31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

8.404 Cama Perebutkan 2.075 Kursi Jalur Mandiri USU, Ilmu Hukum Paling Favorit

Prof Runtung Sitepu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah peserta seleksi mahasiswa mandiri (SMM) 2019 di Universitas Sumatera Utara meningkat dibanding tahun lalu. Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum menjadi favorit dengan jumlah peserta mencapai 1.712.

Guna memastikan proses seleksi berjalan lancar, Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum turun langsung melihat proses seleksi, Sabtu (20/7). Tidak sendirian, dia didampingi Wakil Rektor I USU Prof Dr Ir Rosmayati MS, Wakil Rektor III Bidang Pendidikan, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Drs Mahyuddin KM Nasution MIT PhD, serta Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU, Elvi Sumanti ST MHum.

Ada tiga lokasi tempat pelaksanaan seleksi yang didatangi Runtung. Pertama Fakultas Ekonomi, kemudian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terakhir ia menuju Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Kepada wartawan, Runtung menjelaskan, jalur SMM 2019 ini diikuti 8.404 peserta dengan rincian 4.151 peserta ujian kategori IPA, 3.065 peserta ujian kategori IPS dan 1.188 orang peserta ujian kategori IPC.

“Alhamdulillah, pelaksanaan seleksi mahasiswa mandiri tahun ini berjalan lancar dan panitia tidak menemukan hal-hal yang menjadi kendala dan semuanya berjalan dengan baik. Dari tiga lokasi yakni di Fakultas Ekonomi, FISIP dan FKM yang ditinjau tingkat kehadiran lebih 90 persen, artinya tingkat kehadiran tinggi,”kata Runtung.

Ia menyebut, jumlah peserta tahun ini naik dari tahun 2018 yang mencapai 8.080 orang. Untuk yang diterima pada SMM tahun ini 30 persen dari seluruh daya tampung USU di tahun 2019.

Prodi favorit pada SMM ini ada pada Ilmu Hukum (1.712), Manajemen (1.464), Teknologi Informasi (1.022), Ilmu Kesehatan Masyarakat (984), Pendidikan Dokter (973).

“Daya tampung keseluruhan 7.000 an dan untuk SMM hanya 2.075 peserta dari seluruh studi S1. Tentu bagi yang tidak beruntung masuk jalur mandiri, ada jalur program studi D III ,” ujarnya seraya menambahkan pengumuman hasil SMM 2019 disampaikan, Sabtu 27 Juli 2019 atau melalui http://penerimaan.usu.ac.id.

Pendaftaran seleksi penerimaan mahasiswa program Diploma III (SPMPD) terdapat 15 program studi yang ada di USU dan akan dibuka 8 s/d 31 Juli 2019. Sedangkan pelaksanaan ujian tulis, Sabtu 3 Agustus 2019. Pengumuman dilaksanakan Sabtu 10 Agustus 2019.

Sementara itu tentang seleksi Internasional telah dilaksanakan pada 11 Juli 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut Prof Runtung, peserta yang mengikuti seleksi internasional tersebut hanya diterima 10 persen dari daya tampung. Jumlah peserta yang mendaftar 104 orang, namun yang mengikuti seleksi hanya 84 orang. Sedangkan program studi yang dipilih yakni Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi dan Farmasi. “Jumlah yang tidak hadir ada 20 orang dengan berbagai alasan,” katanya.

Disinggung berapa biaya perkuliahan Internasional, Prof Runtung mengungkapkan untuk kedokteran mencapai Rp75 juta pertahun, sedikit lebih mahal dari program mandiri. Namun begitu, USU merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang belum menggunakan Sumbangan Pembinaan Institusi (SPI).

“Hanya bagi mahasiswa mandiri nanti dikenakan biaya Dana Kelengkapan Akademik (DKA). Dari tahun ke tahun jumlahnya belum kita naikkan hanya Rp7,5 juta, selain itu tidak ada sumbangan lainnya, “ jelas Rektor.

Mengenai perbedaan program reguler dan mandiri, Prof Runtung mengatakan uang kuliah mandiri lebih mahal dari reguler. Namun untuk memeroleh beasiswa diperuntukkan untuk program reguler. “Mengenai hak lain sama semua, perkuliahan kita gabung baik mahasiswa reguler dan mandiri, tidak ada perbedaan dan ijazahnya sama, “ ujarnya.

Prof Runtung mengatakan perkuliahan akan dilaksanakan 26 Agustus 2019. Tidak ada melakukan perpeloncoan pada mahasiswa baru. USU akan melakukan penyambutan mahasiswa baru yang lebih difokuskan dengan wawasan kebangsaan, pengenalan fasilitas kampus dan etika mahasiswa. “Semua dilakukan di dalam ruangan dan didampingi oleh dosen, tidak ada perpeloncoan, “ tegasnya. (dvs)

Prof Runtung Sitepu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah peserta seleksi mahasiswa mandiri (SMM) 2019 di Universitas Sumatera Utara meningkat dibanding tahun lalu. Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum menjadi favorit dengan jumlah peserta mencapai 1.712.

