25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Ketahanan Keluarga Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Prans/sumut pos
BERSAMA ANAK: Aktivis Anak dan Perempuan Dr Edy Ikhsan (pakai topi/baju biru) bersama anak-anak ikut memeriahkan HAN 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tumbuh kembang seorang anak memang bergantung orangtua. Tapi ada hal-hal mendasar yang sangat memengaruhi, antara lain campur tangan negara atau pemerintah

Demikian disampaikan Aktivis Anak & Perempuan Dr Edy Ikhsan di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional 2019 di Jl. Pengilar, Medan Amplas Minggu (21/7). Peringatan ini digelar Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI)

Menurut dosen hukum USU itu, hal mendasar yang memengaruhi tumbuh kembang anak adalah ketahanan keluarga. “Ada beberapa pilar dalam peningkatan ketahanan keluarga. Diantaranya spiritual atau religius dan kesejahteraan,” kata lulusan Universitas Leiden, Belanda tersebut. Dikatakannya, spiritual atau religiusitas penting karena sebagai benteng pertahanan dalam keluarga. “Ini yang utama agar hidup kita dinaungi keridaan dan ketenangan,” ucapnya. Menurut dia, spiritual juga berkorelasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.

“Kita miris dengan kenyataan menipisnya kepedulian. Bahkan ada yang mengatakan yang penting yang kena kasus narkoba bukan anakku. Ini salah. Kita harus terus bergandengan untuk melawan kerusakan, tidak bisa terpisah-pisah,” ujar Edy.

Selain itu, kesejahteraan juga menjadi pilar ketahanan keluarga yang tak kalah penting. Menurut pria yang pernah jadi Delegasi Indonesia untuk Children Word Summit di New York USA, harus ada campur tangan negara dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya.

“Bagaimana kita mengurusi keluarga kalau ekonomi dan kesejahteraan tak ada. Kesejahteraan memengaruhi tumbuh kembang anak. Harus ada peranan negara menjamin kesejahteraan itu. Bukan sekadar peringatan hari anak yang kesannya seremoni,” kata dia.

Di tempat yang sama, Ketua YAFSI Badriyah mengatakan adapun tema peringatan HAN 2019 yakni; Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak. “Karena perlindungan anak dimulai dari keluarga dan lingkungannya,” katanya.

Diungkapkannya, peringatan HAN 2019 diisi sejumlah kegiatan perlombaan bagi anak-anak di wilayah Medan Amplas. “Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyemarakkan HAN ini, YAFSI mengadakan lomba tradisional untuk anak-anak, dan tahun ini kami memilih Kelurahan Amplas. Selain itu juga, kita mendorong Kelurahan Amplas untuk menjadi Kelurahan Layak Anak,” kata Badriyah. Adapun beberapa permainan tradisional yang dilaksanakan pada acara tersebut antara lain congklak, engklek, tarik tambang, bakiak, enggrang batok, dan guli dalam sendok. Tidak hanya itu tahun ini YAFSI juga mengadakan lomba video public speaking.

Sementara itu, Kepala Lingkungan I, Kelurahan Amplas, Muhid Alfin Sinaga mengucapkan terima kasih kepada para panitia yang telah melaksanakan HAN di Kelurahan Amplas. “Saya sangat berterimakasih dan mengapresiasi kegiatan ini. Dan permainan tradisional ini baru pertama dibuat di sini,” ucapnya. (prn/ila)

Prans/sumut pos
BERSAMA ANAK: Aktivis Anak dan Perempuan Dr Edy Ikhsan (pakai topi/baju biru) bersama anak-anak ikut memeriahkan HAN 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tumbuh kembang seorang anak memang bergantung orangtua. Tapi ada hal-hal mendasar yang sangat memengaruhi, antara lain campur tangan negara atau pemerintah

Demikian disampaikan Aktivis Anak & Perempuan Dr Edy Ikhsan di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional 2019 di Jl. Pengilar, Medan Amplas Minggu (21/7). Peringatan ini digelar Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI)

Menurut dosen hukum USU itu, hal mendasar yang memengaruhi tumbuh kembang anak adalah ketahanan keluarga. “Ada beberapa pilar dalam peningkatan ketahanan keluarga. Diantaranya spiritual atau religius dan kesejahteraan,” kata lulusan Universitas Leiden, Belanda tersebut. Dikatakannya, spiritual atau religiusitas penting karena sebagai benteng pertahanan dalam keluarga. “Ini yang utama agar hidup kita dinaungi keridaan dan ketenangan,” ucapnya. Menurut dia, spiritual juga berkorelasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.

“Kita miris dengan kenyataan menipisnya kepedulian. Bahkan ada yang mengatakan yang penting yang kena kasus narkoba bukan anakku. Ini salah. Kita harus terus bergandengan untuk melawan kerusakan, tidak bisa terpisah-pisah,” ujar Edy.

Selain itu, kesejahteraan juga menjadi pilar ketahanan keluarga yang tak kalah penting. Menurut pria yang pernah jadi Delegasi Indonesia untuk Children Word Summit di New York USA, harus ada campur tangan negara dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya.

“Bagaimana kita mengurusi keluarga kalau ekonomi dan kesejahteraan tak ada. Kesejahteraan memengaruhi tumbuh kembang anak. Harus ada peranan negara menjamin kesejahteraan itu. Bukan sekadar peringatan hari anak yang kesannya seremoni,” kata dia.

Di tempat yang sama, Ketua YAFSI Badriyah mengatakan adapun tema peringatan HAN 2019 yakni; Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak. “Karena perlindungan anak dimulai dari keluarga dan lingkungannya,” katanya.

Diungkapkannya, peringatan HAN 2019 diisi sejumlah kegiatan perlombaan bagi anak-anak di wilayah Medan Amplas. “Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyemarakkan HAN ini, YAFSI mengadakan lomba tradisional untuk anak-anak, dan tahun ini kami memilih Kelurahan Amplas. Selain itu juga, kita mendorong Kelurahan Amplas untuk menjadi Kelurahan Layak Anak,” kata Badriyah. Adapun beberapa permainan tradisional yang dilaksanakan pada acara tersebut antara lain congklak, engklek, tarik tambang, bakiak, enggrang batok, dan guli dalam sendok. Tidak hanya itu tahun ini YAFSI juga mengadakan lomba video public speaking.

Sementara itu, Kepala Lingkungan I, Kelurahan Amplas, Muhid Alfin Sinaga mengucapkan terima kasih kepada para panitia yang telah melaksanakan HAN di Kelurahan Amplas. “Saya sangat berterimakasih dan mengapresiasi kegiatan ini. Dan permainan tradisional ini baru pertama dibuat di sini,” ucapnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/