30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kantor Gubsu Disemprot Disinfektan

SEMPROT: Petugas dari PMI Kota Medan menyemprotkan disinfektan ruangan di kantor Gubernur Sumut, Rabu (18/3).
SEMPROT: Petugas dari PMI Kota Medan menyemprotkan disinfektan ruangan di kantor Gubernur Sumut, Rabu (18/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KANTOR Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) di Jalan Pangeran Diponegoro Medan disemprot disinfektan, sebagai upaya pencegahan dan penyebaran virus korona atau Covid-19. Penyemprotan disinfektan dilakukan petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan pada Rabu (18/3) sore itu, dimulai dari ruangan Gubsu Edy Rahmayadi di lantai 10, lift, lalu dilanjutkan ke ruangan Wagubsu, Musa Rajekshah dan ruang Sekdaprovsu R Sabrina di lantai 9.

Selanjutnya, setelah selesai menyemprot pada lantai 9 dan 10, petugas yang terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD) melanjutkan penyemprotan di ruang wartawan lantai dasar kantor Gubsu. “Nanti setelah pegawai pulang semua, seluruh ruangan di kantor Gubsu ini akan disemprot,” kata seorang petugas PMI Kota Medan kepada Sumut Pos.

Ia mengungkapkan, penyemprotan disinfektan ini merupakan instruksi dari Ketua PMI Medan, Musa Rajekshah. Dalam satu hari itu, pihaknya sudah melakukan aktivitas tersebut di beberapa titik. “Sebelum di sini, kami sudah semprot Masjid Agung, rumah Pak Doddy, Masjid Al Musannif, dan rumah Pak Ijeck,” katanya.

Amatan Sumut Pos, petugas menyiagakan mobil PMI di Masjid Agung Medan untuk menempatkan cairan disinfektan. Sebelum melaksanakan penyemprotan, petugas mengambil cairan tersebut dari dalam mobil itu. Kemudian mana saja ruangan yang sudah kosong dari aktivitas kerja, petugas lantas menyemprotkan cairan pembunuh bakteri dan virus tersebut secara detil ke seluruh ruangan. Sebelumnya di Kantor Gubsu telah disediakan pencuci tangan antiseptik dan pengecekan suhu atau temperatur bagi setiap orang yang berkunjung ke sana.

Kesiapsiagaan dan antisipasi Covid-19 juga mulai terlihat di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan. Antara lain memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap orang yang datang, dan menyediakan pencuci tangan antiseptik pada pintu masuk gedung dewan. “Pemeriksaan ini berlaku untuk siapa saja yang masuk ke gedung dewan, termasuk anggota dewan, wartawan, ASN maupun tamu-tamu yang datang. Semua kita periksa, sebab itu hasil kesepakatan pimpinan dewan dan pimpinan fraksi,” ujar anggota DPRD Sumut, Fahrizal Efendy Nasution saat diperiksa sekuriti Sekretariat DPRD Sumut.

Politisi Hanura ini berharap, dengan adanya pemeriksaan suhu tubuh dan anjuran mencuci tangan sebelum memasuki gedung dewan, bisa mensterilkan merebaknya virus korona ke rumah rakyat tersebut. Sementara itu, Kasubag Perawatan dan Rumah Tangga Bagian Umum Sekretariat DPRD Sumut Hamdan Rifai Ginting mengatakan, pengecekan suhu tubuh yang dilakukan di depan pintu masuk gedung dewan sejak hari ini diberlakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Jika dari pengecekan diketahui suhu tubuh anggota dewan, wartawan, ASN, maupun tamu mencapai 38 derajat celsius, tentunya tidak akan diizinkan masuk,” ujar dia.

Pengunjung yang hendak masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Medan juga diukur suhu tubuhnya oleh petugas, mulai Rabu (18/3) kemarin. “PN Medan menyediakan hand sanitiezer, pengecekan suhu badan dan akan kita terapkan juga sosial distensi (jarak),” kata Humas PN Medan, T Oyong kepada wartawan.

Menurut Oyong, melalui alat pengukur suhu tubuh ini, setiap pengunjung, pegawai maupun hakim yang suhu tubuhnya tinggi harus diperiksa terlebih dahulu sebelum memasuki PN Medan. “Nah kita sudah koordinasi dengan dinas kesehatan, jika suhu badannya tinggi maka dia harus di periksa dulu, nggak boleh masuk. Dia harus diperiksa dulu di rumah sakit, apakah hanya sakit biasa atau indikasi corona,” jelasnya.

