26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Razia Entrance & Super, 23 Pengunjung Diangkut

Foto: Indra/PM BNN merazia Diskotik Super. Belasan 23 pengunjung diangkut.
Foto: Indra/PM
BNN merazia Diskotik Super. Belasan 23 pengunjung diangkut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, membuat sejumlah pengunjung dan orang-orang dalam di Diskotik Super Jl. Nibung Baru, Kel. Petisah Tengah, menyelamatkan diri. Tim yang dipimpin Kombes Rudi Trenggono itu, akhirnya menggelar tes urin kepada puluhan orang yang terjaring dan hasilnya, 20 orang diamankan.

Razia digelar Minggu (18/1) sekira pukul 03.00 WIB. Sebelum melakukan razia di Diskotik Super, tim terlebih dahulu merazia Entrance Jl. Balai Kota, Kec. Medan Barat, dan mendapatkan 3 orang yang positif menggunakan narkoba. Usai dilakukan test urine, ke 20 orang tersebut ditambah ke 3 orang yang sebelumnya terjaring razia di Enterance dengan total 23 orang dari Super, kemudian dibawa ke kantor BNN Sumut di Jl. Pancing, untuk pendataan penyelidikan.

“Dari hasil pemeriksaan, yang positif hanya 23 orang saja,” ujar Rudi Trenggono, didampingi Kabid Pemberantasan BNNP Sumut, AKBP Joko Susilo. “Kita sudah selidiki dan periksa semuanya. Kita tidak dapatkan narkoba di dalam diskotik (Super) ini,” sebutnya.

Tidak lupa, Rudi juga tetap meminta Pemerintah Kota Medan dan Dinas Pariwisata Medan, untuk menindak tegas pengusaha maupun tempat hiburan malam yang memang dengan sengaja menjual dan menyebarkan narkoba jenis apapun.

“Seperti contohnya Lee Garden. Sampai saat ini, BNN tetap bersikukuh agar Pemko Medan tetap menutup Lee Garden. Tidak tanggung peredaran narkoba disana,” ujar Rudi.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Medan, Busral Manan, mengaku dapat ancaman akibat kisruh Diskotik Lee Garden (LG) yang sudah tak memiliki izin dan menunggak pembayaran pajak sejak tahun 2009. Diakuinya, dia diancam sesaat setelah mengirimkan surat penutupan sementara LG.

“Waktu LG diminta tutup sementara aja, saya langsung dapat ancaman. Bagaimana kalau saya datang langsung untuk menutup operasional secara keseluruhan. Bisa ditikam pula nanti,” kata Busral, saat ditemui Sumut Pos di Taman Ahmad Yani, Jumat (16/1).

Busral menambahkan, diskotik LG dibekup salah satu orang yang berpengaruh di Kota Medan. Sehingga Pemko Medan tidak memiliki kuasa untuk melakukan tindakan tegas. Busral menambahkan, dirinya tidak mau bertindak konyol dengan memaksa untuk menutup operasional LG, meski sudah melanggar ketentuan. “Saya sudah tua, bulan Agustus nanti sudah masuk masa pensiun. Jadi saya mau hidup tenang,” kilahnya.

Diakuinya, sosok yang memimpin Disbudpar harusnya memiliki keberanian dan berjiwa muda. “Sebenarnya saya sudah tidak mau jadi pimpinan di Disbudpar, tapi ini amanah dari pimpinan,”urainya.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Rajuddin Sagala telah menduga dari awal adanya deal antara pihak pengusaha dengan Disbudpar Medan. “Kalau tidak terima apa-apa, mana mungkin Disbudpar Medan diam begitu saja,” ujarnya.

Mengenai adanya ancaman, Rajuddin meminta agar Kadisbudpar Medan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. “Jangan asal bicara aja, kalau memang ada ancaman laporkan saja,”ungkapnya. Pendindakan tegas, kata dia, harus menjadi prioritas utama.

“Bukti LG menjadi tempat peredaran narkoba sudah dipaparkan BNNP, sekarang Pemko Medan harus berani mengambil tindakan tegas,”bebernya.

