26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Postingan di Facebook Picu Bentrok Dua Desa di Madina

Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel/Sumut Pos grup Kapolres Madina dan Tapsel, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, dan Kepala Kesbangpol 2 Pemkab, duduk bersama di perbatasan Madina-Tapsel, untuk meredakan bentrok akibat status pelecehan agama di facebook.
Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel/Sumut Pos grup
Kapolres Madina dan Tapsel, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, dan Kepala Kesbangpol 2 Pemkab, duduk bersama di perbatasan Madina-Tapsel, untuk meredakan bentrok akibat status pelecehan agama di facebook.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dipicu postingan status Facebook akun Toni Darius Sitorus yang dinilai menghina dan melecehkan agama, sekelompok masyarakat Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyerang Desa Hutapardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (19/9) malam.

Akibatnya, empat warga dilaporkan luka-luka. Dua di antaranya terkena luka tembak, diduga korban terkena tembakan yang dilepaskan polisi.

Adalah Bargot Pulungan (35) mengalami luka tembak senapan angin pada pinggul sebelah kiri dan Saripada Nasution warga Desa Aekbadak Julu Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel mengalami luka tembak pada lengan kiri atas.

Sementara, dua warga lainnya mengalami luka ringan yakni Zul Lubis (19) warga Desa Aekbadak Julu mengalami luka robek kepala sebelah kiri dan Idris Nasution (36) warga Desa Aekbadak Jae, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel yang mengalami luka di kening sebelah kiri.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menyatakan, bentrokan terjadi karena provokasi dari akun facebook yang bukan bernuansa SARA, sehingga terjadi kesalahpahaman antar kampung.

Rina menceritakan, mulanya sekitar 60 warga Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina, dengan mengendarai sepedamotor melakukan penyerangan ke Desa Hutapardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel, pukul 21.00 WIB.

Namun, kata Rina, penyerangan dilakukan warga Desa Hutapardomuan berhasil dihadang personel Polres Madina yang sebelumnya telah siaga. Entah bagaimana, tepat pukul 22.30 WIB, masyarakat Desa Aekbadak Julu, Kecamatan Sayurmatinggi, Tapsel, secara tiba-tiba ikut melakukan penyerangan ke Desa Hutapardomuan.

Penyebab sementara, warga Desa Aekbadak Julu turut menyerang karena terprovokasi oleh masyarakat Desa Sihepeng. Begitupun, menurut Rina, penyerangan itu berhasil dihalau oleh personel Polres Tapsel dan Kodim 0212/TS dengan mengerahkan kekuatan personel gabungan.

Akibat bentrok itu, tak hanya ada korban luka-luka. Menurut Rina, ada empat rumah yang mengalami rusak-rusak akibat bentrok tersebut.

Keempatnya itu, rumah milik Pahami Siagian (65) di Desa Hutapardomuan, Alarik Nainggolan (65), Marojohan Simangunsong (74) dan Marjulu Hasiholan (84).

Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel/Sumut Pos grup Kapolres Madina dan Tapsel, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, dan Kepala Kesbangpol 2 Pemkab, duduk bersama di perbatasan Madina-Tapsel, untuk meredakan bentrok akibat status pelecehan agama di facebook.
Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel/Sumut Pos grup
Kapolres Madina dan Tapsel, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, dan Kepala Kesbangpol 2 Pemkab, duduk bersama di perbatasan Madina-Tapsel, untuk meredakan bentrok akibat status pelecehan agama di facebook.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dipicu postingan status Facebook akun Toni Darius Sitorus yang dinilai menghina dan melecehkan agama, sekelompok masyarakat Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyerang Desa Hutapardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (19/9) malam.

Akibatnya, empat warga dilaporkan luka-luka. Dua di antaranya terkena luka tembak, diduga korban terkena tembakan yang dilepaskan polisi.

Adalah Bargot Pulungan (35) mengalami luka tembak senapan angin pada pinggul sebelah kiri dan Saripada Nasution warga Desa Aekbadak Julu Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel mengalami luka tembak pada lengan kiri atas.

Sementara, dua warga lainnya mengalami luka ringan yakni Zul Lubis (19) warga Desa Aekbadak Julu mengalami luka robek kepala sebelah kiri dan Idris Nasution (36) warga Desa Aekbadak Jae, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel yang mengalami luka di kening sebelah kiri.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menyatakan, bentrokan terjadi karena provokasi dari akun facebook yang bukan bernuansa SARA, sehingga terjadi kesalahpahaman antar kampung.

Rina menceritakan, mulanya sekitar 60 warga Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina, dengan mengendarai sepedamotor melakukan penyerangan ke Desa Hutapardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel, pukul 21.00 WIB.

Namun, kata Rina, penyerangan dilakukan warga Desa Hutapardomuan berhasil dihadang personel Polres Madina yang sebelumnya telah siaga. Entah bagaimana, tepat pukul 22.30 WIB, masyarakat Desa Aekbadak Julu, Kecamatan Sayurmatinggi, Tapsel, secara tiba-tiba ikut melakukan penyerangan ke Desa Hutapardomuan.

Penyebab sementara, warga Desa Aekbadak Julu turut menyerang karena terprovokasi oleh masyarakat Desa Sihepeng. Begitupun, menurut Rina, penyerangan itu berhasil dihalau oleh personel Polres Tapsel dan Kodim 0212/TS dengan mengerahkan kekuatan personel gabungan.

Akibat bentrok itu, tak hanya ada korban luka-luka. Menurut Rina, ada empat rumah yang mengalami rusak-rusak akibat bentrok tersebut.

Keempatnya itu, rumah milik Pahami Siagian (65) di Desa Hutapardomuan, Alarik Nainggolan (65), Marojohan Simangunsong (74) dan Marjulu Hasiholan (84).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/