32 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

3 Tahun Dapat, 3 Tahun Pergi

Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.
Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.

SUMUTPOS.CO – Andi Bangun dan istrinya Mista br Ginting jelas sangat terpukul dengan musibah ini. Apalagi Aditya adalah anak mereka satu-satunya. Bahkan yang lebih miris, pasutri ini baru dikaruniai anak setelah tiga tahun menikah. Secara kebetulan, Aditya justru meregang nyawa saat menginjak usia 3 tahun.

“Jelas sedih kalilah orangtuanya itu. Lama mereka baru dapat anak. Kalau nggak salah setelah tiga tahun menikah. Sudahlah lama dapat, malah meninggal pulak. Anaknya itu pas berusia 3 tahun, lagi lucu-lucunyalah,” lirih para tetangga korban.  Hal senada juga diakui Safii (65), tetangga korban yang lain. Menurut Safii, Andi Bangun baru sekitar 5 bulan tinggal di Gang Keluaga, Desa Sidomulyo. “Baru 5 bulan orang itu tinggal di sini.

Anakknya itu gemuk dan pintar. Sering main-main ke depan rumah saya. Pas rumah itu terbakar, kedua orangtuanya sedang beli ikan di warung depan,” terangnya. Selama ini, Mista memang kerap meninggalkan Aditya sendirian di rumah, karena sehari-hari ia bekerja sebagai pedagang pisang di Pajak Pancurbatu.

“Kalau mamaknya pergi, anak itu tidak nangis ditinggal sama bapaknya menangis. Takut kali kami stres pulak nanti mamaknya ini. Padahal, sebelum kejadian, mamaknya baru 5 menit pergi membeli. Anakknya sudah keburu tewas di dalam kamar,” kata tetangga korban lagi. Sementara itu, Tarigan menambahkan, korban tewas karena sedang tidur saat terjadi kebakaran.

“Dia mungkin tidur di kamar, tadi masih kulihat ketika mayatnya diangkat dari dalam rumah. Memang orangtuanya sudah menitipkannya ke tetangganya. Tapi waktu rumah itu terbakar, mereka tidak tau. Setelah gas meledaklah baru warga tau,” bebernya.

Mista sendiri masih bolak-bolak pingsan saat ditenangkan di rumah salah seorang tetangganya. “Masih bolak balik pingsan dia bang, dari tadi dia mengigau, mungkin mau dibawa ke rumah sakitlah bentar lagi,” tandas Br Tarigan. (gib/deo)

Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.
Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.

SUMUTPOS.CO – Andi Bangun dan istrinya Mista br Ginting jelas sangat terpukul dengan musibah ini. Apalagi Aditya adalah anak mereka satu-satunya. Bahkan yang lebih miris, pasutri ini baru dikaruniai anak setelah tiga tahun menikah. Secara kebetulan, Aditya justru meregang nyawa saat menginjak usia 3 tahun.

“Jelas sedih kalilah orangtuanya itu. Lama mereka baru dapat anak. Kalau nggak salah setelah tiga tahun menikah. Sudahlah lama dapat, malah meninggal pulak. Anaknya itu pas berusia 3 tahun, lagi lucu-lucunyalah,” lirih para tetangga korban.  Hal senada juga diakui Safii (65), tetangga korban yang lain. Menurut Safii, Andi Bangun baru sekitar 5 bulan tinggal di Gang Keluaga, Desa Sidomulyo. “Baru 5 bulan orang itu tinggal di sini.

Anakknya itu gemuk dan pintar. Sering main-main ke depan rumah saya. Pas rumah itu terbakar, kedua orangtuanya sedang beli ikan di warung depan,” terangnya. Selama ini, Mista memang kerap meninggalkan Aditya sendirian di rumah, karena sehari-hari ia bekerja sebagai pedagang pisang di Pajak Pancurbatu.

“Kalau mamaknya pergi, anak itu tidak nangis ditinggal sama bapaknya menangis. Takut kali kami stres pulak nanti mamaknya ini. Padahal, sebelum kejadian, mamaknya baru 5 menit pergi membeli. Anakknya sudah keburu tewas di dalam kamar,” kata tetangga korban lagi. Sementara itu, Tarigan menambahkan, korban tewas karena sedang tidur saat terjadi kebakaran.

“Dia mungkin tidur di kamar, tadi masih kulihat ketika mayatnya diangkat dari dalam rumah. Memang orangtuanya sudah menitipkannya ke tetangganya. Tapi waktu rumah itu terbakar, mereka tidak tau. Setelah gas meledaklah baru warga tau,” bebernya.

Mista sendiri masih bolak-bolak pingsan saat ditenangkan di rumah salah seorang tetangganya. “Masih bolak balik pingsan dia bang, dari tadi dia mengigau, mungkin mau dibawa ke rumah sakitlah bentar lagi,” tandas Br Tarigan. (gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/