25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Garuda Terbang Pukul 05.00, KA Pertama Pukul 03.55

MEDAN- Jelang dua hari soft operation Kualanamu Internasional Aiport (KNIA) tarif boarding pass belum ditentukan. Tapi jangan panik, pihak Dirjen Perhubungan Udara telah memutuskan, sebelum tarif baru ditentukan, maka boarding pass di KNIA masih memakai tarif Polonia yakni Rp35.000.

BOARDING PASS: Calon penumpang melakukan boarding pass saat simulasi  Bandara Kualanamu, belum lama ini.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BOARDING PASS: Calon penumpang melakukan boarding pass saat simulasi di Bandara Kualanamu, belum lama ini.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Sebagai informasi pihak Angkasa Pura II mengusulkan besaran Passenger Service Charge (PSC) atau boarding pass di KNIA Rp100 ribu. Namun, usulan itu tidak serta merta disetujui pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti S Gumay, menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan dengan tim terkait PSC Bandara Kualanamu itu.

“Kita belum putuskan besaran PSC Bandara Kualanamu sesuai dengan usulan dari Angkasa Pura (sebesar Rp 100 ribu). Karena saat ini masih dalam pembicaraan tim,” terang Herry Bhakti di Jakarta, kemarin (22/7).

Diakui, memang penentuan tarif PSC juga disesuaikan dengan fasilitas yang ada di bandara yang akan beroperasi pada 25 Juli mendatang itu. Dia memperkirakan, angkanya sekitar Rp75 ribu. “Tarifnya bisa Rp60 ribu atau Rp75 ribu. Dan dalam penentuan tarif PSC, kita juga mengundang YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) serta semua stakeholder,” tutur Herry.

Ia mengatakan, untuk saat ini, karena belum ada keputusan tarif PSC, masyarakat tetap membayar tarif sesuai dengan kebijakan yang diterapkan di bandara sebelumnya, yakni Bandara Internasional Polonia Medan.

“Selama belum diputuskan, masih berlaku yang lama sama seperti Polonia, tetap Rp 35 ribu,” tegasnya.

Penumpang Datang 2 Jam Sebelum Terbang

Sementara, Garuda Indonesia sudah menyatakan kesiapannya melayani penerbangan rute dari dan ke Medan melalui Bandara Kualanamu pada Kamis, (25/7) mendatang. VP Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto menjelaskan, penerbangan pertama Garuda Indonesia dari Kualanamu direncanakan akan lepas landas pada pukul 05.00 WIB (penerbangan GA 181) dan tiba di Jakarta pukul 07.40 WIB.

“Penerbangan terakhir Garuda Indonesia yang akan mendarat di Bandara Polonia pada tanggal 24 Juli 2013 adalah penerbangan GA 196 dari Jakarta pukul 19.45 WIB dan tiba di Medan pukul 22.10 WIB,” papar Pujo di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, Pujo mengimbau demi kenyamanan para penumpang dan untuk menghindari keterlambatan penerbangan, maka penumpang dianjurkan datang lebih awal ke bandara. “Kami mengimbau bagi penumpang yang akan melakukan penerbangan dari Medan, agar berangkat lebih awal menuju bandara dan tiba di bandara dua jam sebelum waktu keberangkatan,” tuturnya.

Nantinya, kata Pujo, penumpang Garuda dapat melakukan check-in di area ‘Island B’ di terminal keberangkatan (departure hall). Selanjutnya, bagi para penumpang kelas bisnis dapat menunggu di ‘Interim Executive Lounge’ yang berlokasi di depan pintu masuk gate 5-8.

