Ketua Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka (P2BLM), Nelson Marpaung, mengaku heran melihat lambatnya Pemko Medan mengakomodir permintaan pedagang ini. “Jangankan mendapat SK, sampai sekarang mereka datang dan memverifikasi kami saja tidak ada,” katanya.
Ia mengatakan, bila Pemko tetap berpatok pada data lama yakni 180 kios, potensi keributan baru akan muncul. Sebab berdasar mediasi di Mapolrestabes Medan beberapa waktu lalu, kata Nelson, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution pernah menyatakan bahwa satu pedagang wajib punya satu kios.”Kami tetap berpegangan dengan apa yang sudah disampaikan Pak Akhyar ini. Karena kalau diikuti data resmi, satu orang punya enam sampai tujuh kios. Ini tentu tidak adil,” ungkapnya.
Diketahui, pedagang buku bekas Jalan Pegadaian sudah bersedia pindah ke lokasi relokasi di sisi timur Lapangan Merdeka pada 23 Januari 2017. Seluruh pedagang di sana sudah mengosongkan lapak dagangannya. Bahkan PT. KAI sudah meratakan 180 bangunan lapak pedagang buku, yang sudah berjualan sejak 2013. Kini mereka sudah berjualan kembali di sisi timur Lapangan Merdeka, di mana tempat awal mereka menggelar lapak. Namun sayang sampai kini Pemko Medan belum memenuhi janji atas permintaan pedagang, yakni berupa SK pinjam pakai kios. (prn/ila)
Ketua Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka (P2BLM), Nelson Marpaung, mengaku heran melihat lambatnya Pemko Medan mengakomodir permintaan pedagang ini. “Jangankan mendapat SK, sampai sekarang mereka datang dan memverifikasi kami saja tidak ada,” katanya.
Ia mengatakan, bila Pemko tetap berpatok pada data lama yakni 180 kios, potensi keributan baru akan muncul. Sebab berdasar mediasi di Mapolrestabes Medan beberapa waktu lalu, kata Nelson, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution pernah menyatakan bahwa satu pedagang wajib punya satu kios.”Kami tetap berpegangan dengan apa yang sudah disampaikan Pak Akhyar ini. Karena kalau diikuti data resmi, satu orang punya enam sampai tujuh kios. Ini tentu tidak adil,” ungkapnya.
Diketahui, pedagang buku bekas Jalan Pegadaian sudah bersedia pindah ke lokasi relokasi di sisi timur Lapangan Merdeka pada 23 Januari 2017. Seluruh pedagang di sana sudah mengosongkan lapak dagangannya. Bahkan PT. KAI sudah meratakan 180 bangunan lapak pedagang buku, yang sudah berjualan sejak 2013. Kini mereka sudah berjualan kembali di sisi timur Lapangan Merdeka, di mana tempat awal mereka menggelar lapak. Namun sayang sampai kini Pemko Medan belum memenuhi janji atas permintaan pedagang, yakni berupa SK pinjam pakai kios. (prn/ila)