27.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Emak Pacari Berondong, Anak Teriak Maling

Pasangan selingkuh-ilustrasi
Pasangan selingkuh-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Raut wajah Azmi alias Jemek, remaja berusia 23 tahun ini mendadak terlihat pucat. Pasalnya, puluhan warga nyaris menghakiminya atas tudingan pencurian di rumah kekasihnya yang berstatus janda bernama Sri (40), Jalan Karya Darma, Medan Johor, Sabtu (17/12).

Saat itu, Jemek tengah tertidur di rumah kekasihnya tersebut. Kedatangan Jemek memang atas permintaan sang kekasih untuk urusan tertentu. Pria bertubuh kekar ini memang tak dapat menolak permintaan Sri. Jika menolak, tentu sang kekasih akan marah karena diantara keduanya sudah ada kesepakatan untuk saling memberi dan menerima, khususnya dalam urusan tertentu itu.

“Pria itu memang sudah sering datang ke rumah. Kami jadinya anggap biasa saja. Lalu, tiba-tiba ada teriakan maling dari rumah itu, jadinya kami pikir ada maling. Makanya warga langsung heboh datang dan mengerumuninya supaya pelaku tidak bisa kabur,” kata salah seorang warga, Reza.

Ketika disergap warga, Jemek memang tengah tidur di kamar Sri, tepatnya dekat sebuah laptop milik anak janda yang bernama Ayu. Alhasil, warga meminta Jemek untuk keluar dari rumah Sri.

“Karena kami awalnya mengira memang ini aksi pencurian. Ternyata usut punya usut, anak Sri si Ayu enggak suka sama laki-laki itu dan tidak mau ibunya pacaran sama laki-laki itu,” kata dia.

Reza menilai, Ayu tak suka kepada berondong simpanan ibunya bukan tanpa alasan. Soalnya, Ayu yang berusia 22 tahun ini merasa tidak pantas jika ibunya berpacaran dengan laki-laki sebayanya.

“Kalau menurut cerita Ayu yang kami dengar, selama ini anak-anak Sri tidak suka dengan keberadaan kekasihnya. Sebabnya, anaknya sudah pada lajang dan umur pria itu sudah sebaya dengan umur anaknya yang paling besar. Apalagi, statusnya juga lajang,” sebut Reza.

Reza menyebut, urusan pencurian itu mungkin tidak bisa dibuktikan. Sebab, beberapa saat sebelum kepergok, Jemek memang sedang berduaan di rumah Sri. “Apa yang mereka lakukan di rumah itu kami enggak tau. Hanya mereka berdua (Sri dan Jemek) yang tahu. Namun, pemilik rumah itu mungkin pergi ke pasar untuk belanja. Sementara si laki-laki (Jemek) itu tidur di rumah Sri. Tanpa diduga, anak Sri datang dan memergoki terduga pelaku dan langsung berteriak histeris, sehingga mengundang perhatian warga,” terangnya.

Kepada petugas, Jemek mengakui, kehadirannya di rumah Sri karena diminta sang kekasih untuk menemaninya disaat anak-anak Sri sedang keluar. “Kami pacaran pak, dan aku datang ke situ karena diminta dia (Sri). Kami memang sudah membangun kesepakatan agar saling memberi dan saling memahami. Aku takut, jika menolaknya dia marah sama aku,” kata jemek dengan tersipu malu.

Menurutnya, aksi berduaan dengan kekasihnya di rumah itu sudah sering dilakukan. Terlebih, saat anak-anak Sri sedang tidak di rumah. “Sudah sering pak, kami kadang sama-sama masak dan lainnya. Dan aku sayang sama dia pak,” ucapnya.

Sementara, Kapolsek Delitua, AKP Wira Prayatna menyatakan, Jemek memang diamankan warga dan diarak ke Mapolsek atas tudingan pencurian. Namun setelah diperiksa, unsur pencuriannya tidak ditemukan.

