25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sahur Bersama Ketua Fraksi PAN Medan, Ahmad Arief

Terbiasa Puasa Senin-Kamis

Puasa bagi Ahmad Arief dan keluarganya menjadi wadah untuk mempersiapkan diri menjalani tugas keseharian. Sedangkan menjadi anggota dewan, sama halnya dengan upaya meningkatkan ketaqwaan serta iman.

Nuansa biru mewarnai dinding rumah Ahmad Arief di rumah pribadinya di Jalan Amaliun nomor 91, Keluarahan Kota Matsum IV, Kecamatan Medan Arean
Di teras terlihat rumah mobil kijang kapsul warna hitam dengan nomor polisi BK 1052 L dan bunga-bunga kecil dalam pot tersusun rapi dipinggiran pagar yang selalu terkunci.

“Kita duduk di dalam saja yuk, sambil menunggu santapan sahur yang sedang dipersiapkan,” kata Ketua Fraksi PAN Medan itu.
Hidangan teh manis hangat di gelas kecil menemani pembicaraan subuh dengan topik perjalanan Ahmad Arief menjadi angota Dewan.

Lulusan sarjana ekonomi manajemen, dirinya sempat bekerja di PT Bimantara di Jakarta. Ia kemudian menjadi Kepala Stasiun RCTI di Medan pada tahun 1993.Setalah pecah reformasi di tahun 1998, Ahmad Arief bergabung dengan Fraksi PAN, partai yang membesarkan namanya.

“Sewaktu muda saya aktif sebagai di berbagai organisasi pelajar Muhammadiyah. Awalnya saya belum tertarik menjadi anggota dewan, padahal saya salah satu dari delapan inisiator (pendiri) Partai Amanat Nasional di Sumut dan saya juga sebagai sekretaris tim verifikasi sebagai penentu anggota dewan di Sumut,” cetusnya.

Setelah lama berbincang, Zulmawaty, istrinya Ahmad Arief menghampiri dan mengajak bergabung ke ruang makan. Di sana sudah menunggu tiga anak Ahmad Arief-Zulmawaty yakni Jihan Fadilah, M Miftah Maarif dan M Furqon Maarif.

Di atas meja terhidang telur dadar, ikan selar goreng sambal dan udang sambal serta nasi putih dengan minuman air putih. Semuanya masih hangat. “Silakan disantap menu yang apadanya ini Bang,” kata Zulmawaty yang sehari-hari bekerja sebagi reletionship manager di sebuah bank plat merah ini.
Ahmad Arief yang mengenakan baju koko berwarna biru dengan lobe putih langsung melahap makanan yang tersedia. “Ayo tambah, jangan malu-malu,” cetus Arief.

Setelah menyantap hidangan sahur, tim kembali lagi ke ruang tamu bersama Ahmad Arief untuk melanjutkan perbincangan sambil menunggu masuknya waktu imsyak dan Salat Subuh. “Saya dan istri sudah terbiasa puasa Senin- Kamis. Dan saya pun lebih senang berbuka puasa di rumah dari pada diluar, kecuali ada hal-hal yang penting,” ungkapnya.

Berpuasa bagi Ahmad Arif dan keluarga juga menjadi bagian mendisiplinkan diri dan mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh pencipta. Sedangkan terpilih menjadi anggota dewan di periode ke II dan Ketua PAN Medan merupakan bahagian dari evaluasi diri. “Tahun 2004 saya tertarik mejadi anggota dewan karena tugas dewan merupakan bahagian dari evaluasi diri dan meningkatkan ketaqwaan serta iman,” pintanya.

Selain sibuk menjadi angota dewan, di bulan Ramadan, Ahmad Arif juga sibuk dengan kegiatan PAN Fair 2011 yang memantau ke cabang-cabang yang memiliki posko buka puas gratis. “Kalau di rumah PAN kota Medan, kita menggelar buka puasa gratis untuk 300 orang. Tidak lupa kita juga melakukan buka puasa bersama dengan rutin di lima Dapem dan memberikan santunan kepada anak yatim serta pembahagian sembako,” katanya.

PAN Fair yang dilaksanakan dari awal hingga akhir Ramadan, juga diisi tausyiah sebelum buka puasa bersama. “Dengan pelaksanaan PAN Fair kita melakukan konsolidasi menyelesaikan musyawarah-musyawarah cabang untuk pemilihan ketua baru di DPC (Kecamatan),” jelasnya.
Karenakan waktu imsak sudah dekat, sebelum tim dan Ahmad Arief melaksanakan Salat Subuh berjamaah di musala belakang rumahnya.

Di akhir pembicaraan, Ahmad Arief berharap seluruh kader untuk lebih fokus beribadah dan bersilaturahmi. “Karena dengan konsolidasi yang dilakukan kekader partai dan simpatisan serta mantan pengurus itu merupakan ajang silaturahmi,” harapnya seraya menambahkan kalau dirinya lebih suka melaksnakan salat berjamaah dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya secara berjamaah bersama keluarganya.(*)

Terbiasa Puasa Senin-Kamis

Puasa bagi Ahmad Arief dan keluarganya menjadi wadah untuk mempersiapkan diri menjalani tugas keseharian. Sedangkan menjadi anggota dewan, sama halnya dengan upaya meningkatkan ketaqwaan serta iman.

