28.9 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Pusat Pasar Dipenuhi Pedagang Luar Kota

MEDAN- Pekan kedua Ramadan, aktivitas jual beli di pusat pasar Medan ramai dikunjungi pedagang dari luar kota. Mereka dating dari Aceh, Kisaran, Tebing tinggi, Tanjungbalai dan daerah lainnya, membeli pakaian di toko-toko grosir pakaian untuk dijual kembali di daerahnya.
Rahmad Hadi, pedagang asal Meulaboh, Aceh Barat yang membeli di salah satu toko baju grosiran mengaku tiap tahun menjelang Lebaran, datang ke Pusat Pasar Medan untuk berbelanja pakaian. Hal ini untuk memenuhi stok dagangannya untuk dijual kembali di Aceh.

“Memang saya belanja di sini setiap tahun. Barang yang dibeli akan dijual lagi di Aceh,” katanya kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (19/7).

Ali menjelaskan, belanja di Medan sebagai upaya memenuhi stok pakaian yang dia beli dari Jakarta. “Kalau dari Jakarta saya belanjanya sebelum bulan puasa untuk menyetok barang dagangan. Setelah puasa untuk menambah stok barang di hari Lebaran saya membeli di sini, soalnya kalau langsung lagi ke Jakarta memakan ongkos transpor yang lumayan mahal dibanding belanja ke Medan,” jelasnya.
Hal serupa juga dikatakan Hestina, asal Kisaran. Menurutnya pakaian yang dijual di Pusat Pasar tidak ada bedanya dengan pakaian yang dijual di grosir-grosir di Jakarta seperti Tanah Abang.

“Ya ketimbang belanja langsung ke Jakarta kan lebih baik di sini saja, soalnya yang di Medan kan ambilnya juga dari Jakarta. Lagian harganya beda tipis kok,” terangnya.

Sedangkan Arif memanfaatkan tingginya permintaan selama Ramadan dengan menggandakan belanjaan. Arif yang punya dua took dan tiga kios pakaian di Tanjungbalai, berbelanja pakaian di grosir di Olimpia Plaza. “Saya memang selalu belanja di Olimpia. Gak perlu ke Jakarta, harganya cuma lebih murah sedikit dibanding di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Afandi, pedagang di grosir pakaian di Pusat Pasar mengaku,memang pembeli kerap berdatangan dari penjuru kota di luar Medan dan biasanya yang mendominasi di kiosnya berasal dari Aceh. Pembeli tersebut merupakan pedagang eceran di Aceh.
“Saat ini pembeli yang banyak itu pedagang, khususnya dari Aceh. Mereka membeli untuk dijual kembali,” jelasnya.

Hal serupa terjadi di Pajak Ikan Lama. Di Toko Tajmahal yang menjual perlengkapan baju muslim juga mengatakan banyak pembeli dari berbagai kota di luar Medan. Pertiwi, pedagang di toko tersebut mengatakan mereka sangat senang karena berjualan dengan pembeli yang membeli borongan karena dengan begitu untungnya pun lumayan.

“Tidak dipungkiri tiap tahun memang kami panen sesama pedagang karena membludaknya pembelian di toko toko pakaian,” kata Pertiwi.(mag-9)

MEDAN- Pekan kedua Ramadan, aktivitas jual beli di pusat pasar Medan ramai dikunjungi pedagang dari luar kota. Mereka dating dari Aceh, Kisaran, Tebing tinggi, Tanjungbalai dan daerah lainnya, membeli pakaian di toko-toko grosir pakaian untuk dijual kembali di daerahnya.
Rahmad Hadi, pedagang asal Meulaboh, Aceh Barat yang membeli di salah satu toko baju grosiran mengaku tiap tahun menjelang Lebaran, datang ke Pusat Pasar Medan untuk berbelanja pakaian. Hal ini untuk memenuhi stok dagangannya untuk dijual kembali di Aceh.

“Memang saya belanja di sini setiap tahun. Barang yang dibeli akan dijual lagi di Aceh,” katanya kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (19/7).

Ali menjelaskan, belanja di Medan sebagai upaya memenuhi stok pakaian yang dia beli dari Jakarta. “Kalau dari Jakarta saya belanjanya sebelum bulan puasa untuk menyetok barang dagangan. Setelah puasa untuk menambah stok barang di hari Lebaran saya membeli di sini, soalnya kalau langsung lagi ke Jakarta memakan ongkos transpor yang lumayan mahal dibanding belanja ke Medan,” jelasnya.
Hal serupa juga dikatakan Hestina, asal Kisaran. Menurutnya pakaian yang dijual di Pusat Pasar tidak ada bedanya dengan pakaian yang dijual di grosir-grosir di Jakarta seperti Tanah Abang.

“Ya ketimbang belanja langsung ke Jakarta kan lebih baik di sini saja, soalnya yang di Medan kan ambilnya juga dari Jakarta. Lagian harganya beda tipis kok,” terangnya.

Sedangkan Arif memanfaatkan tingginya permintaan selama Ramadan dengan menggandakan belanjaan. Arif yang punya dua took dan tiga kios pakaian di Tanjungbalai, berbelanja pakaian di grosir di Olimpia Plaza. “Saya memang selalu belanja di Olimpia. Gak perlu ke Jakarta, harganya cuma lebih murah sedikit dibanding di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Afandi, pedagang di grosir pakaian di Pusat Pasar mengaku,memang pembeli kerap berdatangan dari penjuru kota di luar Medan dan biasanya yang mendominasi di kiosnya berasal dari Aceh. Pembeli tersebut merupakan pedagang eceran di Aceh.
“Saat ini pembeli yang banyak itu pedagang, khususnya dari Aceh. Mereka membeli untuk dijual kembali,” jelasnya.

Hal serupa terjadi di Pajak Ikan Lama. Di Toko Tajmahal yang menjual perlengkapan baju muslim juga mengatakan banyak pembeli dari berbagai kota di luar Medan. Pertiwi, pedagang di toko tersebut mengatakan mereka sangat senang karena berjualan dengan pembeli yang membeli borongan karena dengan begitu untungnya pun lumayan.

“Tidak dipungkiri tiap tahun memang kami panen sesama pedagang karena membludaknya pembelian di toko toko pakaian,” kata Pertiwi.(mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/