25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Paripurna Pergantian Komisi Dihujani Interupsi

Fraksi PPRN Terancam Bubar

MEDAN- Rapat paripurna DPRD Sumut dalam agenda membahas perubahan komposisi  komisi dan Badan Kelengkapan (Baleg) berujung banjir interupsi dan empat kali skor serta tak berujung,  Jumat (21/10).
Dari awal pelasakasanaan rapat paripurna, rapat baru dilaksanakan pukul 10.00, karena 50 persen anggota DPRD Sumut terlambat hadir dari agenda rapat semula pukul 09.00.

Bahkan, Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun  baru memasuki ruang rapat pukul 09.58 WIB. Beberapa menit kemudian, dua Wakil ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri dan Kamaluddin Harahap juga terlihat hadir, tepatnya dalam catatan Sumut Pos pukul 10.02 WIB. Begitu juga Wakil Ketua DPRD Sumut lainnya, M Affan masuk pukul 10.09 WIB.

Setelah pimpinan masuk ke ruang paripurna, protokol rapat dengan pengeras suara mengumumkan, jumlah anggota dewan yang hadir sebanyak 65 orang, dan berarti telah quorum.
Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi Golkar, Chaidir Ritonga diunjuk menjadi pimpinan rapat. Baru beberapa kata dikeluarkan, interupsi dari Ketua Fraksi PDI P Budiman Nadapdap mempertanyakan rapat sebaiknya dipimpin Ketua Dewan. Bukan wakilnya.

Setelah dijelaskan mengenai kepemimpinan rapat, interupsi kembai datang dari anggota DPRD Sumut lainnya, Rijal Sirait menyatakan, untuk perubahan komposisi komisi,  sebaiknya ditunda semestinya dibahas  mengenai komposisi Badan Musyawarah (Bamus), bukan Badan Legislasi (Baleg), Badan Anggaran (Banggar) atau Badan Kehormatan Dewan (BKD). Dan bukan pula perubahan komposisi fraksi-fraksi.

“Per 21 Oktober ini, yang masanya habis itu komposisi komisi dan Banmus.  Bukan Banggar, bukan Baleg atau BKD. Kalau badan tersebut itu bulan depan berakhir,” katanya.
Rijal mengusulkan agar rapat sebaiknya ditunda terlebih dahulu, selanjutnya diperbaiki redaksi bahasa agenda rapatnya.

Selanjutnya, instruksi lainnya semakin tak bisa dihentikan. Akhirnya pimpinan DPRD Sumut melakukan skor rapat selama lima menit. Usai diskor, rapat kembali digelar. Baru saja dibuka, hujan interupsi kembali terjadi ketika Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumut,  Randiman Tarigan hendak membacakan komposisi perubahan Fraksi Golkar.

Anggota Fraksi PPP, Bustami Hs menyatakan tak ada persoalan dengan Fraksi Golkar. Tapi dalam rapat Banmus, perubahan komposisi yang akan dibacakan hanya Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi.

Suasana rapat semakin tidak kondusif. Pimpinan dewan terkesan tidak mampu menghandle jalannya rapat. Interupsi tidak kunjung berhenti. Melihat itu, sejumlah staf DPRD Sumut merasa geregetan melihat kondisi tersebut. Akhirnya, rapat diskor untuk ketiga kalinya.

Pimpinan rapat akhirnya dipimpin, Kamaluddin Harahap. Agenda pertama setelah skorsing tersebut adalah pembacaan penambahan anggota Fraksi Gerindra BBR oleh Sekwan DPRD Sumut Randiman. Baru saja Kamaluddin mempersilahkan Randiman Tarigan membacakan komposisi perubahan anggota Fraksi Gerindra BBR, Sekretaris Fraksi PPRN Restu Kurniawan Sarumaha  langsung melakukan interupsi.  Tapi dihalau Kamalauddin.

Randiman langsung membacakan komposisi anggota Fraksi Gerindra BBR, yang bertambah dua orang yakni, Oloan Simbolon dan Sony Firdaus. Sebelumnya, kedua anggota dewan ini merupakan anggota Fraksi Pelopor Peduli Rakyat Nasional (PPRN).

Mendengar itu, Restu langsung angkat bicara. Dengan nada tinggi  mengatakan, dalam rapat tersebut fraksinya telah dipermalukan. “Interupsi ketua! Pak Kamal ini garang kali sama aku. Ini yang dipersoalkan. Kalau ada penambahan anggota fraksi, harusnya ada pengumuman anggota fraksi. Saya sedih, bahwa kami diperolok-olok. Mintalah surat dari kami,” tegasnya.

Oloan Simbolon, anggota DPRD Sumut asal Partai Persatuan Daerah (PPD) yang menyatakan keluar dari Fraksi PPRN dan masuk ke Fraksi Gerindra BBR menyampaikan, keluarnya dari Fraksi PPRN dikarenakan suasana yang sudah tidak kondusif. “Bagaimana mau memikirkan rakyat Sumut. Di fraksi ribut terus, anggotanya sudah menyatakan keluar. Maka saya memutuskan keluar,” ujarnya.

