Seperti apa bapak menjaga pertemanan?
Saya berteman dan bergaul dengan semua lapisan masyarakat, dari pejabat, pengusaha, sampai warga sekitar perkebunan. Saya ngobrol di warung kopi sama mereka. Ada yang ulang tahun kita belikan kue. Tak pernah saya pakai wakil-wakil. Dulu saya bangun kantor isinya cuma empat orang, lima ikut saya sebagai bos. Sekarang ini orang bisnis terlampau banyak wakil. Saya ingatkan anak-anak soal ini. Makanya rumah saya itu tak pernah berhenti tamu, sebisanya kita layani.
Apa filosofi yang bisa dibagi untuk generasi penerus Anda, keluarga besar, dan masyarakat luas?
Ayah saya itu seorang Hafidz Al Qur’an. Beliau juga mendalam pengetahuan agamanya. Ada pesan yang saya ingat dari beliau,dan saya jalankan dalam kehidupan. Jika ada orang yang kau kenal hidupnya benar dan memperjuangkan masyarakat, bukan saja untuk dirimu, tapi untuk orang banyak, jaga dia dengan nyawamu. Insya Allah, saya menjaga pesan itu sekuat tenaga. Saya tak tahu pasti, barangkali di situ letak campur tangan Allah dalam usaha dan kehidupan saya.
Terakhir, apa harapan Bapak terhadap buku ini?
Buku ini mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat luas. Semoga banyak hikmah yang dipetik dalam perjalanan hidup saya. Buku ini bukan bermaksud bermegah-megah, membesarkan diri, tapi ada niatan tulus dari hati yang terdalam agar pengalaman hidup saya menjadi pelajaran mulia bagi yang membacanya. Buku ini akan kita sebarkan ke toko-toko buku, dengan begitu masyarakat luas berkesempatan membaca dan memilikinya. Seluruh hasil penjualan buku ini akan kita sumbangkan untuk kegiatan amal dan kemanusiaan. (*)
Seperti apa bapak menjaga pertemanan?
Saya berteman dan bergaul dengan semua lapisan masyarakat, dari pejabat, pengusaha, sampai warga sekitar perkebunan. Saya ngobrol di warung kopi sama mereka. Ada yang ulang tahun kita belikan kue. Tak pernah saya pakai wakil-wakil. Dulu saya bangun kantor isinya cuma empat orang, lima ikut saya sebagai bos. Sekarang ini orang bisnis terlampau banyak wakil. Saya ingatkan anak-anak soal ini. Makanya rumah saya itu tak pernah berhenti tamu, sebisanya kita layani.
Apa filosofi yang bisa dibagi untuk generasi penerus Anda, keluarga besar, dan masyarakat luas?
Ayah saya itu seorang Hafidz Al Qur’an. Beliau juga mendalam pengetahuan agamanya. Ada pesan yang saya ingat dari beliau,dan saya jalankan dalam kehidupan. Jika ada orang yang kau kenal hidupnya benar dan memperjuangkan masyarakat, bukan saja untuk dirimu, tapi untuk orang banyak, jaga dia dengan nyawamu. Insya Allah, saya menjaga pesan itu sekuat tenaga. Saya tak tahu pasti, barangkali di situ letak campur tangan Allah dalam usaha dan kehidupan saya.
Terakhir, apa harapan Bapak terhadap buku ini?
Buku ini mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat luas. Semoga banyak hikmah yang dipetik dalam perjalanan hidup saya. Buku ini bukan bermaksud bermegah-megah, membesarkan diri, tapi ada niatan tulus dari hati yang terdalam agar pengalaman hidup saya menjadi pelajaran mulia bagi yang membacanya. Buku ini akan kita sebarkan ke toko-toko buku, dengan begitu masyarakat luas berkesempatan membaca dan memilikinya. Seluruh hasil penjualan buku ini akan kita sumbangkan untuk kegiatan amal dan kemanusiaan. (*)