Guna memastikan proses seleksi berjalan lancar, Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum turun langsung melihat proses seleksi, Sabtu (20/7). Tidak sendirian, dia didampingi Wakil Rektor I USU Prof Dr Ir Rosmayati MS, Wakil Rektor III Bidang Pendidikan, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Drs Mahyuddin KM Nasution MIT PhD, serta Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU, Elvi Sumanti ST MHum.

Ada tiga lokasi tempat pelaksanaan seleksi yang didatangi Runtung. Pertama Fakultas Ekonomi, kemudian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terakhir ia menuju Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Kepada wartawan, Runtung menjelaskan, jalur SMM 2019 ini diikuti 8.404 peserta dengan rincian 4.151 peserta ujian kategori IPA, 3.065 peserta ujian kategori IPS dan 1.188 orang peserta ujian kategori IPC.

“Alhamdulillah, pelaksanaan seleksi mahasiswa mandiri tahun ini berjalan lancar dan panitia tidak menemukan hal-hal yang menjadi kendala dan semuanya berjalan dengan baik. Dari tiga lokasi yakni di Fakultas Ekonomi, FISIP dan FKM yang ditinjau tingkat kehadiran lebih 90 persen, artinya tingkat kehadiran tinggi,”kata Runtung.

Ia menyebut, jumlah peserta tahun ini naik dari tahun 2018 yang mencapai 8.080 orang. Untuk yang diterima pada SMM tahun ini 30 persen dari seluruh daya tampung USU di tahun 2019.

Prodi favorit pada SMM ini ada pada Ilmu Hukum (1.712), Manajemen (1.464), Teknologi Informasi (1.022), Ilmu Kesehatan Masyarakat (984), Pendidikan Dokter (973).

“Daya tampung keseluruhan 7.000 an dan untuk SMM hanya 2.075 peserta dari seluruh studi S1. Tentu bagi yang tidak beruntung masuk jalur mandiri, ada jalur program studi D III ,” ujarnya seraya menambahkan pengumuman hasil SMM 2019 disampaikan, Sabtu 27 Juli 2019 atau melalui http://penerimaan.usu.ac.id.

Pendaftaran seleksi penerimaan mahasiswa program Diploma III (SPMPD) terdapat 15 program studi yang ada di USU dan akan dibuka 8 s/d 31 Juli 2019. Sedangkan pelaksanaan ujian tulis, Sabtu 3 Agustus 2019. Pengumuman dilaksanakan Sabtu 10 Agustus 2019.

Sementara itu tentang seleksi Internasional telah dilaksanakan pada 11 Juli 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut Prof Runtung, peserta yang mengikuti seleksi internasional tersebut hanya diterima 10 persen dari daya tampung. Jumlah peserta yang mendaftar 104 orang, namun yang mengikuti seleksi hanya 84 orang. Sedangkan program studi yang dipilih yakni Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi dan Farmasi. “Jumlah yang tidak hadir ada 20 orang dengan berbagai alasan,” katanya.

Disinggung berapa biaya perkuliahan Internasional, Prof Runtung mengungkapkan untuk kedokteran mencapai Rp75 juta pertahun, sedikit lebih mahal dari program mandiri. Namun begitu, USU merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang belum menggunakan Sumbangan Pembinaan Institusi (SPI).

“Hanya bagi mahasiswa mandiri nanti dikenakan biaya Dana Kelengkapan Akademik (DKA). Dari tahun ke tahun jumlahnya belum kita naikkan hanya Rp7,5 juta, selain itu tidak ada sumbangan lainnya, “ jelas Rektor.

Mengenai perbedaan program reguler dan mandiri, Prof Runtung mengatakan uang kuliah mandiri lebih mahal dari reguler. Namun untuk memeroleh beasiswa diperuntukkan untuk program reguler. “Mengenai hak lain sama semua, perkuliahan kita gabung baik mahasiswa reguler dan mandiri, tidak ada perbedaan dan ijazahnya sama, “ ujarnya.

Prof Runtung mengatakan perkuliahan akan dilaksanakan 26 Agustus 2019. Tidak ada melakukan perpeloncoan pada mahasiswa baru. USU akan melakukan penyambutan mahasiswa baru yang lebih difokuskan dengan wawasan kebangsaan, pengenalan fasilitas kampus dan etika mahasiswa. “Semua dilakukan di dalam ruangan dan didampingi oleh dosen, tidak ada perpeloncoan, “ tegasnya. (dvs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/