
Keluarga Kapten Jan Hotlan Parlin Saragih menangis histeris ketika melihat jenazahnya di Lanud Soewondo Medan, Senin (19/12) Kapten Jan Hotlan Parlin Saragih adalah salah satu di antara 13 korban Hercules C-130 yang jatuh di Wamena.
Tulang korban, Waldison Purba kepada Sumut Pos menyatakan, ia mengetahui kabar duka itu dari siaran televisi. Menurut Waldison, pada Jumat (16/12) lalu, Jan Hotlan sempat menghubungi ibunya, Ulpeinim boru Purba. Kala itu Jan Hotlan seperti buang tabiat.
“Apa ibu enggak rindu sama kami,” kata Waldison menirukan ucapan Hotlan.
“Begitu kami tahu kabar (duka) itu, saya sempat telepon untuk memastikan. Tapi sudah tidak aktif,” sambung Waldison.
Tepat Pukul 11.10 WIB, kedua orangtua Jan Hotlan tiba di Hanggar Lanud Soewondo. Keduanya terlihat menangis, tak kuasa melepas kepergian anak bungsu mereka.
“Oh Tuhan, kenapa kau cepat kali pergi meninggalkan kami,” teriak Ulpeinim boru Purba, ibu korban.
Berselang 20 menit, Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb Arifien Sjahrir bertindak sebagai inspektur upacara dalam pelepasan jenazah Kapten Pnb Jan Hotlan Saragih yang akan dibawa ke rumah duka di Dusun Pagar Jandi, Desa Bandar Meriah Butu, Kecamatan Silau Kahean, Simalungun.
Kepada wartawan, Arifien mengatakan, ini adalah prosesi militer penerimaan dan pelepasan jenazah, karena posisi almarhum adalah perwira dari Skuadron Udara 32 di Malang. “Jadi secara khusus diberangkatkan ke sini atau kampung halamannya karena permintaan pihak keluarga untuk dimakamkan. Secara militer kita menerima dari Lanud Abdurrahman Saleh, setelah itu kita lepaskan jenazah. Kemudian dari Lanud Soewondo diberangkatkan ke kampung halamannya. Lalu besok (hari ini) kita makamkan. Namun hingga saat ini belum ada kepastian apakah almarhum ini dimakamkan secara adat atau pun secara kemiliteran. Tapi apapun itu, kita sudah siap,” tambah perwira menengah dengan pangkat tiga melati emas di pundaknya ini.
Kata dia, setiap personel TNI yang gugur dalam tugasnya pasti akan dikibarkan bendera setengah tiang. Itu menunjukkan suasana berkabung. Saat disinggung sampai kapan bendera setengah tiang itu, Arifien mengaku, belum tahu.
“Setiap personel TNI yang gugur dalam bertugas akan dikibarkan bendera setengah tiang,” tandasnya. (ted/adz)

