Oleh sebab itu, sambung Agussani, rencana menjadikan OIF UMSU sebagai lokasi pengamatan hilal awal ramadhan disambut baik. Menurut dia, rencana itu sangat positif dan pihaknya siap menerima dengan tangan terbuka jika Pemko Medan ingin menjadikan OIF UMSU sebagai lokasi pengamatan hilal penetapan awal ramadhan.”Momen pengamatan hilal awal ramadhan di OIF UMSU juga dijadikan untuk melanjutkan kerjasama antara UMSU dan Pemko Medan yang sebelumnya sudah pernah ditandatangani,” imbuhnya.
Kepala OIF UMSU, Dr Arwin Juli Rakhmat Butar-Butar menambahkan, sesuai pertemuan dengan Kassubag Pemko Medan rangkaian acara pengamatan hilal dan sidang isbat akan disusun oleh Pemko Medan. Hasil sidang isbat akan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat luas dan media setelah panitia melakukan pengamatan hilal menjelang waktu salat Magrib. (ris)
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia Kota Medan mengusulkan OIF UMSU menjadi lokasi pusat pengamatan hilal dalam menentukan awal Ramadhan. Sebab, OIF UMSU yang terletak di lantai tujuh gedung pascasarjana itu posisinya sangat strategis.
“OIF UMSU sangat cocok sebagai tempat pusat pengamatan hilal. Karena, selain posisinya strategis juga dilengkapi dengan peralatan pengamatan yang lengkap dan canggih sehingga memungkinkan untuk menghasilkan pengamatan lebih baik. Dengan begitu, ketersediaan teknologi untuk pengamatan fenomena di luar angkasa yang terbilang modern itu diharapkan mampu menghasilkan rumusan untuk mempersatukan pandangan terkait penentuan awal Ramadhan. Saya pun sudah melihat langsung berbagai peralatan yang dimiliki OIF UMSU, sangat lengkap. Menurut saya, ini bisa menjadi satu solusi untuk menjawab berbagai persoalan keumatan, diantaranya tentang penentuan awal Ramadhan juga penentuan arah kiblat masjid,” ujarnya Ketua Dewan Fatwa Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, KH Zulfiqar Hajar. (ris)