28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Pengembangan Geopark Toba Kaldera Terus Digenjot

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Wan Hidayati, mengatakan hingga kini pihaknya terus berupaya melengkapi persyaratan yang diberikan UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai taman bumi atau Geopark. Mulai dari aspek geologi, budaya, lingkungan ekonomi, dan lainnya menjadi tugas mereka untuk dibenahi.

“Dengan menjadi anggota UNESCO, maka pariwisata Danau Toba akan mendunia, dan tingkatkan perekonomian masyarakat sekitar tentu akan meningkat, karena seluruh aspek akan dikembangkan. Karena itu melalui evaluasi ini juga, kami harapkan masukan dari berbagai pihak untuk bisa membenahi apa saja yang masih kurang,” katanya.

Selian itu Pemprov Sumut, lanjut Hidayati, akan kembali menyurati Pemerintah Kabupaten se-kawasan Danau Toba untuk memperhatikan pengelolaan sampah yang masih menjadi persoalan khususnya saat assesor UNESCO melakukan assessment di seluruh titik lokasi geosite.

“Kami juga berharap dukungan seluruh masyarakat agar kita menjadi anggota UNESCO. Karena dengan begitu, Danau Toba akan diakui sebagai objek pariwisata kelas dunia, selain diakui sebagai taman dunia,” pungkasnya.

Hadir juga dalam rapat evaluasi tersebut, diantaranya perwakilan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perekonomian, Kemendikbud, Kemen PUPR, Kemen ESDM, Badan Otorita Danau Toba, serta para pakar dan akademisi.

Sebelumnya, Wagubsu bersama sejumlah perwakilan empat Kementerian, telah mengunjungi sejumlah titik lokasi geosite yang akan menjadi penilaian dari assesor UNESCO pada Juli mendatang. Adapun beberapa lokasi tersebut yakni Penatapan Hutaginjang, Taman Sipinsur, Museum Batak TB Silalahi, Taman Eden 100, Tara Bunga serta pusat informasi Geopark Kaldera Toba di Parapat. (bal/han)

 

 

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Wan Hidayati, mengatakan hingga kini pihaknya terus berupaya melengkapi persyaratan yang diberikan UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai taman bumi atau Geopark. Mulai dari aspek geologi, budaya, lingkungan ekonomi, dan lainnya menjadi tugas mereka untuk dibenahi.

“Dengan menjadi anggota UNESCO, maka pariwisata Danau Toba akan mendunia, dan tingkatkan perekonomian masyarakat sekitar tentu akan meningkat, karena seluruh aspek akan dikembangkan. Karena itu melalui evaluasi ini juga, kami harapkan masukan dari berbagai pihak untuk bisa membenahi apa saja yang masih kurang,” katanya.

Selian itu Pemprov Sumut, lanjut Hidayati, akan kembali menyurati Pemerintah Kabupaten se-kawasan Danau Toba untuk memperhatikan pengelolaan sampah yang masih menjadi persoalan khususnya saat assesor UNESCO melakukan assessment di seluruh titik lokasi geosite.

“Kami juga berharap dukungan seluruh masyarakat agar kita menjadi anggota UNESCO. Karena dengan begitu, Danau Toba akan diakui sebagai objek pariwisata kelas dunia, selain diakui sebagai taman dunia,” pungkasnya.

Hadir juga dalam rapat evaluasi tersebut, diantaranya perwakilan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perekonomian, Kemendikbud, Kemen PUPR, Kemen ESDM, Badan Otorita Danau Toba, serta para pakar dan akademisi.

Sebelumnya, Wagubsu bersama sejumlah perwakilan empat Kementerian, telah mengunjungi sejumlah titik lokasi geosite yang akan menjadi penilaian dari assesor UNESCO pada Juli mendatang. Adapun beberapa lokasi tersebut yakni Penatapan Hutaginjang, Taman Sipinsur, Museum Batak TB Silalahi, Taman Eden 100, Tara Bunga serta pusat informasi Geopark Kaldera Toba di Parapat. (bal/han)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/