26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Cermin Bening Pengusaha Berhati Mulia

Foto: Sumut Pos
Pengusaha sukses asal Sumut, H Anif hari ini, Kamis (23/3) merayakan ulangtahunnya yang ke-78. Ia sekaligus meluncurkan buku biografinya berjudul ‘Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat’.

HARI ini, Allah SWT telah menggenapkan usia orang tua, sahabat, dan narasumber kami, H Anif yang ke-78. Meski usia tak lagi muda, tapi Tuhan masih dan masih memberkahinya dengan nyala api semangat, kesehatan, kesabaran, dan batin yang dibalut dengan keikhlasan. Nikmat Allah SWT yang masih bergelora dalam sosok H Anif ini adalah cermin yang bening. Cermin tempat berkaca bagi siapa saja yang ingin meraih sukses dalam kehidupan dunia, namun juga kaya dalam ketenangan jiwa.

Cermin ini tidak terbentuk begitu saja. Tapi melewati proses panjang yang terjal, mendaki, dan jalan berliku. Tak mudah melampaui masa pahit dan getirnya hidup. Alhamdulillah, dengan mengalirnya semangat dalam berjuang, sabar, ikhlas tanpa tipu muslihat, H Anif secara bertahap bisa keluar dari terowongan yang gelap, bahkan maha-gelap.

Di usia yang makin senja, H Anif merasa perlu beribadah untuk berbagi pengalaman tentang apa saja yang telah diperjuangkan selama ini yang diungkapkan melalui sebuah buku biografi. ‘Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat’ adalah judul yangterpilih. Asam-garam kehidupan, jatuh-bangun bisnisnya, dia tuangkan menjadi pesan mulia bagi yang membacanya. Ini untuk bekal bagi keluarga, kerabat, sahabat, dan siapa pun yang ingin berkaca dari cermin bening H Anif.

Pada Minggu (19/3) pagi yang cerah, H Anif menerima Valdesz Junianto dari Sumut Pos untuk wawancara khusus. Petikannya,

 

Buku ini sejarah istimewa untuk Bapak dan keluarga. Bisa berbagi sedikit apa hikmah di balik penerbitan biografi ini?

Tadinya buku ini untuk keluarga saya. Saya sampaikan ide bikin buku ini beberapa tahun lalu kepada sahabat saya Syamin Pardede. Dia bilang sayang sekali kalau hanya dibaca keluarga.Perjalanan hidup Bung Anif harus dibaca khalayak. Syamin kan biasa panggil saya ‘Bung’. Banyak pengalaman luar biasa dari hidup Bung Anif yang bisa dijadikan semangat bagi generasi berikutnya. Bagaimana seorang Haji Anif bekerja keras, gigih, dan menjaga kepercayaan dalam berbisnis. Dari nol bisa menjadi pengusaha yang besar. Proses penulisannya makan waktu 6-7 tahun. Ada beberapa narasumber yang sudah meninggal dunia. Begitu lah, He…he…he…

 

Peluncurannya cukup monumental ya, bertepatan HUT ke-78 Pak Anif juga

Justru saya tadinya tak mau besar-besar. Anak-anak bilang, acara ini kan peluncuran buku biografi, ini kan momentum bersejarah. Tidak buat saya sendiri tapi untuk keluarga besar.Ya, saya setuju saja lah. Saya pesan anak-anak, sebanyak apapun tamu jangan sampai kekurangan makanan.

 

Nilai-nilai apa yang paling menonjol dari buku ini?

Buku ini paling banyak bicara soal bagaimana saya menjalani kehidupan, dari nol sampai sekarang ini. Ada nilai kerja keras, ketekunan, kegigihan, dan sosial. Buku ini juga menjabarkan filosofi dan prinsip saya dalam berusaha. Dalam membangun usaha, saya tetap mencoba kehadiran saya bermanfaat kepada lingkungan sekitar usaha saya. Itu sesuai judul buku saya: ‘’Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat’’. Saya ini kan pengusaha di bidang perkebunan dan properti.

Prinsip ini saya wariskan kepada anak-anak. Sampai sekarang kalau ada masalah dengan masyarakat, saya masih turun tangan. Saya dekati, tanya keluhan mereka.

