31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Sinabung Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas 4,9 Km

 

KARO, SUMUTPOS.CO –  Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali erupsi, Senin (19/2/2018) pagi. Erupsi pagi tadi mengeluarkan luncuran awan panas sejauh 4,9 kilometer ke arah tenggara-selatan.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra menjelaskan luncuran awan panas juga mengarah ke timur-tenggara sejauh 3,9 kilometer.

Akibat erupsi tersebut masyarakat diminta untuk menjauhi zona merah dari Gunung Sinabung.

“Sinabung erupsi pada pukul 08.54 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter. Warga diimbau untuk menjauhi zona merah,” ujarnya.

Masyarakat di sekitar Sungai Laborus juga diharapkan untuk terus waspada saat hujan terjadi, karena daerah tersebut merupakan aliran lahar. Pasalnya, Gunung Sinabung karena masih terus berpotensi terjadi awan panas dan guguran lava, serta erupsi.

Sementara itu, selain mengeluarkan material vulkanik. Pada saat erupsi juga terjadi gempa selama 607 detik. Sementara, kondisi puncak Sinabung masih tertutup abu.

“Secara visual kita tidak bisa pantau karena tertutup abu. Saat ini arah angin mengarah ke barat dan selatan,” pungkas Armen. (sdf/pojoksumut)

 

KARO, SUMUTPOS.CO –  Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali erupsi, Senin (19/2/2018) pagi. Erupsi pagi tadi mengeluarkan luncuran awan panas sejauh 4,9 kilometer ke arah tenggara-selatan.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra menjelaskan luncuran awan panas juga mengarah ke timur-tenggara sejauh 3,9 kilometer.

Akibat erupsi tersebut masyarakat diminta untuk menjauhi zona merah dari Gunung Sinabung.

“Sinabung erupsi pada pukul 08.54 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter. Warga diimbau untuk menjauhi zona merah,” ujarnya.

Masyarakat di sekitar Sungai Laborus juga diharapkan untuk terus waspada saat hujan terjadi, karena daerah tersebut merupakan aliran lahar. Pasalnya, Gunung Sinabung karena masih terus berpotensi terjadi awan panas dan guguran lava, serta erupsi.

Sementara itu, selain mengeluarkan material vulkanik. Pada saat erupsi juga terjadi gempa selama 607 detik. Sementara, kondisi puncak Sinabung masih tertutup abu.

“Secara visual kita tidak bisa pantau karena tertutup abu. Saat ini arah angin mengarah ke barat dan selatan,” pungkas Armen. (sdf/pojoksumut)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/