Nuansa biru mewarnai dinding rumah Ahmad Arief di rumah pribadinya di Jalan Amaliun nomor 91, Keluarahan Kota Matsum IV, Kecamatan Medan Arean
Di teras terlihat rumah mobil kijang kapsul warna hitam dengan nomor polisi BK 1052 L dan bunga-bunga kecil dalam pot tersusun rapi dipinggiran pagar yang selalu terkunci.

“Kita duduk di dalam saja yuk, sambil menunggu santapan sahur yang sedang dipersiapkan,” kata Ketua Fraksi PAN Medan itu.
Hidangan teh manis hangat di gelas kecil menemani pembicaraan subuh dengan topik perjalanan Ahmad Arief menjadi angota Dewan.

Lulusan sarjana ekonomi manajemen, dirinya sempat bekerja di PT Bimantara di Jakarta. Ia kemudian menjadi Kepala Stasiun RCTI di Medan pada tahun 1993.Setalah pecah reformasi di tahun 1998, Ahmad Arief bergabung dengan Fraksi PAN, partai yang membesarkan namanya.

“Sewaktu muda saya aktif sebagai di berbagai organisasi pelajar Muhammadiyah. Awalnya saya belum tertarik menjadi anggota dewan, padahal saya salah satu dari delapan inisiator (pendiri) Partai Amanat Nasional di Sumut dan saya juga sebagai sekretaris tim verifikasi sebagai penentu anggota dewan di Sumut,” cetusnya.

Setelah lama berbincang, Zulmawaty, istrinya Ahmad Arief menghampiri dan mengajak bergabung ke ruang makan. Di sana sudah menunggu tiga anak Ahmad Arief-Zulmawaty yakni Jihan Fadilah, M Miftah Maarif dan M Furqon Maarif.

Di atas meja terhidang telur dadar, ikan selar goreng sambal dan udang sambal serta nasi putih dengan minuman air putih. Semuanya masih hangat. “Silakan disantap menu yang apadanya ini Bang,” kata Zulmawaty yang sehari-hari bekerja sebagi reletionship manager di sebuah bank plat merah ini.
Ahmad Arief yang mengenakan baju koko berwarna biru dengan lobe putih langsung melahap makanan yang tersedia. “Ayo tambah, jangan malu-malu,” cetus Arief.

Setelah menyantap hidangan sahur, tim kembali lagi ke ruang tamu bersama Ahmad Arief untuk melanjutkan perbincangan sambil menunggu masuknya waktu imsyak dan Salat Subuh. “Saya dan istri sudah terbiasa puasa Senin- Kamis. Dan saya pun lebih senang berbuka puasa di rumah dari pada diluar, kecuali ada hal-hal yang penting,” ungkapnya.

Berpuasa bagi Ahmad Arif dan keluarga juga menjadi bagian mendisiplinkan diri dan mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh pencipta. Sedangkan terpilih menjadi anggota dewan di periode ke II dan Ketua PAN Medan merupakan bahagian dari evaluasi diri. “Tahun 2004 saya tertarik mejadi anggota dewan karena tugas dewan merupakan bahagian dari evaluasi diri dan meningkatkan ketaqwaan serta iman,” pintanya.

Selain sibuk menjadi angota dewan, di bulan Ramadan, Ahmad Arif juga sibuk dengan kegiatan PAN Fair 2011 yang memantau ke cabang-cabang yang memiliki posko buka puas gratis. “Kalau di rumah PAN kota Medan, kita menggelar buka puasa gratis untuk 300 orang. Tidak lupa kita juga melakukan buka puasa bersama dengan rutin di lima Dapem dan memberikan santunan kepada anak yatim serta pembahagian sembako,” katanya.

PAN Fair yang dilaksanakan dari awal hingga akhir Ramadan, juga diisi tausyiah sebelum buka puasa bersama. “Dengan pelaksanaan PAN Fair kita melakukan konsolidasi menyelesaikan musyawarah-musyawarah cabang untuk pemilihan ketua baru di DPC (Kecamatan),” jelasnya.
Karenakan waktu imsak sudah dekat, sebelum tim dan Ahmad Arief melaksanakan Salat Subuh berjamaah di musala belakang rumahnya.

Di akhir pembicaraan, Ahmad Arief berharap seluruh kader untuk lebih fokus beribadah dan bersilaturahmi. “Karena dengan konsolidasi yang dilakukan kekader partai dan simpatisan serta mantan pengurus itu merupakan ajang silaturahmi,” harapnya seraya menambahkan kalau dirinya lebih suka melaksnakan salat berjamaah dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya secara berjamaah bersama keluarganya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/