34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Pedagang Aksara Tolak Pindah ke Eks RS Martondi

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan, Senin (21/11). Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran sehari hari berjualan di pinggir Jalan aksara .
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan, Senin (21/11). Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran sehari hari berjualan di pinggir Jalan aksara .

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Pemerintah Kota Medan mengaku sudah menerima penolakan pedagang tradisional Pasar Aksara untuk direlokasi ke bekas Rumah Sakit Martondi, Jalan Letda Sudjono, Medan Tembung. Untuk itu pedagang disarankan mencari tempat sendiri yang dirasa pantas, asal tidak berjualan di badan jalan.

“Setelah pertemuan terakhir tempo hari, pedagang diberi waktu satu minggu untuk berpikir apakah menerima atau menolak. Nah sekarang mereka sudah menyatakan penolakannya. Kalau sudah menolak, ya silahkan cari tempat yang lain,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada wartawan, usai menghadiri paripurna di gedung DPRD Medan, Selasa (20/12).

Akhyar menuturkan, bila pedagang ogah ditempatkan ke lokasi lebih baik, silahkan mencari tempat lain asal tidak menggelar lapak di badan jalan. Dalam waktu dekat pemko akan melakukan penertiban paksa pedagang yang masih bertahan di bahu jalan sekitar Pasar Aksara. “Iya itu betul. Cuma soal momentumnya masih kami rahasikan. Karena kan banyak pertimbangan soal ini,” katanya.

Sebelum tindakan penggusuran dilaksanakan, Akhyar mengaku Pemko akan tetap persuasif. “Kalau seminggu lagi mereka masih berubah pikiran, kita akan terima. Namun yang jelas mereka menolak dan tetap mau berjualan di Pasar Aksara,” kata Akhyar.

Diakui Akhyar, pemko tidak akan membangun lagi Pasar Aksara. Ada beberapa alasan disebutnya tidak memungkinkan bila membangun lagi pasar legendaris di Kota Medan itu. “Pertama lahan pemko tidak sampai 4.000 meter persegi di sana. Kedua selama inikan pemko bekerjasama dengan PT AJI (Aksara Jaya Indah), namun mereka belum memutuskan mau diapakan lahan miliknya,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Akhyar, ada rencana pembangunan fly over namun hal itu bukan merupakan wacana baru. “Fly Over Aksara ini adalah bagian dari usulan pemko dalam beberapa tahun sebelumnya. Di mana ada tujuk titik fly over, seperti Amplas, Jamin Ginting, Pondok Kelapa, Aksara, Kampunglalang dan juga Underpass Titikuning. Jadi fly over ini bukan barang baru perencanaanya. Tetapi nantinya akan ada dampak pelebaran, pasti kena lagi. Diperkirakan lahan itu hanya 2000 meter saja, lalu posisinya dipersimpangan jalan dan rawan kemacetan,” paparnya.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan, Senin (21/11). Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran sehari hari berjualan di pinggir Jalan aksara .
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan, Senin (21/11). Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran sehari hari berjualan di pinggir Jalan aksara .

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Pemerintah Kota Medan mengaku sudah menerima penolakan pedagang tradisional Pasar Aksara untuk direlokasi ke bekas Rumah Sakit Martondi, Jalan Letda Sudjono, Medan Tembung. Untuk itu pedagang disarankan mencari tempat sendiri yang dirasa pantas, asal tidak berjualan di badan jalan.

“Setelah pertemuan terakhir tempo hari, pedagang diberi waktu satu minggu untuk berpikir apakah menerima atau menolak. Nah sekarang mereka sudah menyatakan penolakannya. Kalau sudah menolak, ya silahkan cari tempat yang lain,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada wartawan, usai menghadiri paripurna di gedung DPRD Medan, Selasa (20/12).

Akhyar menuturkan, bila pedagang ogah ditempatkan ke lokasi lebih baik, silahkan mencari tempat lain asal tidak menggelar lapak di badan jalan. Dalam waktu dekat pemko akan melakukan penertiban paksa pedagang yang masih bertahan di bahu jalan sekitar Pasar Aksara. “Iya itu betul. Cuma soal momentumnya masih kami rahasikan. Karena kan banyak pertimbangan soal ini,” katanya.

Sebelum tindakan penggusuran dilaksanakan, Akhyar mengaku Pemko akan tetap persuasif. “Kalau seminggu lagi mereka masih berubah pikiran, kita akan terima. Namun yang jelas mereka menolak dan tetap mau berjualan di Pasar Aksara,” kata Akhyar.

Diakui Akhyar, pemko tidak akan membangun lagi Pasar Aksara. Ada beberapa alasan disebutnya tidak memungkinkan bila membangun lagi pasar legendaris di Kota Medan itu. “Pertama lahan pemko tidak sampai 4.000 meter persegi di sana. Kedua selama inikan pemko bekerjasama dengan PT AJI (Aksara Jaya Indah), namun mereka belum memutuskan mau diapakan lahan miliknya,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Akhyar, ada rencana pembangunan fly over namun hal itu bukan merupakan wacana baru. “Fly Over Aksara ini adalah bagian dari usulan pemko dalam beberapa tahun sebelumnya. Di mana ada tujuk titik fly over, seperti Amplas, Jamin Ginting, Pondok Kelapa, Aksara, Kampunglalang dan juga Underpass Titikuning. Jadi fly over ini bukan barang baru perencanaanya. Tetapi nantinya akan ada dampak pelebaran, pasti kena lagi. Diperkirakan lahan itu hanya 2000 meter saja, lalu posisinya dipersimpangan jalan dan rawan kemacetan,” paparnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/