KA Sediakan 20 Perjalanan Medan-Kualanamu PP

Di sisi lain, kereta api bandara yang dioperasionalkan oleh PT Railink sudah mempersiapkan jadwal untuk soft operasional KNIA. Untuk tahap awal, mulai Juli hingga Agustus 2013, rencananya PT Railink akan menyediakan 10 perjalanan menuju Kualanamu dan 10 perjalanan menuju Medan.
Humas PT Railink, Mey Hasibuan mengatakan bahwa ada 3 tahap yang akan dikembangkan untuk transportasi kereta api menuju Kualanamu. Terutama, bila kereta api dari Korea sudah tiba di Medan. “Tahap awal dimulai sejak soft operation hingga akhir Agustus, kita sediakan 20 perjalanan pulang pergi dari dan ke Kualanamu. Kemudian pada tahap ke II, Kita akan sediakan 28 perjalanan pulang pegi, dan tahap III ada 36 perjalanan Pulang Pergi,” ujarnya.

Dijelaskannya, penambahan jadwal perjalanan kereta api disesuaikan dengan penambahan penumpang yang akan menggunakan jasa kereta api menuju Kualanamu. Selain itu, kedatangan kereta api (lokomotif) dari Korea juga menjadi alasan dengan penambahan jadwal tersebut yang akan direncanakan tiba di Medan pada Agustus dan September. “Dengan datangnya kereta api dari Korea, kita yakin masyarakat yang menggunakan kereta api akan semakin banyak. Karena, kenyamanan yang lebih baik bila dibandingkan dengan kereta api yang saat ini sedang kita gunakan,” jelasnya.

Seperti diketahui, ada beberapa fasilitas yang diberikan oleh PT KAI untuk melayani para penumpang. Seperti kereta api yang modern buatan Korea yang dilengkapi dengan AC yang sejuk, ruang kabin yang luas, reclining seats, rak bagasi, dan jaringan Wi-Fi. Selain itu, stasiun juga dilengkapi dengan ruang yang aman, mulai dari Wi-Fi, toko-toko retail, resto-cafe yang bertaraf internasional, serta fasilitas umum seperti toilet yang bersih dan nyaman, musala hingga ruang nursery bagi ibu hamil dan menyusui.

Jadwal keberangkatan kereta api pada tahap awal ini akan dimulai pada pukul 03.55 WIB atau sekitar 1,5 jam lagi sebelum pesawat pertama berangkat dari Kualanamu. sedangkan keberangkatan ke Medan terakhir pada pukul 00.15 WIB atau sekitar 45 menit setelah pesawat terakhir mendarat di Kualanamu.

City Check in Mulai September

Seperti diketahui, pada awal operasional, stasiun kereta api bandara ini belum dilengkapi dengan fasilitas city check in. Rencananya, fasilitas ini akan tersedia pada September atau Oktober mendatang. Untuk saat ini, PT Railink masih menyediakan layanan transportasi saja. “Kita akan menyediakan layanan city check in pada September mendatang. Kalau saat ini, masih transportasi saja,” ungkap Mey.

Seperti diketahui, PT Railink memprioritaskan fasilitas City Check in ini untuk mempermudah penumpang yang akan mengunakan layanan kereta api. Sehingga mereka tidak perlu menunggu lama untuk melakukan check in di bandara.

Mey menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan perbincangan tahap akhir terkait kerja sama city check in. Karena itu, dirinya optimis bila fasilitas check in ini akan tersedia secepat mungkin, berbarengan dengan launchingnya Kualanamu.

Dijelaskannya belum tercapainya kata sepakat dalam penyediaan fasilitas ini dikarenakan masih ada beberapa masalah yang belum mencapai kata sepakat. Seperti bagaimana pelayanan bagasi penumpang, maskapai, dan lainnya. “Ini bukan perbincangan yang mudah. Butuh beberapa koordinasi yang harus dibicarakan lebih lanjut. Terutama kesepakatan dengan maskapai dan lainnya. Tapi, kita usahakan untuk mendapatkannya dalam waktu dekat ini,” jelasnya.

