27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

3 Proyek Dikerjakan Bersamaan, Jalan Alternatif Macet Panjang

Warga bertaruh nyawa ketika hendak melintasi Jembatan Gertak Jalan Titi Pahlawan yang terkena dampak pembangunan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut.

MARELAN, SUMUTPOS.CO -Ruas jalan alternatif di Marelan, macet panjang. Ini akibat 3 proyek besar Dinas PU Bina Marga Sumut di Jalan Titi Pahlawan, dikerjakan bersamaan. Alhasil, pengguna jalan mengeluh akibat antrean kendaraan, Minggu (20/8) kemarin.

Dari amatan Sumut Pos, proyek yang dikerjakan bersamaan yakni renovasi jembatan gertak di Jalan Titi Pahlawan, Marelan. Kondisi itu membuat seluruh kendaraan dialihkan ke Jalan Jala Raya Kebun Rambung dan Jalan M Basir.

Dua proyek Pemprovsu lagi dikerjakan di jalan yang sama, atau sekitar 2,5 kilometer dari lokasi renovasi jembatan adalah perbaikan jalan serta saluran drainase di Simpang Kantor, Medan Labuhan. Badan jalan berlubang dan terendam air menyebabkan arus lalu lintas kendaraan yang datang dari arah Belawan dialihkan lewat Jalan Young Panah Hijau, Jalan Ileng, Jalan M Basir hingga menuju ke Jalan Marelan Raya Pasar 5, Marelan.

Memang, untuk proyek pembangunan jembatan Jalan Titi Gertak atau Jalan Titi Pahlawan Kecamatan Medan Marelan mengabaikan kepentingan umum. Betapa tidak, pihak kontraktor tidak membuat jalan alternatif untuk warga yang kesehariannya melintas di wilayah tersebut.

Hal itu diamini warga sekitar, Dedek, yang mengaku kecewa dengan pola kerja PT Garuda Power Mandiri selaku pemenang tander pengerjaan berbiaya Rp5miliar tersebut dan CV Prima Rancang sebagai konsultannya. Di mana warga harus memutar arah yang sangat jauh ketika hendak melintas di simpang kantor.”Biasanya kalau melintasi Jalan Titi Pahlawan mau ke simpang kantor hanya memakan waktu beberapa menit saja. Tapi sejak adanya pembangunan pelebaran jembatan, warga harus memutar jauh dan memakan waktu hampir satu jam,” katanya, Minggu (20/8).

Irwandi (39), sopir mobil boks mengaku, kecewa atas pengerjaan ketiga proyek secara bersamaan. Karena situasi ini justru menimbulkan kemacetan panjang.”Macetnya parah. Apalagi di Jalan M Basir persis di titi aloha, nyaris tak bergerak,” keluh Irwandi (39) sopir mobil boks.

Biasanya untuk menempuh perjalanan dari Belawan ke Marelan, Irwandi hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Tapi kali ini terlalu lama, atau mencapai hampir satu jam.

“Sekarang mau ke Marelan ngantar barang bisa sampai satu jam lamanya. Lihat saja macet panjang,” ungkapnya.

Lurah Rengas Pulau, H Irawan Daniel Nasution ditanya soal terputusnya Jalan Titi Pahlawan akibat dari proyek jembatan, untuk jalan alternatif telah ditentukan. Dia mengakui jika kondisinya jalan rusak parah.”Jembatan itu harus segera direnovasi, karena kondisi tiang utamanya patah. Dan, soal perbaikan jalan alternatif, sudah dikoordinasikan ke kontraktor proyek,” terangnya.

Warga bertaruh nyawa ketika hendak melintasi Jembatan Gertak Jalan Titi Pahlawan yang terkena dampak pembangunan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut.

MARELAN, SUMUTPOS.CO -Ruas jalan alternatif di Marelan, macet panjang. Ini akibat 3 proyek besar Dinas PU Bina Marga Sumut di Jalan Titi Pahlawan, dikerjakan bersamaan. Alhasil, pengguna jalan mengeluh akibat antrean kendaraan, Minggu (20/8) kemarin.

Dari amatan Sumut Pos, proyek yang dikerjakan bersamaan yakni renovasi jembatan gertak di Jalan Titi Pahlawan, Marelan. Kondisi itu membuat seluruh kendaraan dialihkan ke Jalan Jala Raya Kebun Rambung dan Jalan M Basir.

Dua proyek Pemprovsu lagi dikerjakan di jalan yang sama, atau sekitar 2,5 kilometer dari lokasi renovasi jembatan adalah perbaikan jalan serta saluran drainase di Simpang Kantor, Medan Labuhan. Badan jalan berlubang dan terendam air menyebabkan arus lalu lintas kendaraan yang datang dari arah Belawan dialihkan lewat Jalan Young Panah Hijau, Jalan Ileng, Jalan M Basir hingga menuju ke Jalan Marelan Raya Pasar 5, Marelan.

Memang, untuk proyek pembangunan jembatan Jalan Titi Gertak atau Jalan Titi Pahlawan Kecamatan Medan Marelan mengabaikan kepentingan umum. Betapa tidak, pihak kontraktor tidak membuat jalan alternatif untuk warga yang kesehariannya melintas di wilayah tersebut.

Hal itu diamini warga sekitar, Dedek, yang mengaku kecewa dengan pola kerja PT Garuda Power Mandiri selaku pemenang tander pengerjaan berbiaya Rp5miliar tersebut dan CV Prima Rancang sebagai konsultannya. Di mana warga harus memutar arah yang sangat jauh ketika hendak melintas di simpang kantor.”Biasanya kalau melintasi Jalan Titi Pahlawan mau ke simpang kantor hanya memakan waktu beberapa menit saja. Tapi sejak adanya pembangunan pelebaran jembatan, warga harus memutar jauh dan memakan waktu hampir satu jam,” katanya, Minggu (20/8).

Irwandi (39), sopir mobil boks mengaku, kecewa atas pengerjaan ketiga proyek secara bersamaan. Karena situasi ini justru menimbulkan kemacetan panjang.”Macetnya parah. Apalagi di Jalan M Basir persis di titi aloha, nyaris tak bergerak,” keluh Irwandi (39) sopir mobil boks.

Biasanya untuk menempuh perjalanan dari Belawan ke Marelan, Irwandi hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Tapi kali ini terlalu lama, atau mencapai hampir satu jam.

“Sekarang mau ke Marelan ngantar barang bisa sampai satu jam lamanya. Lihat saja macet panjang,” ungkapnya.

Lurah Rengas Pulau, H Irawan Daniel Nasution ditanya soal terputusnya Jalan Titi Pahlawan akibat dari proyek jembatan, untuk jalan alternatif telah ditentukan. Dia mengakui jika kondisinya jalan rusak parah.”Jembatan itu harus segera direnovasi, karena kondisi tiang utamanya patah. Dan, soal perbaikan jalan alternatif, sudah dikoordinasikan ke kontraktor proyek,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/