25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Lebaran, Tol Tamora-Perbarakan Bisa Dilewati

Terkait persiapan ruas tol Tanjung Morawa-Perbarakan, Anggota Komisi D DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, percepatan pembangunan menjadi hal penting dan harus segera tuntas. Apalagi dalam waktu dekat, umat Islam akan merayakan Idul Fitri.”Kalau bisa disegerakan itu jalan tol, biar bisa digunakan untuk Lebaran ini. Karena hari biasa saja itu kemacetan kerap terjadi di beberapa titik seperti pintu tol Tanjung Morawa dan Simpang Kayu Besar,” ujar Baskami.

Selain itu, poltiisi PDI-P ini juga melihat potensi terjadinya penumpukan kendaraan di sekitar pintu tol Amplas. Sebab jalan masuk jalur bebas hambatan itu, kemungkinan lebih dipilih dari pintu keluar Kota Medan yakni persimpangan Terminal Amplas. Selanjutnya, kendaraan akan masuk dari pintu tol tersebut untuk menuju ke arah Tebingtinggi atau Kualanamu.

“Untuk itu, Dinas Perhubungan juga harus memikirkan antisipasi soal ini. Karena biasanya seminggu sebelum Lebaran, sudah ada kesiapan menghadapi arus mudik dan arus balik setelah Lebaran. Mereka kan sudah pengalaman, jadi kita juga minta pengaturan lalu lintas mereka siapkan,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Transportasi, Medis Sejahtera Surbakti mengatakan, segala sarana pendukung yang menjadi sarat-sarat jalan tol harus dipenuhi sebelum waktu operasional. Ia menyarankan kepada stakeholder terkait agar tidak memberi tarif yang mencekik leher atas ruas tol baru itu nanti.

“Setidaknya sarat-sarat minimal sarana pendukung jalan tol itu dapat dipenuhi. Seperti lampu penerangan jalan, rambu-rambu pengarah sehingga tidak ada halangan bagi pengendara memanfaatkan fasilitas tersebut, terutama pada malam hari,” katanya kepada Sumut Pos.

Ia juga mendorong sebelum waktu operasional ruas tersebut agar dilakukan uji coba. Dengan demikian segala kekurangan akan diketahui sebelum dibuka untuk umum. “Biasanya akan ada uji coba. Dan ada juga dikasih tahu kepada publik melalui media bahwa sudah dibuka jalan alternatif baru lagi di Sumut. Sehingga masyarakat tahu akan operasional ruas tol baru tersebut,” katanya.

Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara ini juga menilai, hal penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah soal tarif jalan tol yang tidak terlalu mahal sehingga membebani masyarakat untuk dapat menikmati fasilitas dimaksud.

“Sehingga semua orang bisa menikmatinya, apalagi akan dirasakan bagi pemudik di saat Lebaran nanti. Tentunya ruas alternatif ini membantu jarak tempuh perjalanan lebih efektif dan efisien. Jadi soal tarif ini harus mendapat atensi dan pertimbangan khusus juga dari pemerintah,” pungkasnya. (bal/prn/ila)

 

 

 

Terkait persiapan ruas tol Tanjung Morawa-Perbarakan, Anggota Komisi D DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, percepatan pembangunan menjadi hal penting dan harus segera tuntas. Apalagi dalam waktu dekat, umat Islam akan merayakan Idul Fitri.”Kalau bisa disegerakan itu jalan tol, biar bisa digunakan untuk Lebaran ini. Karena hari biasa saja itu kemacetan kerap terjadi di beberapa titik seperti pintu tol Tanjung Morawa dan Simpang Kayu Besar,” ujar Baskami.

Selain itu, poltiisi PDI-P ini juga melihat potensi terjadinya penumpukan kendaraan di sekitar pintu tol Amplas. Sebab jalan masuk jalur bebas hambatan itu, kemungkinan lebih dipilih dari pintu keluar Kota Medan yakni persimpangan Terminal Amplas. Selanjutnya, kendaraan akan masuk dari pintu tol tersebut untuk menuju ke arah Tebingtinggi atau Kualanamu.

“Untuk itu, Dinas Perhubungan juga harus memikirkan antisipasi soal ini. Karena biasanya seminggu sebelum Lebaran, sudah ada kesiapan menghadapi arus mudik dan arus balik setelah Lebaran. Mereka kan sudah pengalaman, jadi kita juga minta pengaturan lalu lintas mereka siapkan,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Transportasi, Medis Sejahtera Surbakti mengatakan, segala sarana pendukung yang menjadi sarat-sarat jalan tol harus dipenuhi sebelum waktu operasional. Ia menyarankan kepada stakeholder terkait agar tidak memberi tarif yang mencekik leher atas ruas tol baru itu nanti.

“Setidaknya sarat-sarat minimal sarana pendukung jalan tol itu dapat dipenuhi. Seperti lampu penerangan jalan, rambu-rambu pengarah sehingga tidak ada halangan bagi pengendara memanfaatkan fasilitas tersebut, terutama pada malam hari,” katanya kepada Sumut Pos.

Ia juga mendorong sebelum waktu operasional ruas tersebut agar dilakukan uji coba. Dengan demikian segala kekurangan akan diketahui sebelum dibuka untuk umum. “Biasanya akan ada uji coba. Dan ada juga dikasih tahu kepada publik melalui media bahwa sudah dibuka jalan alternatif baru lagi di Sumut. Sehingga masyarakat tahu akan operasional ruas tol baru tersebut,” katanya.

Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara ini juga menilai, hal penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah soal tarif jalan tol yang tidak terlalu mahal sehingga membebani masyarakat untuk dapat menikmati fasilitas dimaksud.

“Sehingga semua orang bisa menikmatinya, apalagi akan dirasakan bagi pemudik di saat Lebaran nanti. Tentunya ruas alternatif ini membantu jarak tempuh perjalanan lebih efektif dan efisien. Jadi soal tarif ini harus mendapat atensi dan pertimbangan khusus juga dari pemerintah,” pungkasnya. (bal/prn/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/