“Satu hal lagi, pembelian alat itu tidak pernah ada dibahas saat PAPBD 2017. Saya sendiri ketua pansusnya saat itu. Jadi hal ini sangat keterlaluan. Dari mana ujug-ujug bisa muncul pemasangan metal detector tersebut,” ujarnya.
Hal ini juga dikeluhkan bagian pengamanan gedung DPRD Medan. Menurut salah seorang sekuriti yang saban hari bertugas di sana, pemasangan metal detektor tersebut hanya menambah kerja mereka saja. “Kami juga yang capek nantinya, mengecek setiap tamu yang masuk,” kata salah seorang sekuriti yang enggan namanya ditulis.
Dia mengaku ada unit metal detektor yang dipasang pihak sekretariat di setiap pintu masuk. “Satu diletak di depan pintu masuk, satunya lagi di bagian samping,” sebutnya. Ia pun memperkirakan, minimal untuk satu unit metal detektor yang dipasang menghabiskan dana sebesar Rp10 juta. “Bukan gak 10 ikat (Rp10 juta,Red) juga harganya satu unit, bakal tambahlah kerja kami ini,” keluh dia.
Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Medan, Andi Syukur Harahap saat dikonfirmasi Sumut Pos justru mengatakan kalau pemasangan metal detector merupakan permintaan dewan.
“Itu merupakan permintaan dewan. Mereka mau gedung ini difasilitasi seperti umumnya standar gedung lain kayak hotel,” kata Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Medan, Andi Syukur Harahap saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (17/11).
Menurut Andi, pihaknya hanya sebagai fasilitator terhadap semua kebutuhan anggota dewan, meski di satu sisi sudah ada petugas keamanan yang ditempatkan pagi hingga malam di gedung DPRD. “Jadi bukan sepenuhnya keinginan kami,” bilangnya.
Saat ditanya berapa harga metal detektor tersebut, mantan Camat Belawan ini berkilah tidak mengetahui harga satuan alat yang umumnya dipakai pada hotel bintang lima tersebut. “Manalah semua (harga satuan) saya ingat, tapi kayaknya lebih dari Rp10 juta per unit. Pengadaan dua unit metal detektor sudah dialokasikan pada APBD Kota Medan 2017,” katanya.
Disinggung lagi bahwa kantor Wali Kota Medan saja tidak menggunakan alat canggih dan semahal itu, kenapa gedung dewan yang notebene rumah rakyat memasang metal detector, Andi Syukur menjawab kemungkinan bisa saja pihak Setdako Medan tidak ingin memasang alat tersebut. “Ya itu karena pihak kantor wali kota tidak mau memasang, inikan bukan semata-mata keinginan kami,” katanya. (prn/ila)