Amatan Sumut Pos, terlihat beberapa pengunjung, jaksa dan hakim mulai berinisiatif mengenakan masker penutup mulut. Kemudian, ada juga salah satu jaksa yang membawa sanitiezer pribadi untuk sekedar berjaga-jaga. Pantauan lainnya, walau telah memberlakukan pengukuran suhu tubuh, aktifitas di PN Medan tetap ramai oleh pengunjung yang hadir.

Istana Maimun Tutup 14 Hari

Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso Medan ditutup untuk sementara waktu. Kepala Bidang IT Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid, Tengku Dicky mengatakan, penutupan sementara ini menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Nomor 440-2666-2020 serta surat edaran Wali Kota Medan Nomor 440-2582 terakit antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19. “Istana Maimoon ditutup selama 14 hari, terhitung mulai dari 18 Maret sampai 1 April 2020,” ujar Dicky, Rabu (18/3).

Dicky mengaku, Istana Maimun cukup ramai dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam setiap bulan kunjungan wisatawan mencapai sekitar 5.000 orang. “Sebulan bisa 5.000 wisatawan domestik dan mancanegara yang berasal dari Malaysia, Singapura dan Thailand,” katanya.

Ia menyatakan, dalam masa penutupan sementara ini, pihak yayasan melakukan pembersihan di setiap area istana. Hal ini juga sebagai bentuk pencegahan dari penyebaran wabah virus tersebut. “Kami lakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di ruang tamu, teras, ruang makan, ruang pertemuan dan lainnya,” sebut Dicky sembari menambahkan, diharapkan para wisatawan dapat memaklumi kebijakan yang dilakukan demi kenyamanan dan keamanan.

PHBS dan Minimalisir Kontak Fisik

Sementara, Pemko Medan terus mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajarannya untuk terus menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan istirahat cukup. Para ASN juga diimbau agar tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta meminimalisir kontak fisik. “Kita terus mengimbau supaya tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat kepada para ASN kita dan sebisa mungkin menghindari kontak fisik,” ucap Kepala BKDPSDM Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Rabu (18/3).

Dikatakan Muslim, sampai saat ini belum ada perintah agar para ASN Pemko Medan bekerja dari rumah masing-masing. “Waspada ya terus waspada, segala upaya yang bertujuan untuk menghindari penyebaran virus Corona tentu akan kita lakukan. Tetapi jangan terlalu berlebihan, itu akan membuat kepanikan di masyarakat dan itu tidak baik,” kata Muslim.

Dalam waktu dekat, lanjut Muslim, Pemko Medan akan menyediakan alat pengukur suhu tubuh bagi para tamu yang akan masuk ke balai kota dan sejumlah OPD di Kota Medan yang terdapat pelayanan massal di dalamnya. “Iya Itu sedang dibahas, saat ini sedang diajukan Dinkes pembeliannya ke bagian keuangan dengan menggunakan anggaran tanggap darurat. Dalam waktu dekat mungkin akan di gunakan di Balai Kota dan OPD pelayanan massal seperti Perizinan, Dukcapil dan sebagainya. Kalau nantinya ada OPD lain yang juga merasa membutuhkan, kalau anggarannya cukup nanti akan di akomodir,” jelasnya.

Saat ini, kata Muslim, Pemko Medan telah meminta setiap OPD untuk menyediakan Hand Sanitizer sesuai dengan surat edaran Plt Wali Kota Medan yang dikeluarkan pasca rapat koordinasi dengan seluruh OPD, Forkopimda dan para Stakeholder guna menangani penyebaran virus Corona tersebut. “Atau setidaknya karena saat ini Hand Sanitizer langka di pasaran, maka setiap OPD harus menyediakan sabun serta kran air mengalir untuk memfasilitasi setiap orang yang hendak mencuci tangan,” terangnya.

