28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Akpar Medan Resmi Jadi Politeknik Pariwisata Medan

Deputi Bidang Pengembangan Kepariwisataan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ri, Prof.Dr. HM Ahman Sya menandatangani prasasti Politeknik Pariwisata Medan, Kamis (14/12) disaksikan oleh Direktur Akpar Medan Drs Alexander Reyaan MM , seluruh senat akademi, pengurus Ikatan Orangtua Mahasiswa, pengurus Dharma Wanita UPT Akpar Medan, Ketua Ikatan Alumni, para dosen dan mahasiswa.

SUMUTPOS.CO – Akademi Pariwisata Medan (Akpar) Medan, kini berubah nama menjadi Politeknik Pariwisata Medan menyusul perubahan statusnya. Peresmian Politeknik Pariwisata Medan  (Poltekpar) dilakukan oleh Deputi Bidang Pengembangan Kepariwisataan Kelembagaan  Kementerian Pariwisata Ri Prof Dr  HM Ahman Sya di kampus perguruan tinggi tersebut, kemarin.

Acara dihadiri oleh Direktur Akpar Medan Drs Alexander Reyaan MM , seluruh senat akademi, pengurus Ikatan Orangtua Mahasiswa, pengurus Dharma Wanita UPT Akpar Medan, Ketua Ikatan Alumni, para dosen dan mahasiswa.

Direktur Akpar Drs Alexander Reyaan MM dalam laporan sambutannya menjelaskan, perubahan status menjadi Politeknik Pariwisata Medan menyusul keluarnya rekomendasi dari Kemenristek Dikti dan KemenPAN RI sebagai dasar penerbitan SK Menpar pada 26 September 2017 lalu.

Dalam sambutannya, Prof Dr. HM Ahman Sya mengatakan, peningkatan status dari Akademi ke Politeknik ini memang menjadi keharusan. Dengan status politeknik, Kemenpar bisa fokus ke sekolah vokasi. Arahnya S1 dan S2 terapan, tidak akademik seperti perguruan tinggi. Ia minta agar Politeknik Pariwisata Medan menerapkan 70 persen praktik dan hanya 30 persen teori sesuai dengan kurikulum yang sedang disusun.  Ia juga mengharapkan agar Politeknik Pariwisata Medan membangun sinergitas dan menyatu dengan dunia industri.

Dengan status baru ini, Ahman Sya juga mengharapkan pada tahun akademi mendatang,S2 Pariwisata Terapan sudah harus berdiri selain D4 Pariwisata Terapan.  Akpar Negeri Medan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Pariwisata.

Dengan peningkatan status tadi, daya tampung mahasiswanya dapat ditingkatkan minimal 25% dari sekarang. Hal ini, sebutnya, untuk memenuhi kebutuhan pasar pariwisata yang terus mengalami perkembangan.

Saat ini, dari kebutuhan 375 ribu, Indonesia baru bisa memenuhi 125 ribu baik dalam maupun luar negeri.Ia berpesan kepada para mahasiswa agar menguasai tiga syarat untuk dapat sukses berkompetisi di industri pariwisata yaitu menguasai bahasa asing, teknologi informasi serta leadership.

Peresmian Politeknik Pariwisata Medan ditandai acara melepas balon serta penandatanganan prasasti oleh Deputi Ahman Sya didampingi oleh Direktur dan senat akademi serta mahasiswa. (rel/ila)

 

 

Deputi Bidang Pengembangan Kepariwisataan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ri, Prof.Dr. HM Ahman Sya menandatangani prasasti Politeknik Pariwisata Medan, Kamis (14/12) disaksikan oleh Direktur Akpar Medan Drs Alexander Reyaan MM , seluruh senat akademi, pengurus Ikatan Orangtua Mahasiswa, pengurus Dharma Wanita UPT Akpar Medan, Ketua Ikatan Alumni, para dosen dan mahasiswa.

SUMUTPOS.CO – Akademi Pariwisata Medan (Akpar) Medan, kini berubah nama menjadi Politeknik Pariwisata Medan menyusul perubahan statusnya. Peresmian Politeknik Pariwisata Medan  (Poltekpar) dilakukan oleh Deputi Bidang Pengembangan Kepariwisataan Kelembagaan  Kementerian Pariwisata Ri Prof Dr  HM Ahman Sya di kampus perguruan tinggi tersebut, kemarin.

Acara dihadiri oleh Direktur Akpar Medan Drs Alexander Reyaan MM , seluruh senat akademi, pengurus Ikatan Orangtua Mahasiswa, pengurus Dharma Wanita UPT Akpar Medan, Ketua Ikatan Alumni, para dosen dan mahasiswa.

Direktur Akpar Drs Alexander Reyaan MM dalam laporan sambutannya menjelaskan, perubahan status menjadi Politeknik Pariwisata Medan menyusul keluarnya rekomendasi dari Kemenristek Dikti dan KemenPAN RI sebagai dasar penerbitan SK Menpar pada 26 September 2017 lalu.

Dalam sambutannya, Prof Dr. HM Ahman Sya mengatakan, peningkatan status dari Akademi ke Politeknik ini memang menjadi keharusan. Dengan status politeknik, Kemenpar bisa fokus ke sekolah vokasi. Arahnya S1 dan S2 terapan, tidak akademik seperti perguruan tinggi. Ia minta agar Politeknik Pariwisata Medan menerapkan 70 persen praktik dan hanya 30 persen teori sesuai dengan kurikulum yang sedang disusun.  Ia juga mengharapkan agar Politeknik Pariwisata Medan membangun sinergitas dan menyatu dengan dunia industri.

Dengan status baru ini, Ahman Sya juga mengharapkan pada tahun akademi mendatang,S2 Pariwisata Terapan sudah harus berdiri selain D4 Pariwisata Terapan.  Akpar Negeri Medan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Pariwisata.

Dengan peningkatan status tadi, daya tampung mahasiswanya dapat ditingkatkan minimal 25% dari sekarang. Hal ini, sebutnya, untuk memenuhi kebutuhan pasar pariwisata yang terus mengalami perkembangan.

Saat ini, dari kebutuhan 375 ribu, Indonesia baru bisa memenuhi 125 ribu baik dalam maupun luar negeri.Ia berpesan kepada para mahasiswa agar menguasai tiga syarat untuk dapat sukses berkompetisi di industri pariwisata yaitu menguasai bahasa asing, teknologi informasi serta leadership.

Peresmian Politeknik Pariwisata Medan ditandai acara melepas balon serta penandatanganan prasasti oleh Deputi Ahman Sya didampingi oleh Direktur dan senat akademi serta mahasiswa. (rel/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/