25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Ibu dan Janinnya Meninggal, 3 Warga Menyusul

Foto: Hulman/PM Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.
Foto: Hulman/PM
Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina
Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.

PANTAI LABU, SUMUTPOS.CO – Meski sudah dikategorikan kasus luar biasa (KLB), penanganan muntaber di Deliserdang, sepertinya belum maksimal. Terbukti, wilayah yang diserang meluas menjadi 4 desa. Bahkan, 4 nyawa kembali melayang.

Keempat desa yang terjangkit yaitu Desa Durian dan Kubah Sentang di Kecamatan Pantai Labu, serta Desa Sidourip dan Pasar V Kebun Kelapa di Kecamatan Beringin. Tim medis dari Dinkes Deliserdang juga masih sebatas memberikan oralit, kaporit untuk sumur dan penyuluhan.

Padahal, Dinkes Sumut sudah menjadikannya KLB. Penyebabnya juga belum diketahui pasti karena hasil tes laboratorium sejumlah sampel bakso bakar, saos dan air minum warga, belum keluar. Dampaknya, muntaber kembali menelan korban jiwa. Total, sudah ada 5 warga meninggal dan sedikitnya 60 yang terjangkit (sebagian besar sudah sembuh).

Keempat korban terbaru itu adalah Saring (50) warga Dusun IIB Desa Sidourip. Ayah dua anak ini meninggal pada Kamis (19/3) sekira pukul 00.00 Wib di RS Patar Asih setelah sempat dirawat 2 hari. Disusul Rusmina br Butar-butar (33) warga Dusun VI Barisan Gereja Desa Durian. Ibu 2 anak ini tewas pada Kamis (19/3) sekira pukul 19.00 di RSUD Deli Serdang.

Sebelumnya, Rusmina terjangkit pada Minggu (15/3) dan dirawat di Klinik Bunda Tessa. Karena kondisinya cukup parah Rusmina dilarikan ke RS Patar Asih lalu dirujuk lagi ke RSUD Deliserdang dan opname sekira tiga hari.

Selain Saring dan Rusmina, penyakit muntaber yang terjadi sejak sepekan terakhir itu juga merenggut nyawa Jenni br Sihombing (33) warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian. Ibu 4 anak dan tengah mengandung anak kelimanya, diprediksi awal bulan depan bakal melahirkan itu, terjangkit penyakit muntaber pada Kamis (19/3) malam sekira pukul 20.00 WIB lalu.

Dia langsung dilarikan ke RS Patar Asih. Meski sempat mendapat perawatan, Jenni berikut janin yang didalam perutnya tak dapat tertolong lagi. Jenni menghembuskan nafasnya pada Sabtu (21/3) sekira pukul 06.00 WIB.

Korban tewas lainnya yakni Janti Sinaga (21) warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian. Lajang, anak ketiga dari enam bersaudara yang telah yatim piatu itu, meninggal dunia di RSUD Deli Serdang pada Sabtu (21/3) sekira pukul 04.00 Wib.

Janti terjangkit sejak Senin (16/3) lalu. Janti sempat mendapat pertolongan pertama di Klinik praktek bidan Sabrina br Tarigan di Dusun VII Barisan Porsea Desa Durian.

Karena kondisinya sudah sangat parah, Janti dilarikan ke RS Patar Asih. Namun sehari dirawat, tidak ada perubahan bahkan kondisinya kian lemah. Janti pun dirawat inap selama 4 hari di RSUD Deli Serdang

Selain korban tewas, hingga Sabtu (21/3) siang, jumlah warga yang terjangkit muntaber bertambah. Sedikitnya ada 10 warga lagi yang terjangkit. Diantaranya Hotmian boru Simbolon (25) warga Dusun IV Desa Durian, yang dirawat sejak Kamis (19/3) pukul 20.30 Wib, Eva Deliana boru Manurung (19) mahasiswi semester dua jurusan ekonomi di Universitas Methodist Medan.

Cewek yang tinggal di Dusun VII Barisan Porsea Desa Durian opname sejak Sabtu (21/3) sekira pukul 09.00 akibat terus menerus mencret dan dirawat pada klinik Sabrina br Tarigan. Lalu Ani br Situmorang (47) warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian, dirawat di praktek bidan Meyes di Desa Sidourip.

Sedangkan pasien yang berobat jalan yakni Risky (15) warga Dusun VA Desa Durian, Yola (5) warga Desa Pasar V Kebun Kelapa (Kampung Rumbia), Afandi (3), Rasman (26), Payeni (36), ketiganya warga yang sama. Serta Sugerno (49) warga Dusun VA Desa Durian. “Sudah 62 orang yang berobat di klinik ini,” sebut Sabrina.(man/trg)

Foto: Hulman/PM Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.
Foto: Hulman/PM
Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina
Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.

