemasangan alat tersebut terlalu berlebihan, mengingat sudah ada petugas bagian keamanan yang menjaga gedung wakil rakyat itu setiap hari. “Memangnya dewan mau bawa bom? Itukan hanya akan membuat jarak antara kami (dewan) dan rakyat semakin jauh. Saya berharap sekwan dalam hal bisa memberi keleluasaan antara dewan dan rakyatnya,” katanya.

Ia pun menekankan, jangan karena permintaan oknum rekanan dan salah seorang dewan terkait pemasang alat itu, dewan lainnya menjadi korban. “Pihak sekretariat harus jelaskan itu permintaan dewan yang mana. Janganlah dewan lain dijadikan kambing hitam, lantaran ada permintaan dari rekanan maupun salah seorang anggota dewan tertentu. Kalau gak buat saja itu di ruang pimpinan,” katanya.

Ia menilai, harga alat itu sangat mahal dan tidak pantas dipasang di gedung wakil rakyat. Alangkah lebih baik, kata Irsal lagi, di setiap fraksi ditempatkan dua orang petugas jaga guna membantu bilamana ada tamu atau masyarakat yang ingin bertemu dengan anggota dewan.

SUMUTPOS.CO – Selain megah, gedung DPRD Kota Medan semakin canggih saja. Pihak Sekretariat DPRD Medan kini memasang metal detector di kedua sisi dari pintu gedung tersebut.

Amatan Sumut Pos, Jumat (17/11), sudah terlihat pekerja yang memasang dua unit metal detector di lantai ground gedung DPRD Medan. Satu unit metal detector dipasang di pintu masuk bagian depan.

Satu lagi dipasang tepat di depan ruang wartawan yang sehari-hari meliput di gedung dewan. Bentuk metal detector itu pun, sudah seperti fasilitas pada hotel bintang lima yang ada di Kota Medan.

Sekretaris Fraksi PPP DPRD Medan, Irsal Fikri justru tidak setuju pemasangan metal detekctor tersebut. Ia meminta agar sekretaris dewan segera membatalkan pemasangan metal detekctor di gedung dewan. Menurutnya pemasangan tersebut membuat jarak antara dewan dan wakilnya semakin jauh.

“Saya minta (metal detector) itu segera dibongkar. Sekwan harus memerintahkan rekanan ataupun pemborong proyek pemasangan alat itu tidak dipasang. Ini bukan mal atau plaza, tapi rumah rakyat,” katanya.

Menurutnya, pemasangan alat tersebut terlalu berlebihan, mengingat sudah ada petugas bagian keamanan yang menjaga gedung wakil rakyat itu setiap hari. “Memangnya dewan mau bawa bom? Itukan hanya akan membuat jarak antara kami (dewan) dan rakyat semakin jauh. Saya berharap sekwan dalam hal bisa memberi keleluasaan antara dewan dan rakyatnya,” katanya.

Ia pun menekankan, jangan karena permintaan oknum rekanan dan salah seorang dewan terkait pemasang alat itu, dewan lainnya menjadi korban. “Pihak sekretariat harus jelaskan itu permintaan dewan yang mana. Janganlah dewan lain dijadikan kambing hitam, lantaran ada permintaan dari rekanan maupun salah seorang anggota dewan tertentu. Kalau gak buat saja itu di ruang pimpinan,” katanya.

Ia menilai, harga alat itu sangat mahal dan tidak pantas dipasang di gedung wakil rakyat. Alangkah lebih baik, kata Irsal lagi, di setiap fraksi ditempatkan dua orang petugas jaga guna membantu bilamana ada tamu atau masyarakat yang ingin bertemu dengan anggota dewan.