“Kita usahakan, saat launching Kualanamu, semua fasilitas akan tersedia seutuhnya. Tepatnya pada September,” tambahnya. (sam/ram)

MEDAN- Jelang dua hari soft operation Kualanamu Internasional Aiport (KNIA) tarif boarding pass belum ditentukan. Tapi jangan panik, pihak Dirjen Perhubungan Udara telah memutuskan, sebelum tarif baru ditentukan, maka boarding pass di KNIA masih memakai tarif Polonia yakni Rp35.000.

BOARDING PASS: Calon penumpang melakukan boarding pass saat simulasi  Bandara Kualanamu, belum lama ini.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BOARDING PASS: Calon penumpang melakukan boarding pass saat simulasi di Bandara Kualanamu, belum lama ini.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Sebagai informasi pihak Angkasa Pura II mengusulkan besaran Passenger Service Charge (PSC) atau boarding pass di KNIA Rp100 ribu. Namun, usulan itu tidak serta merta disetujui pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti S Gumay, menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan dengan tim terkait PSC Bandara Kualanamu itu.

“Kita belum putuskan besaran PSC Bandara Kualanamu sesuai dengan usulan dari Angkasa Pura (sebesar Rp 100 ribu). Karena saat ini masih dalam pembicaraan tim,” terang Herry Bhakti di Jakarta, kemarin (22/7).

Diakui, memang penentuan tarif PSC juga disesuaikan dengan fasilitas yang ada di bandara yang akan beroperasi pada 25 Juli mendatang itu. Dia memperkirakan, angkanya sekitar Rp75 ribu. “Tarifnya bisa Rp60 ribu atau Rp75 ribu. Dan dalam penentuan tarif PSC, kita juga mengundang YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) serta semua stakeholder,” tutur Herry.

Ia mengatakan, untuk saat ini, karena belum ada keputusan tarif PSC, masyarakat tetap membayar tarif sesuai dengan kebijakan yang diterapkan di bandara sebelumnya, yakni Bandara Internasional Polonia Medan.

“Selama belum diputuskan, masih berlaku yang lama sama seperti Polonia, tetap Rp 35 ribu,” tegasnya.

Penumpang Datang 2 Jam Sebelum Terbang

Sementara, Garuda Indonesia sudah menyatakan kesiapannya melayani penerbangan rute dari dan ke Medan melalui Bandara Kualanamu pada Kamis, (25/7) mendatang. VP Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto menjelaskan, penerbangan pertama Garuda Indonesia dari Kualanamu direncanakan akan lepas landas pada pukul 05.00 WIB (penerbangan GA 181) dan tiba di Jakarta pukul 07.40 WIB.

“Penerbangan terakhir Garuda Indonesia yang akan mendarat di Bandara Polonia pada tanggal 24 Juli 2013 adalah penerbangan GA 196 dari Jakarta pukul 19.45 WIB dan tiba di Medan pukul 22.10 WIB,” papar Pujo di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, Pujo mengimbau demi kenyamanan para penumpang dan untuk menghindari keterlambatan penerbangan, maka penumpang dianjurkan datang lebih awal ke bandara. “Kami mengimbau bagi penumpang yang akan melakukan penerbangan dari Medan, agar berangkat lebih awal menuju bandara dan tiba di bandara dua jam sebelum waktu keberangkatan,” tuturnya.

Nantinya, kata Pujo, penumpang Garuda dapat melakukan check-in di area ‘Island B’ di terminal keberangkatan (departure hall). Selanjutnya, bagi para penumpang kelas bisnis dapat menunggu di ‘Interim Executive Lounge’ yang berlokasi di depan pintu masuk gate 5-8.