Kabag Humas Pemko Medan, Arrahman Pane juga menyampaikan Imbauan Plt Wali Kota Medan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan sebisa mungkin menghindari kontak fisik. “Juga diimbau agar tidak ada masyarakat yang menimbun bahan-bahan pokok dan kebutuhan lainnya karena itu akan menimbulkan gejolak ekonomi,” tandasnya. (prn/man/map)

SEMPROT: Petugas dari PMI Kota Medan menyemprotkan disinfektan ruangan di kantor Gubernur Sumut, Rabu (18/3).
SEMPROT: Petugas dari PMI Kota Medan menyemprotkan disinfektan ruangan di kantor Gubernur Sumut, Rabu (18/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KANTOR Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) di Jalan Pangeran Diponegoro Medan disemprot disinfektan, sebagai upaya pencegahan dan penyebaran virus korona atau Covid-19. Penyemprotan disinfektan dilakukan petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan pada Rabu (18/3) sore itu, dimulai dari ruangan Gubsu Edy Rahmayadi di lantai 10, lift, lalu dilanjutkan ke ruangan Wagubsu, Musa Rajekshah dan ruang Sekdaprovsu R Sabrina di lantai 9.

Selanjutnya, setelah selesai menyemprot pada lantai 9 dan 10, petugas yang terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD) melanjutkan penyemprotan di ruang wartawan lantai dasar kantor Gubsu. “Nanti setelah pegawai pulang semua, seluruh ruangan di kantor Gubsu ini akan disemprot,” kata seorang petugas PMI Kota Medan kepada Sumut Pos.

Ia mengungkapkan, penyemprotan disinfektan ini merupakan instruksi dari Ketua PMI Medan, Musa Rajekshah. Dalam satu hari itu, pihaknya sudah melakukan aktivitas tersebut di beberapa titik. “Sebelum di sini, kami sudah semprot Masjid Agung, rumah Pak Doddy, Masjid Al Musannif, dan rumah Pak Ijeck,” katanya.

Amatan Sumut Pos, petugas menyiagakan mobil PMI di Masjid Agung Medan untuk menempatkan cairan disinfektan. Sebelum melaksanakan penyemprotan, petugas mengambil cairan tersebut dari dalam mobil itu. Kemudian mana saja ruangan yang sudah kosong dari aktivitas kerja, petugas lantas menyemprotkan cairan pembunuh bakteri dan virus tersebut secara detil ke seluruh ruangan. Sebelumnya di Kantor Gubsu telah disediakan pencuci tangan antiseptik dan pengecekan suhu atau temperatur bagi setiap orang yang berkunjung ke sana.

Kesiapsiagaan dan antisipasi Covid-19 juga mulai terlihat di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan. Antara lain memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap orang yang datang, dan menyediakan pencuci tangan antiseptik pada pintu masuk gedung dewan. “Pemeriksaan ini berlaku untuk siapa saja yang masuk ke gedung dewan, termasuk anggota dewan, wartawan, ASN maupun tamu-tamu yang datang. Semua kita periksa, sebab itu hasil kesepakatan pimpinan dewan dan pimpinan fraksi,” ujar anggota DPRD Sumut, Fahrizal Efendy Nasution saat diperiksa sekuriti Sekretariat DPRD Sumut.

Politisi Hanura ini berharap, dengan adanya pemeriksaan suhu tubuh dan anjuran mencuci tangan sebelum memasuki gedung dewan, bisa mensterilkan merebaknya virus korona ke rumah rakyat tersebut. Sementara itu, Kasubag Perawatan dan Rumah Tangga Bagian Umum Sekretariat DPRD Sumut Hamdan Rifai Ginting mengatakan, pengecekan suhu tubuh yang dilakukan di depan pintu masuk gedung dewan sejak hari ini diberlakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Jika dari pengecekan diketahui suhu tubuh anggota dewan, wartawan, ASN, maupun tamu mencapai 38 derajat celsius, tentunya tidak akan diizinkan masuk,” ujar dia.

Pengunjung yang hendak masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Medan juga diukur suhu tubuhnya oleh petugas, mulai Rabu (18/3) kemarin. “PN Medan menyediakan hand sanitiezer, pengecekan suhu badan dan akan kita terapkan juga sosial distensi (jarak),” kata Humas PN Medan, T Oyong kepada wartawan.

Menurut Oyong, melalui alat pengukur suhu tubuh ini, setiap pengunjung, pegawai maupun hakim yang suhu tubuhnya tinggi harus diperiksa terlebih dahulu sebelum memasuki PN Medan. “Nah kita sudah koordinasi dengan dinas kesehatan, jika suhu badannya tinggi maka dia harus di periksa dulu, nggak boleh masuk. Dia harus diperiksa dulu di rumah sakit, apakah hanya sakit biasa atau indikasi corona,” jelasnya.

