28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Setelah Debat Pilgubsu Usai

Tren Naik Dukungan Untuk Djarot-Sihar

Sejak masa kampanye di mulai pada tanggal 15 februari 2018 yang lalu, elektabilitas dan popularitas Djarot-Sihar terus naik dari hari ke hari dalam beberapa bulan terakhir. Dari Survei yang dilakukan oleh Lembaga Indo Barometer pada tanggal 26 Mei-2 Juni 2018 menyebutkan, pasangan Djarot-Sihar memperoleh dukungan sebanyak 37.8%. Sementara pasangan Edy-Ijeck memperoleh dukungan sebesar 36.9%.

Faktor yang menentukan pilihan masyarakat menurut Indo Barometer menyebutkan, pasangan Djarot-Sihar adalah paling pintar/intelek sebesar 43,4% sementara Edy-Ijeck hanya 39,1%.

Kemudian 42,5% masyarakat Sumut juga melihat pasangan Djarot-Sihar lebih perhatian dengan rakyat. Sementara Edy-Ijeck hanya 38,8%.

Lalu 48,1% masyarakat melihat pasangan Djarot-Sihar lebih berpengalaman dibandingkan Edy-Ijeck yang hanya meraih 34,4%.

Hal ini tentu sangat penting bagi Djarot-Sihar. Mengingat, hari pemilihan tinggal menyisakan 5 hari lagi dan tren kenaikan suara Djarot-Sihar terus meningkat.

Apalagi sejak debat 1 hingga 3 mutlak dimenangkan oleh Djarot-Sihar dengan program unggulannya yang langsung menyentuh ke persoalan rakyat Sumut.

Itu membuat pemilih rasional sudah langsung bisa memahami tipe kepemimpinan seperti apa yang dibutuhkan Sumut saat ini.

Argumentasinya sangat jelas. Mayoritas rakyat Sumut perubahan yang nyata dan tidak menginginkan kejadian sebelumnya dengan 2 kali mantan gubernurnya tersandung kasus korupsi dan ditangkap oleh KPK.

Masyarakat Sumut menginginkan tipe kepemimpinan yang bersih, berpengalaman dan bebas dari beban balas budi dinamika politik masa lalu.

Kemudian, dengan emosi dan rasionalitas pilihan yang menguat ke Djarot-Sihar membuat konstalasi politik semakin mengerucut.

Apalagi pasangan Djarot-Sihar tergeneralisasi dengan calon presiden 2019 tertentu melahirkan persepsi masyarakat Sumut semakin menguat pula.

Menjadi alasan kuat meningkatnya dukungan untuk pasangan Djarot-Sihar di detik-detik akhir jelang pemilihan, yang besar kemungkinan pula dimenangkan oleh Djarot-Sihar. (*)

 

 

 

 

Tren Naik Dukungan Untuk Djarot-Sihar

Sejak masa kampanye di mulai pada tanggal 15 februari 2018 yang lalu, elektabilitas dan popularitas Djarot-Sihar terus naik dari hari ke hari dalam beberapa bulan terakhir. Dari Survei yang dilakukan oleh Lembaga Indo Barometer pada tanggal 26 Mei-2 Juni 2018 menyebutkan, pasangan Djarot-Sihar memperoleh dukungan sebanyak 37.8%. Sementara pasangan Edy-Ijeck memperoleh dukungan sebesar 36.9%.

Faktor yang menentukan pilihan masyarakat menurut Indo Barometer menyebutkan, pasangan Djarot-Sihar adalah paling pintar/intelek sebesar 43,4% sementara Edy-Ijeck hanya 39,1%.

Kemudian 42,5% masyarakat Sumut juga melihat pasangan Djarot-Sihar lebih perhatian dengan rakyat. Sementara Edy-Ijeck hanya 38,8%.

Lalu 48,1% masyarakat melihat pasangan Djarot-Sihar lebih berpengalaman dibandingkan Edy-Ijeck yang hanya meraih 34,4%.

Hal ini tentu sangat penting bagi Djarot-Sihar. Mengingat, hari pemilihan tinggal menyisakan 5 hari lagi dan tren kenaikan suara Djarot-Sihar terus meningkat.

Apalagi sejak debat 1 hingga 3 mutlak dimenangkan oleh Djarot-Sihar dengan program unggulannya yang langsung menyentuh ke persoalan rakyat Sumut.

Itu membuat pemilih rasional sudah langsung bisa memahami tipe kepemimpinan seperti apa yang dibutuhkan Sumut saat ini.

Argumentasinya sangat jelas. Mayoritas rakyat Sumut perubahan yang nyata dan tidak menginginkan kejadian sebelumnya dengan 2 kali mantan gubernurnya tersandung kasus korupsi dan ditangkap oleh KPK.

Masyarakat Sumut menginginkan tipe kepemimpinan yang bersih, berpengalaman dan bebas dari beban balas budi dinamika politik masa lalu.

Kemudian, dengan emosi dan rasionalitas pilihan yang menguat ke Djarot-Sihar membuat konstalasi politik semakin mengerucut.

Apalagi pasangan Djarot-Sihar tergeneralisasi dengan calon presiden 2019 tertentu melahirkan persepsi masyarakat Sumut semakin menguat pula.

Menjadi alasan kuat meningkatnya dukungan untuk pasangan Djarot-Sihar di detik-detik akhir jelang pemilihan, yang besar kemungkinan pula dimenangkan oleh Djarot-Sihar. (*)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/