26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mahasiswa UIN vs Satma PP, Tujuh Luka

Foto: Sormin/PM Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumut, bentrok dengan Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila (PP), Senin (21/11) pagi. Akibatnya, 7 luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Haji Medan.
Foto: Sormin/PM
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumut, bentrok dengan Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila (PP), Senin (21/11) pagi. Akibatnya, 7 luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Haji Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut, bentrok dengan Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila (PP), Senin (21/11) pagi. Akibatnya, sebanyak 7 orang menderita luka-luka, dan dilarikan ke Rumah Sakit Haji Medan. Begitu juga dengan sejumlah barang, berupa meja, kursi, dan lainnya dari sekretariat UKM, dirusak dan dibakar. Atas kejadian itu, aktivitas perkuliahan sempat lumpuh, terlebih tidak ada tindakan dari rektorat untuk meredam bentrokan tersebut.

Informasi yang diterima Sumut Pos, kejadian itu bermula dari aksi demonstrasi Ikatan Kesatuan Aksi Mahasiswa Anti Kekerasan Kampus (IKAMAKK) UIN Sumut di depan gedung rektorat. Dalam aksi itu, puluhan mahasiswa menuntut penindakan oleh rektor atas aksi pemukulan Ketua SEMAF Tarbiyah berinisial ATH, oleh seorang pegawai Pusbangnis UIN Sumut berinisial H, yang terjadi pada Minggu (20/11) sore, di lapangan futsal kampus tersebut. Namun saat menggelar demonstrasi, sejumlah orang yang disebut-sebut dari Satma PP dan Ukomi, datang menyerang.

“Seorang mahasiswa Tarbiyah dipukuli lagi. Karena itu terjadi bentrok. Merasa tidak terima, hampir seluruh mahasiswa jadi marah, sehingga hampir seluruh organisasi mahasiswa di UIN Sumut bergabung bersama IKAMAKK, menyisir anggota Satma PP. Begitu juga dengan sekretariat olahraga sampai dirusak,” ungkap seorang mahasiswa, saat diwawancarai.

Lebih lanjut, mahasiswa yang enggan namanya dikorankan itu, mengatakan, situasi sempat reda, setelah penyisiran anggota Satma PP dan pengrusakan sekretariat. Bahkan, sebahagian besar mahasiswa yang menyisir itu, disebutkan sudah meninggalkan kampus. Namun tiba-tiba, segerombol orang yang disebut-sebut dari Satma PP, dilengkapi senjata kayu, batu, bahkan senjata tajam, datang menyerang. “Begitu datang, mereka langsung menyerang. Seketika orang-orang panik lalu berhamburan. Termasuk kami yang sedang di kantin. Mereka yang mahasiswa Mapasta, langsung dipukuli hingga berdarah-darah sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Haji,” katanya.

Disinggung terkait pengamanan dari kepolisian atau pihak kampus, mahasiswa itu mengaku, tidak ada. Karena itu, mereka sangat menyesalkan hal tersebut terjadi. Begitu juga dengan bentrokan itu, seharusnya tidak terjadi, bila pihak rektorat menindaklanjuti aksi pemukulan di lapangan futsal sebelumnya, sehingga tidak terjadi aksi demo.

Sementara itu, pantauan Sumut Pos di kampus UIN Sumut, terlihat keramaian dan keributan di halaman depan kampus. Puluhan pemuda sambil membawa kayu, berkumpul. Bersama mereka, terlihat juga sejumlah orang dewasa yang sebagian mengenakan celana loreng hitam-oranye. Termasuk Ketua Satma PP Sumut Iqbal, terlihat di sana dengan mengenakan baju kemeja, yang kancingnya dibuka semua, dan sudah berbercak darah. Mereka tampak sudah dibalut kemarahan. Ketika ditanyai, mereka mengaku hendak membalas, karena terlebih dulu diserang, hingga menderita luka robek di sejumlah tubuh mereka. “Nggak ada masalah kami. Tiba-tiba saja diserang. Mereka bawa cangkul dan broti. Kami hanya 13 orang, lari lah kami. Ini luka-luka aku dan patah tanganku. Tas, dompet, dan laptop dibakar. Makanya emosi kali aku,” ujar seorang mahasiswa, yang dipanggil Suf oleh beberapa temannya.