KA Sediakan 20 Perjalanan Medan-Kualanamu PP

Di sisi lain, kereta api bandara yang dioperasionalkan oleh PT Railink sudah mempersiapkan jadwal untuk soft operasional KNIA. Untuk tahap awal, mulai Juli hingga Agustus 2013, rencananya PT Railink akan menyediakan 10 perjalanan menuju Kualanamu dan 10 perjalanan menuju Medan.
Humas PT Railink, Mey Hasibuan mengatakan bahwa ada 3 tahap yang akan dikembangkan untuk transportasi kereta api menuju Kualanamu. Terutama, bila kereta api dari Korea sudah tiba di Medan. “Tahap awal dimulai sejak soft operation hingga akhir Agustus, kita sediakan 20 perjalanan pulang pergi dari dan ke Kualanamu. Kemudian pada tahap ke II, Kita akan sediakan 28 perjalanan pulang pegi, dan tahap III ada 36 perjalanan Pulang Pergi,” ujarnya.

Dijelaskannya, penambahan jadwal perjalanan kereta api disesuaikan dengan penambahan penumpang yang akan menggunakan jasa kereta api menuju Kualanamu. Selain itu, kedatangan kereta api (lokomotif) dari Korea juga menjadi alasan dengan penambahan jadwal tersebut yang akan direncanakan tiba di Medan pada Agustus dan September. “Dengan datangnya kereta api dari Korea, kita yakin masyarakat yang menggunakan kereta api akan semakin banyak. Karena, kenyamanan yang lebih baik bila dibandingkan dengan kereta api yang saat ini sedang kita gunakan,” jelasnya.

Seperti diketahui, ada beberapa fasilitas yang diberikan oleh PT KAI untuk melayani para penumpang. Seperti kereta api yang modern buatan Korea yang dilengkapi dengan AC yang sejuk, ruang kabin yang luas, reclining seats, rak bagasi, dan jaringan Wi-Fi. Selain itu, stasiun juga dilengkapi dengan ruang yang aman, mulai dari Wi-Fi, toko-toko retail, resto-cafe yang bertaraf internasional, serta fasilitas umum seperti toilet yang bersih dan nyaman, musala hingga ruang nursery bagi ibu hamil dan menyusui.

Jadwal keberangkatan kereta api pada tahap awal ini akan dimulai pada pukul 03.55 WIB atau sekitar 1,5 jam lagi sebelum pesawat pertama berangkat dari Kualanamu. sedangkan keberangkatan ke Medan terakhir pada pukul 00.15 WIB atau sekitar 45 menit setelah pesawat terakhir mendarat di Kualanamu.

City Check in Mulai September

Seperti diketahui, pada awal operasional, stasiun kereta api bandara ini belum dilengkapi dengan fasilitas city check in. Rencananya, fasilitas ini akan tersedia pada September atau Oktober mendatang. Untuk saat ini, PT Railink masih menyediakan layanan transportasi saja. “Kita akan menyediakan layanan city check in pada September mendatang. Kalau saat ini, masih transportasi saja,” ungkap Mey.

Seperti diketahui, PT Railink memprioritaskan fasilitas City Check in ini untuk mempermudah penumpang yang akan mengunakan layanan kereta api. Sehingga mereka tidak perlu menunggu lama untuk melakukan check in di bandara.

Mey menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan perbincangan tahap akhir terkait kerja sama city check in. Karena itu, dirinya optimis bila fasilitas check in ini akan tersedia secepat mungkin, berbarengan dengan launchingnya Kualanamu.

Dijelaskannya belum tercapainya kata sepakat dalam penyediaan fasilitas ini dikarenakan masih ada beberapa masalah yang belum mencapai kata sepakat. Seperti bagaimana pelayanan bagasi penumpang, maskapai, dan lainnya. “Ini bukan perbincangan yang mudah. Butuh beberapa koordinasi yang harus dibicarakan lebih lanjut. Terutama kesepakatan dengan maskapai dan lainnya. Tapi, kita usahakan untuk mendapatkannya dalam waktu dekat ini,” jelasnya.

“Kita usahakan, saat launching Kualanamu, semua fasilitas akan tersedia seutuhnya. Tepatnya pada September,” tambahnya. (sam/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/