Amatan Sumut Pos, terlihat beberapa pengunjung, jaksa dan hakim mulai berinisiatif mengenakan masker penutup mulut. Kemudian, ada juga salah satu jaksa yang membawa sanitiezer pribadi untuk sekedar berjaga-jaga. Pantauan lainnya, walau telah memberlakukan pengukuran suhu tubuh, aktifitas di PN Medan tetap ramai oleh pengunjung yang hadir.

Istana Maimun Tutup 14 Hari

Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso Medan ditutup untuk sementara waktu. Kepala Bidang IT Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid, Tengku Dicky mengatakan, penutupan sementara ini menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Nomor 440-2666-2020 serta surat edaran Wali Kota Medan Nomor 440-2582 terakit antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19. “Istana Maimoon ditutup selama 14 hari, terhitung mulai dari 18 Maret sampai 1 April 2020,” ujar Dicky, Rabu (18/3).

Dicky mengaku, Istana Maimun cukup ramai dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam setiap bulan kunjungan wisatawan mencapai sekitar 5.000 orang. “Sebulan bisa 5.000 wisatawan domestik dan mancanegara yang berasal dari Malaysia, Singapura dan Thailand,” katanya.

Ia menyatakan, dalam masa penutupan sementara ini, pihak yayasan melakukan pembersihan di setiap area istana. Hal ini juga sebagai bentuk pencegahan dari penyebaran wabah virus tersebut. “Kami lakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di ruang tamu, teras, ruang makan, ruang pertemuan dan lainnya,” sebut Dicky sembari menambahkan, diharapkan para wisatawan dapat memaklumi kebijakan yang dilakukan demi kenyamanan dan keamanan.

PHBS dan Minimalisir Kontak Fisik

Sementara, Pemko Medan terus mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajarannya untuk terus menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan istirahat cukup. Para ASN juga diimbau agar tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta meminimalisir kontak fisik. “Kita terus mengimbau supaya tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat kepada para ASN kita dan sebisa mungkin menghindari kontak fisik,” ucap Kepala BKDPSDM Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Rabu (18/3).

Dikatakan Muslim, sampai saat ini belum ada perintah agar para ASN Pemko Medan bekerja dari rumah masing-masing. “Waspada ya terus waspada, segala upaya yang bertujuan untuk menghindari penyebaran virus Corona tentu akan kita lakukan. Tetapi jangan terlalu berlebihan, itu akan membuat kepanikan di masyarakat dan itu tidak baik,” kata Muslim.

Dalam waktu dekat, lanjut Muslim, Pemko Medan akan menyediakan alat pengukur suhu tubuh bagi para tamu yang akan masuk ke balai kota dan sejumlah OPD di Kota Medan yang terdapat pelayanan massal di dalamnya. “Iya Itu sedang dibahas, saat ini sedang diajukan Dinkes pembeliannya ke bagian keuangan dengan menggunakan anggaran tanggap darurat. Dalam waktu dekat mungkin akan di gunakan di Balai Kota dan OPD pelayanan massal seperti Perizinan, Dukcapil dan sebagainya. Kalau nantinya ada OPD lain yang juga merasa membutuhkan, kalau anggarannya cukup nanti akan di akomodir,” jelasnya.

Saat ini, kata Muslim, Pemko Medan telah meminta setiap OPD untuk menyediakan Hand Sanitizer sesuai dengan surat edaran Plt Wali Kota Medan yang dikeluarkan pasca rapat koordinasi dengan seluruh OPD, Forkopimda dan para Stakeholder guna menangani penyebaran virus Corona tersebut. “Atau setidaknya karena saat ini Hand Sanitizer langka di pasaran, maka setiap OPD harus menyediakan sabun serta kran air mengalir untuk memfasilitasi setiap orang yang hendak mencuci tangan,” terangnya.

Kabag Humas Pemko Medan, Arrahman Pane juga menyampaikan Imbauan Plt Wali Kota Medan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan sebisa mungkin menghindari kontak fisik. “Juga diimbau agar tidak ada masyarakat yang menimbun bahan-bahan pokok dan kebutuhan lainnya karena itu akan menimbulkan gejolak ekonomi,” tandasnya. (prn/man/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/