27.8 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Mahasiswa UIN vs Satma PP, Tujuh Luka

Namun, puluhan orang itu tidak lama berada di sana, karena mereka langsung pergi meninggalkan kampus UIN Sumut. Namun sebelum pergi, terlihat puluhan orang itu mengamuk pada puluhan orang yang menonton kejadian dari pinggir jalan layang di depan kampus UIN Sumut. Bahkan, beberapa orang sempat melemparkan batu ke pinggiran jalan, sambil berteriak dan mengamuk. Sementara puluhan personel polisi yang datang, terlihat hanya diam dan tetap mengedepankan pendekatan untuk mengamankan situasi.

Sementara Wakil Rektor 1 UIN Sumut, Safaruddin mengaku, setelah kejadian bentrok antar mahasiswa, pihaknya beserta pihak kepolisian bertemu dan membahas langkah-langkah apa yang akan diambil. Dari pertemuan itu, disepakati mengambil langkah perdamaian. “Kami sudah mempertemukan elemen-elemen organisasi mahasiswa intra kampus dan ekstra kampus untuk membuat kesepatakan damai. Setelah itu, kami bersama unsur pimpinan UIN Sumut sudah menjenguk mahasiswa-mahasiswa yang terluka di RS Haji Medan,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, dari 9 orang yang terluka, 5 orang sudah pulang. Jadi, tinggal 4 orang yang lumayan parah lukanya. “Kami menanggung semua biaya perobatan mahasiswa yang terluka,” imbuh Safaruddin.

Disinggung mengenai sanksi bagi mahasiswa yang terlibat dalam bentrok, Safaruddin belum memikirkan akan memberikan sanksi. Karena, langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah mengupayakan perdamaian demi menciptakan suasana kondusif di kampus. “Kepolisian sudah menerima langkah kita unuk berdamai agar tercipta suasana kondusif di hari berikutnya. Ini kan hanya karena miss communication saja, dan antar pribadi mahasiswa, bukan kelompok. Jadi, yang diupayakan perdamaian, supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini,” tukasnya.

Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Zendrato menyebutkan, berdasar laporan yang diterima pihaknya, ada 4 orang yang menjadi korban, dirawat di Rumah Sakit Haji Medan. Menurutnya, kejadian itu dipicu keributan di lapangan futsal. Untuk mengantisipasi bentrok susulan, Lesman mengatakan, pihaknya menyiagakan personel gabungan dari Satuan Sabhara Polrestabes Medan di kampus UIN Sumut. Sementara untuk orang atau alat bukti yang diamankan, diakui Lesman tidak ada. “Pihak kampus akam menyelesaikan secara internal. Namun bila mereka ingin kasus ini diselesaikan secara hukum, akan kami tunggu laporannya. Sejauh ini, belum ada diterima laporan, baik atas kejadian ini ataupun kejadian sebelumnya yang memicu kejadian ini,” jelasnya.

Ditanya soal adanya pihak luar yang ikut dalam bentrokan itu, Lesman membantah. Ia mengatakan, berdasar laporan yang diterima, bentrokan yang terjadi antara mahasiswa UIN Sumut. Namun, saat ditekankan bentrokan atas organisasi mahasiswa, Lesman tampak ragu, namun kemudian menyebutkan, bentrokan itu antar internal kampus. Untuk itu, Lesman meminta untuk kasus itu tidak diperlebar lagi, agar dapat segera diselesaikan pihak kampus. (ain/ris/saz)

Namun, puluhan orang itu tidak lama berada di sana, karena mereka langsung pergi meninggalkan kampus UIN Sumut. Namun sebelum pergi, terlihat puluhan orang itu mengamuk pada puluhan orang yang menonton kejadian dari pinggir jalan layang di depan kampus UIN Sumut. Bahkan, beberapa orang sempat melemparkan batu ke pinggiran jalan, sambil berteriak dan mengamuk. Sementara puluhan personel polisi yang datang, terlihat hanya diam dan tetap mengedepankan pendekatan untuk mengamankan situasi.

Sementara Wakil Rektor 1 UIN Sumut, Safaruddin mengaku, setelah kejadian bentrok antar mahasiswa, pihaknya beserta pihak kepolisian bertemu dan membahas langkah-langkah apa yang akan diambil. Dari pertemuan itu, disepakati mengambil langkah perdamaian. “Kami sudah mempertemukan elemen-elemen organisasi mahasiswa intra kampus dan ekstra kampus untuk membuat kesepatakan damai. Setelah itu, kami bersama unsur pimpinan UIN Sumut sudah menjenguk mahasiswa-mahasiswa yang terluka di RS Haji Medan,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, dari 9 orang yang terluka, 5 orang sudah pulang. Jadi, tinggal 4 orang yang lumayan parah lukanya. “Kami menanggung semua biaya perobatan mahasiswa yang terluka,” imbuh Safaruddin.

Disinggung mengenai sanksi bagi mahasiswa yang terlibat dalam bentrok, Safaruddin belum memikirkan akan memberikan sanksi. Karena, langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah mengupayakan perdamaian demi menciptakan suasana kondusif di kampus. “Kepolisian sudah menerima langkah kita unuk berdamai agar tercipta suasana kondusif di hari berikutnya. Ini kan hanya karena miss communication saja, dan antar pribadi mahasiswa, bukan kelompok. Jadi, yang diupayakan perdamaian, supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini,” tukasnya.

Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Zendrato menyebutkan, berdasar laporan yang diterima pihaknya, ada 4 orang yang menjadi korban, dirawat di Rumah Sakit Haji Medan. Menurutnya, kejadian itu dipicu keributan di lapangan futsal. Untuk mengantisipasi bentrok susulan, Lesman mengatakan, pihaknya menyiagakan personel gabungan dari Satuan Sabhara Polrestabes Medan di kampus UIN Sumut. Sementara untuk orang atau alat bukti yang diamankan, diakui Lesman tidak ada. “Pihak kampus akam menyelesaikan secara internal. Namun bila mereka ingin kasus ini diselesaikan secara hukum, akan kami tunggu laporannya. Sejauh ini, belum ada diterima laporan, baik atas kejadian ini ataupun kejadian sebelumnya yang memicu kejadian ini,” jelasnya.

Ditanya soal adanya pihak luar yang ikut dalam bentrokan itu, Lesman membantah. Ia mengatakan, berdasar laporan yang diterima, bentrokan yang terjadi antara mahasiswa UIN Sumut. Namun, saat ditekankan bentrokan atas organisasi mahasiswa, Lesman tampak ragu, namun kemudian menyebutkan, bentrokan itu antar internal kampus. Untuk itu, Lesman meminta untuk kasus itu tidak diperlebar lagi, agar dapat segera diselesaikan pihak kampus. (ain/ris/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/