Foto: Sumut Pos
Pengusaha sukses asal Sumut, H Anif hari ini, Kamis (23/3) merayakan ulangtahunnya yang ke-78. Ia sekaligus meluncurkan buku biografinya berjudul ‘Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat’.

HARI ini, Allah SWT telah menggenapkan usia orang tua, sahabat, dan narasumber kami, H Anif yang ke-78. Meski usia tak lagi muda, tapi Tuhan masih dan masih memberkahinya dengan nyala api semangat, kesehatan, kesabaran, dan batin yang dibalut dengan keikhlasan. Nikmat Allah SWT yang masih bergelora dalam sosok H Anif ini adalah cermin yang bening. Cermin tempat berkaca bagi siapa saja yang ingin meraih sukses dalam kehidupan dunia, namun juga kaya dalam ketenangan jiwa.

Cermin ini tidak terbentuk begitu saja. Tapi melewati proses panjang yang terjal, mendaki, dan jalan berliku. Tak mudah melampaui masa pahit dan getirnya hidup. Alhamdulillah, dengan mengalirnya semangat dalam berjuang, sabar, ikhlas tanpa tipu muslihat, H Anif secara bertahap bisa keluar dari terowongan yang gelap, bahkan maha-gelap.

Di usia yang makin senja, H Anif merasa perlu beribadah untuk berbagi pengalaman tentang apa saja yang telah diperjuangkan selama ini yang diungkapkan melalui sebuah buku biografi. ‘Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat’ adalah judul yangterpilih. Asam-garam kehidupan, jatuh-bangun bisnisnya, dia tuangkan menjadi pesan mulia bagi yang membacanya. Ini untuk bekal bagi keluarga, kerabat, sahabat, dan siapa pun yang ingin berkaca dari cermin bening H Anif.

Pada Minggu (19/3) pagi yang cerah, H Anif menerima Valdesz Junianto dari Sumut Pos untuk wawancara khusus. Petikannya,

 

Buku ini sejarah istimewa untuk Bapak dan keluarga. Bisa berbagi sedikit apa hikmah di balik penerbitan biografi ini?

Tadinya buku ini untuk keluarga saya. Saya sampaikan ide bikin buku ini beberapa tahun lalu kepada sahabat saya Syamin Pardede. Dia bilang sayang sekali kalau hanya dibaca keluarga.Perjalanan hidup Bung Anif harus dibaca khalayak. Syamin kan biasa panggil saya ‘Bung’. Banyak pengalaman luar biasa dari hidup Bung Anif yang bisa dijadikan semangat bagi generasi berikutnya. Bagaimana seorang Haji Anif bekerja keras, gigih, dan menjaga kepercayaan dalam berbisnis. Dari nol bisa menjadi pengusaha yang besar. Proses penulisannya makan waktu 6-7 tahun. Ada beberapa narasumber yang sudah meninggal dunia. Begitu lah, He…he…he…

 

Peluncurannya cukup monumental ya, bertepatan HUT ke-78 Pak Anif juga

Justru saya tadinya tak mau besar-besar. Anak-anak bilang, acara ini kan peluncuran buku biografi, ini kan momentum bersejarah. Tidak buat saya sendiri tapi untuk keluarga besar.Ya, saya setuju saja lah. Saya pesan anak-anak, sebanyak apapun tamu jangan sampai kekurangan makanan.

 

Nilai-nilai apa yang paling menonjol dari buku ini?

Buku ini paling banyak bicara soal bagaimana saya menjalani kehidupan, dari nol sampai sekarang ini. Ada nilai kerja keras, ketekunan, kegigihan, dan sosial. Buku ini juga menjabarkan filosofi dan prinsip saya dalam berusaha. Dalam membangun usaha, saya tetap mencoba kehadiran saya bermanfaat kepada lingkungan sekitar usaha saya. Itu sesuai judul buku saya: ‘’Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat’’. Saya ini kan pengusaha di bidang perkebunan dan properti.

Prinsip ini saya wariskan kepada anak-anak. Sampai sekarang kalau ada masalah dengan masyarakat, saya masih turun tangan. Saya dekati, tanya keluhan mereka.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/