PANTAI LABU, SUMUTPOS.CO – Meski sudah dikategorikan kasus luar biasa (KLB), penanganan muntaber di Deliserdang, sepertinya belum maksimal. Terbukti, wilayah yang diserang meluas menjadi 4 desa. Bahkan, 4 nyawa kembali melayang.

Keempat desa yang terjangkit yaitu Desa Durian dan Kubah Sentang di Kecamatan Pantai Labu, serta Desa Sidourip dan Pasar V Kebun Kelapa di Kecamatan Beringin. Tim medis dari Dinkes Deliserdang juga masih sebatas memberikan oralit, kaporit untuk sumur dan penyuluhan.

Padahal, Dinkes Sumut sudah menjadikannya KLB. Penyebabnya juga belum diketahui pasti karena hasil tes laboratorium sejumlah sampel bakso bakar, saos dan air minum warga, belum keluar. Dampaknya, muntaber kembali menelan korban jiwa. Total, sudah ada 5 warga meninggal dan sedikitnya 60 yang terjangkit (sebagian besar sudah sembuh).

Keempat korban terbaru itu adalah Saring (50) warga Dusun IIB Desa Sidourip. Ayah dua anak ini meninggal pada Kamis (19/3) sekira pukul 00.00 Wib di RS Patar Asih setelah sempat dirawat 2 hari. Disusul Rusmina br Butar-butar (33) warga Dusun VI Barisan Gereja Desa Durian. Ibu 2 anak ini tewas pada Kamis (19/3) sekira pukul 19.00 di RSUD Deli Serdang.

Sebelumnya, Rusmina terjangkit pada Minggu (15/3) dan dirawat di Klinik Bunda Tessa. Karena kondisinya cukup parah Rusmina dilarikan ke RS Patar Asih lalu dirujuk lagi ke RSUD Deliserdang dan opname sekira tiga hari.

Selain Saring dan Rusmina, penyakit muntaber yang terjadi sejak sepekan terakhir itu juga merenggut nyawa Jenni br Sihombing (33) warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian. Ibu 4 anak dan tengah mengandung anak kelimanya, diprediksi awal bulan depan bakal melahirkan itu, terjangkit penyakit muntaber pada Kamis (19/3) malam sekira pukul 20.00 WIB lalu.

Dia langsung dilarikan ke RS Patar Asih. Meski sempat mendapat perawatan, Jenni berikut janin yang didalam perutnya tak dapat tertolong lagi. Jenni menghembuskan nafasnya pada Sabtu (21/3) sekira pukul 06.00 WIB.

Korban tewas lainnya yakni Janti Sinaga (21) warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian. Lajang, anak ketiga dari enam bersaudara yang telah yatim piatu itu, meninggal dunia di RSUD Deli Serdang pada Sabtu (21/3) sekira pukul 04.00 Wib.

Janti terjangkit sejak Senin (16/3) lalu. Janti sempat mendapat pertolongan pertama di Klinik praktek bidan Sabrina br Tarigan di Dusun VII Barisan Porsea Desa Durian.

Karena kondisinya sudah sangat parah, Janti dilarikan ke RS Patar Asih. Namun sehari dirawat, tidak ada perubahan bahkan kondisinya kian lemah. Janti pun dirawat inap selama 4 hari di RSUD Deli Serdang

Selain korban tewas, hingga Sabtu (21/3) siang, jumlah warga yang terjangkit muntaber bertambah. Sedikitnya ada 10 warga lagi yang terjangkit. Diantaranya Hotmian boru Simbolon (25) warga Dusun IV Desa Durian, yang dirawat sejak Kamis (19/3) pukul 20.30 Wib, Eva Deliana boru Manurung (19) mahasiswi semester dua jurusan ekonomi di Universitas Methodist Medan.

Cewek yang tinggal di Dusun VII Barisan Porsea Desa Durian opname sejak Sabtu (21/3) sekira pukul 09.00 akibat terus menerus mencret dan dirawat pada klinik Sabrina br Tarigan. Lalu Ani br Situmorang (47) warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian, dirawat di praktek bidan Meyes di Desa Sidourip.

Sedangkan pasien yang berobat jalan yakni Risky (15) warga Dusun VA Desa Durian, Yola (5) warga Desa Pasar V Kebun Kelapa (Kampung Rumbia), Afandi (3), Rasman (26), Payeni (36), ketiganya warga yang sama. Serta Sugerno (49) warga Dusun VA Desa Durian. “Sudah 62 orang yang berobat di klinik ini,” sebut Sabrina.(man/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/