Disisi lain, Anggota Komisi A DPRD Medan, Zulkarnaen menyayangkan sikap Kepala Dinas Pariwisata yang dinilai cengeng dan takut akan gertakan-gertakan seperti itu. Zulkarnaen pun mendesak, agar Kadisbudpar Medan melaporkan persoalan ini kepada aparat penegak hukum, dan dikotik LG dapat ditutup operasionalnya sesuai dengan rekomendasi BNN Provinsi Sumut.(ind/cr4/smg/trg)

Foto: Indra/PM BNN merazia Diskotik Super. Belasan 23 pengunjung diangkut.
Foto: Indra/PM
BNN merazia Diskotik Super. Belasan 23 pengunjung diangkut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, membuat sejumlah pengunjung dan orang-orang dalam di Diskotik Super Jl. Nibung Baru, Kel. Petisah Tengah, menyelamatkan diri. Tim yang dipimpin Kombes Rudi Trenggono itu, akhirnya menggelar tes urin kepada puluhan orang yang terjaring dan hasilnya, 20 orang diamankan.

Razia digelar Minggu (18/1) sekira pukul 03.00 WIB. Sebelum melakukan razia di Diskotik Super, tim terlebih dahulu merazia Entrance Jl. Balai Kota, Kec. Medan Barat, dan mendapatkan 3 orang yang positif menggunakan narkoba. Usai dilakukan test urine, ke 20 orang tersebut ditambah ke 3 orang yang sebelumnya terjaring razia di Enterance dengan total 23 orang dari Super, kemudian dibawa ke kantor BNN Sumut di Jl. Pancing, untuk pendataan penyelidikan.

“Dari hasil pemeriksaan, yang positif hanya 23 orang saja,” ujar Rudi Trenggono, didampingi Kabid Pemberantasan BNNP Sumut, AKBP Joko Susilo. “Kita sudah selidiki dan periksa semuanya. Kita tidak dapatkan narkoba di dalam diskotik (Super) ini,” sebutnya.

Tidak lupa, Rudi juga tetap meminta Pemerintah Kota Medan dan Dinas Pariwisata Medan, untuk menindak tegas pengusaha maupun tempat hiburan malam yang memang dengan sengaja menjual dan menyebarkan narkoba jenis apapun.

“Seperti contohnya Lee Garden. Sampai saat ini, BNN tetap bersikukuh agar Pemko Medan tetap menutup Lee Garden. Tidak tanggung peredaran narkoba disana,” ujar Rudi.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Medan, Busral Manan, mengaku dapat ancaman akibat kisruh Diskotik Lee Garden (LG) yang sudah tak memiliki izin dan menunggak pembayaran pajak sejak tahun 2009. Diakuinya, dia diancam sesaat setelah mengirimkan surat penutupan sementara LG.

“Waktu LG diminta tutup sementara aja, saya langsung dapat ancaman. Bagaimana kalau saya datang langsung untuk menutup operasional secara keseluruhan. Bisa ditikam pula nanti,” kata Busral, saat ditemui Sumut Pos di Taman Ahmad Yani, Jumat (16/1).

Busral menambahkan, diskotik LG dibekup salah satu orang yang berpengaruh di Kota Medan. Sehingga Pemko Medan tidak memiliki kuasa untuk melakukan tindakan tegas. Busral menambahkan, dirinya tidak mau bertindak konyol dengan memaksa untuk menutup operasional LG, meski sudah melanggar ketentuan. “Saya sudah tua, bulan Agustus nanti sudah masuk masa pensiun. Jadi saya mau hidup tenang,” kilahnya.

Diakuinya, sosok yang memimpin Disbudpar harusnya memiliki keberanian dan berjiwa muda. “Sebenarnya saya sudah tidak mau jadi pimpinan di Disbudpar, tapi ini amanah dari pimpinan,”urainya.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Rajuddin Sagala telah menduga dari awal adanya deal antara pihak pengusaha dengan Disbudpar Medan. “Kalau tidak terima apa-apa, mana mungkin Disbudpar Medan diam begitu saja,” ujarnya.

Mengenai adanya ancaman, Rajuddin meminta agar Kadisbudpar Medan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. “Jangan asal bicara aja, kalau memang ada ancaman laporkan saja,”ungkapnya. Pendindakan tegas, kata dia, harus menjadi prioritas utama.

“Bukti LG menjadi tempat peredaran narkoba sudah dipaparkan BNNP, sekarang Pemko Medan harus berani mengambil tindakan tegas,”bebernya.

Disisi lain, Anggota Komisi A DPRD Medan, Zulkarnaen menyayangkan sikap Kepala Dinas Pariwisata yang dinilai cengeng dan takut akan gertakan-gertakan seperti itu. Zulkarnaen pun mendesak, agar Kadisbudpar Medan melaporkan persoalan ini kepada aparat penegak hukum, dan dikotik LG dapat ditutup operasionalnya sesuai dengan rekomendasi BNN Provinsi Sumut.(ind/cr4/smg/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/