Praktis Fraksi PPRN hanya diisi lima orang yakni, Rinawati Sianturi sebagai Ketua Fraksi, Roslynda Marpaung, Washington Pane, Rahmiana Delima Pulungan dan Restu Kurniawan Sarumaha. Kedua yang disebut-sebut berencana keluar  dari Fraksi PPRN yakni, Rahmiana dan Wahington. (ari)

Fraksi PPRN Terancam Bubar

MEDAN- Rapat paripurna DPRD Sumut dalam agenda membahas perubahan komposisi  komisi dan Badan Kelengkapan (Baleg) berujung banjir interupsi dan empat kali skor serta tak berujung,  Jumat (21/10).
Dari awal pelasakasanaan rapat paripurna, rapat baru dilaksanakan pukul 10.00, karena 50 persen anggota DPRD Sumut terlambat hadir dari agenda rapat semula pukul 09.00.

Bahkan, Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun  baru memasuki ruang rapat pukul 09.58 WIB. Beberapa menit kemudian, dua Wakil ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri dan Kamaluddin Harahap juga terlihat hadir, tepatnya dalam catatan Sumut Pos pukul 10.02 WIB. Begitu juga Wakil Ketua DPRD Sumut lainnya, M Affan masuk pukul 10.09 WIB.

Setelah pimpinan masuk ke ruang paripurna, protokol rapat dengan pengeras suara mengumumkan, jumlah anggota dewan yang hadir sebanyak 65 orang, dan berarti telah quorum.
Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi Golkar, Chaidir Ritonga diunjuk menjadi pimpinan rapat. Baru beberapa kata dikeluarkan, interupsi dari Ketua Fraksi PDI P Budiman Nadapdap mempertanyakan rapat sebaiknya dipimpin Ketua Dewan. Bukan wakilnya.

Setelah dijelaskan mengenai kepemimpinan rapat, interupsi kembai datang dari anggota DPRD Sumut lainnya, Rijal Sirait menyatakan, untuk perubahan komposisi komisi,  sebaiknya ditunda semestinya dibahas  mengenai komposisi Badan Musyawarah (Bamus), bukan Badan Legislasi (Baleg), Badan Anggaran (Banggar) atau Badan Kehormatan Dewan (BKD). Dan bukan pula perubahan komposisi fraksi-fraksi.

“Per 21 Oktober ini, yang masanya habis itu komposisi komisi dan Banmus.  Bukan Banggar, bukan Baleg atau BKD. Kalau badan tersebut itu bulan depan berakhir,” katanya.
Rijal mengusulkan agar rapat sebaiknya ditunda terlebih dahulu, selanjutnya diperbaiki redaksi bahasa agenda rapatnya.

Selanjutnya, instruksi lainnya semakin tak bisa dihentikan. Akhirnya pimpinan DPRD Sumut melakukan skor rapat selama lima menit. Usai diskor, rapat kembali digelar. Baru saja dibuka, hujan interupsi kembali terjadi ketika Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumut,  Randiman Tarigan hendak membacakan komposisi perubahan Fraksi Golkar.

Anggota Fraksi PPP, Bustami Hs menyatakan tak ada persoalan dengan Fraksi Golkar. Tapi dalam rapat Banmus, perubahan komposisi yang akan dibacakan hanya Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi.

Suasana rapat semakin tidak kondusif. Pimpinan dewan terkesan tidak mampu menghandle jalannya rapat. Interupsi tidak kunjung berhenti. Melihat itu, sejumlah staf DPRD Sumut merasa geregetan melihat kondisi tersebut. Akhirnya, rapat diskor untuk ketiga kalinya.

Pimpinan rapat akhirnya dipimpin, Kamaluddin Harahap. Agenda pertama setelah skorsing tersebut adalah pembacaan penambahan anggota Fraksi Gerindra BBR oleh Sekwan DPRD Sumut Randiman. Baru saja Kamaluddin mempersilahkan Randiman Tarigan membacakan komposisi perubahan anggota Fraksi Gerindra BBR, Sekretaris Fraksi PPRN Restu Kurniawan Sarumaha  langsung melakukan interupsi.  Tapi dihalau Kamalauddin.

Randiman langsung membacakan komposisi anggota Fraksi Gerindra BBR, yang bertambah dua orang yakni, Oloan Simbolon dan Sony Firdaus. Sebelumnya, kedua anggota dewan ini merupakan anggota Fraksi Pelopor Peduli Rakyat Nasional (PPRN).

Mendengar itu, Restu langsung angkat bicara. Dengan nada tinggi  mengatakan, dalam rapat tersebut fraksinya telah dipermalukan. “Interupsi ketua! Pak Kamal ini garang kali sama aku. Ini yang dipersoalkan. Kalau ada penambahan anggota fraksi, harusnya ada pengumuman anggota fraksi. Saya sedih, bahwa kami diperolok-olok. Mintalah surat dari kami,” tegasnya.

Oloan Simbolon, anggota DPRD Sumut asal Partai Persatuan Daerah (PPD) yang menyatakan keluar dari Fraksi PPRN dan masuk ke Fraksi Gerindra BBR menyampaikan, keluarnya dari Fraksi PPRN dikarenakan suasana yang sudah tidak kondusif. “Bagaimana mau memikirkan rakyat Sumut. Di fraksi ribut terus, anggotanya sudah menyatakan keluar. Maka saya memutuskan keluar,” ujarnya.

Praktis Fraksi PPRN hanya diisi lima orang yakni, Rinawati Sianturi sebagai Ketua Fraksi, Roslynda Marpaung, Washington Pane, Rahmiana Delima Pulungan dan Restu Kurniawan Sarumaha. Kedua yang disebut-sebut berencana keluar  dari Fraksi PPRN yakni, Rahmiana dan Wahington. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/