Pilgubsu 2008 dan 2013
Sejak pilkada langsung dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2005 yang lalu, Provinsi Sumatera Utara telah dua kali melaksanakan pilkada yaitu pilkada 2008 dan pilkada 2013. Misalnya pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho di Pilgubsu tahun 2008 yang meraih 1.396.892 suara atau 28,31% dari total 4.933.687 pemilih.
Meski hanya didukung partai-partai kecil mampu memenangi kompetisi mengalahkan pasangan yang diusung partai-partai besar saat itu seperti; calon dari PDI Perjuangan, Golkar dan Demokrat.
Kemudian, pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi mampu memenangkan Pilgubsu tahun 2013 meski hanya didukung oleh 13 kursi di DPRD Sumut. Dukungan ini merupakan yang terkecil diantara pasangan lainnya seperti; Pasangan Gus Irawan-Soekirman yang didukung 15 kursi, Efendi Simbolon-Jumiran Abdi yang didukung 21 kursi, Chairuman Harahap-Fadli Nurzal yang didukung 20 kursi dan Amri Tambunan-RE Nainggolan yang didukung 27 kursi di DPRD Sumut. Saat itu pasangan Gatot-Erry mampu meraup 33% suara pemilih Sumut.
Artinya, pemenang pilgubsu 2018 nanti tidak ditentukan oleh dukungan partai politik tapi ditentukan oleh banyak faktor seperti pengalaman, kedekatan dengan rakyat, jujur dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan ragam pesoalan urgen di Sumut.
Pilgubsu 2008 dan 2013
Sejak pilkada langsung dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2005 yang lalu, Provinsi Sumatera Utara telah dua kali melaksanakan pilkada yaitu pilkada 2008 dan pilkada 2013. Misalnya pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho di Pilgubsu tahun 2008 yang meraih 1.396.892 suara atau 28,31% dari total 4.933.687 pemilih.
Meski hanya didukung partai-partai kecil mampu memenangi kompetisi mengalahkan pasangan yang diusung partai-partai besar saat itu seperti; calon dari PDI Perjuangan, Golkar dan Demokrat.
Kemudian, pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi mampu memenangkan Pilgubsu tahun 2013 meski hanya didukung oleh 13 kursi di DPRD Sumut. Dukungan ini merupakan yang terkecil diantara pasangan lainnya seperti; Pasangan Gus Irawan-Soekirman yang didukung 15 kursi, Efendi Simbolon-Jumiran Abdi yang didukung 21 kursi, Chairuman Harahap-Fadli Nurzal yang didukung 20 kursi dan Amri Tambunan-RE Nainggolan yang didukung 27 kursi di DPRD Sumut. Saat itu pasangan Gatot-Erry mampu meraup 33% suara pemilih Sumut.
Artinya, pemenang pilgubsu 2018 nanti tidak ditentukan oleh dukungan partai politik tapi ditentukan oleh banyak faktor seperti pengalaman, kedekatan dengan rakyat, jujur dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan ragam pesoalan urgen di Sumut.