Foto: Sormin/PM Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumut, bentrok dengan Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila (PP), Senin (21/11) pagi. Akibatnya, 7 luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Haji Medan.
Foto: Sormin/PM
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumut, bentrok dengan Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila (PP), Senin (21/11) pagi. Akibatnya, 7 luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Haji Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut, bentrok dengan Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila (PP), Senin (21/11) pagi. Akibatnya, sebanyak 7 orang menderita luka-luka, dan dilarikan ke Rumah Sakit Haji Medan. Begitu juga dengan sejumlah barang, berupa meja, kursi, dan lainnya dari sekretariat UKM, dirusak dan dibakar. Atas kejadian itu, aktivitas perkuliahan sempat lumpuh, terlebih tidak ada tindakan dari rektorat untuk meredam bentrokan tersebut.

Informasi yang diterima Sumut Pos, kejadian itu bermula dari aksi demonstrasi Ikatan Kesatuan Aksi Mahasiswa Anti Kekerasan Kampus (IKAMAKK) UIN Sumut di depan gedung rektorat. Dalam aksi itu, puluhan mahasiswa menuntut penindakan oleh rektor atas aksi pemukulan Ketua SEMAF Tarbiyah berinisial ATH, oleh seorang pegawai Pusbangnis UIN Sumut berinisial H, yang terjadi pada Minggu (20/11) sore, di lapangan futsal kampus tersebut. Namun saat menggelar demonstrasi, sejumlah orang yang disebut-sebut dari Satma PP dan Ukomi, datang menyerang.

“Seorang mahasiswa Tarbiyah dipukuli lagi. Karena itu terjadi bentrok. Merasa tidak terima, hampir seluruh mahasiswa jadi marah, sehingga hampir seluruh organisasi mahasiswa di UIN Sumut bergabung bersama IKAMAKK, menyisir anggota Satma PP. Begitu juga dengan sekretariat olahraga sampai dirusak,” ungkap seorang mahasiswa, saat diwawancarai.

Lebih lanjut, mahasiswa yang enggan namanya dikorankan itu, mengatakan, situasi sempat reda, setelah penyisiran anggota Satma PP dan pengrusakan sekretariat. Bahkan, sebahagian besar mahasiswa yang menyisir itu, disebutkan sudah meninggalkan kampus. Namun tiba-tiba, segerombol orang yang disebut-sebut dari Satma PP, dilengkapi senjata kayu, batu, bahkan senjata tajam, datang menyerang. “Begitu datang, mereka langsung menyerang. Seketika orang-orang panik lalu berhamburan. Termasuk kami yang sedang di kantin. Mereka yang mahasiswa Mapasta, langsung dipukuli hingga berdarah-darah sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Haji,” katanya.

Disinggung terkait pengamanan dari kepolisian atau pihak kampus, mahasiswa itu mengaku, tidak ada. Karena itu, mereka sangat menyesalkan hal tersebut terjadi. Begitu juga dengan bentrokan itu, seharusnya tidak terjadi, bila pihak rektorat menindaklanjuti aksi pemukulan di lapangan futsal sebelumnya, sehingga tidak terjadi aksi demo.

Sementara itu, pantauan Sumut Pos di kampus UIN Sumut, terlihat keramaian dan keributan di halaman depan kampus. Puluhan pemuda sambil membawa kayu, berkumpul. Bersama mereka, terlihat juga sejumlah orang dewasa yang sebagian mengenakan celana loreng hitam-oranye. Termasuk Ketua Satma PP Sumut Iqbal, terlihat di sana dengan mengenakan baju kemeja, yang kancingnya dibuka semua, dan sudah berbercak darah. Mereka tampak sudah dibalut kemarahan. Ketika ditanyai, mereka mengaku hendak membalas, karena terlebih dulu diserang, hingga menderita luka robek di sejumlah tubuh mereka. “Nggak ada masalah kami. Tiba-tiba saja diserang. Mereka bawa cangkul dan broti. Kami hanya 13 orang, lari lah kami. Ini luka-luka aku dan patah tanganku. Tas, dompet, dan laptop dibakar. Makanya emosi kali aku,” ujar seorang mahasiswa, yang dipanggil Suf oleh beberapa temannya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/