“Unsur pencurian itu belum ditemukan. Sebab dia (Jemek) datang atas permintaan pemilik rumah. Tetapi, apakah ada unsur pidana dalam kasus ini, kita sedang menyelidikinya,” pungkas Wira. (ted)

Pasangan selingkuh-ilustrasi
Pasangan selingkuh-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Raut wajah Azmi alias Jemek, remaja berusia 23 tahun ini mendadak terlihat pucat. Pasalnya, puluhan warga nyaris menghakiminya atas tudingan pencurian di rumah kekasihnya yang berstatus janda bernama Sri (40), Jalan Karya Darma, Medan Johor, Sabtu (17/12).

Saat itu, Jemek tengah tertidur di rumah kekasihnya tersebut. Kedatangan Jemek memang atas permintaan sang kekasih untuk urusan tertentu. Pria bertubuh kekar ini memang tak dapat menolak permintaan Sri. Jika menolak, tentu sang kekasih akan marah karena diantara keduanya sudah ada kesepakatan untuk saling memberi dan menerima, khususnya dalam urusan tertentu itu.

“Pria itu memang sudah sering datang ke rumah. Kami jadinya anggap biasa saja. Lalu, tiba-tiba ada teriakan maling dari rumah itu, jadinya kami pikir ada maling. Makanya warga langsung heboh datang dan mengerumuninya supaya pelaku tidak bisa kabur,” kata salah seorang warga, Reza.

Ketika disergap warga, Jemek memang tengah tidur di kamar Sri, tepatnya dekat sebuah laptop milik anak janda yang bernama Ayu. Alhasil, warga meminta Jemek untuk keluar dari rumah Sri.

“Karena kami awalnya mengira memang ini aksi pencurian. Ternyata usut punya usut, anak Sri si Ayu enggak suka sama laki-laki itu dan tidak mau ibunya pacaran sama laki-laki itu,” kata dia.

Reza menilai, Ayu tak suka kepada berondong simpanan ibunya bukan tanpa alasan. Soalnya, Ayu yang berusia 22 tahun ini merasa tidak pantas jika ibunya berpacaran dengan laki-laki sebayanya.

“Kalau menurut cerita Ayu yang kami dengar, selama ini anak-anak Sri tidak suka dengan keberadaan kekasihnya. Sebabnya, anaknya sudah pada lajang dan umur pria itu sudah sebaya dengan umur anaknya yang paling besar. Apalagi, statusnya juga lajang,” sebut Reza.

Reza menyebut, urusan pencurian itu mungkin tidak bisa dibuktikan. Sebab, beberapa saat sebelum kepergok, Jemek memang sedang berduaan di rumah Sri. “Apa yang mereka lakukan di rumah itu kami enggak tau. Hanya mereka berdua (Sri dan Jemek) yang tahu. Namun, pemilik rumah itu mungkin pergi ke pasar untuk belanja. Sementara si laki-laki (Jemek) itu tidur di rumah Sri. Tanpa diduga, anak Sri datang dan memergoki terduga pelaku dan langsung berteriak histeris, sehingga mengundang perhatian warga,” terangnya.

Kepada petugas, Jemek mengakui, kehadirannya di rumah Sri karena diminta sang kekasih untuk menemaninya disaat anak-anak Sri sedang keluar. “Kami pacaran pak, dan aku datang ke situ karena diminta dia (Sri). Kami memang sudah membangun kesepakatan agar saling memberi dan saling memahami. Aku takut, jika menolaknya dia marah sama aku,” kata jemek dengan tersipu malu.

Menurutnya, aksi berduaan dengan kekasihnya di rumah itu sudah sering dilakukan. Terlebih, saat anak-anak Sri sedang tidak di rumah. “Sudah sering pak, kami kadang sama-sama masak dan lainnya. Dan aku sayang sama dia pak,” ucapnya.

Sementara, Kapolsek Delitua, AKP Wira Prayatna menyatakan, Jemek memang diamankan warga dan diarak ke Mapolsek atas tudingan pencurian. Namun setelah diperiksa, unsur pencuriannya tidak ditemukan.

“Unsur pencurian itu belum ditemukan. Sebab dia (Jemek) datang atas permintaan pemilik rumah. Tetapi, apakah ada unsur pidana dalam kasus ini, kita sedang menyelidikinya,” pungkas Wira. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/