28.9 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Warga Medan Enggan Konsumsi Daging Impor

MEDAN- Pedagang tradisional di kota Medan sepertinya tidak berminat untuk menjual daging impor. Hal ini dikarenakan, konsumen lebih tertarik untuk membeli daging lokal daripada daging impor yang tidak begitu jelas diketahui kualitas dagingnya.
Zaini, distributor daging di Pasar Firdaus Jalan Mandala Medan kepada Sumut Pos, Senin (22/7) mengatakan, harga daging impor yang lebih murah dibandingkan daging lokal, tidak selalu diburu pembeli. Pasalnya, kualitas daging impor tidak sebagus daging lokal yang ada di pasaran saat ini.

“Tidak hanya itu, kekhawatiran pembeli, terutama umat Islam pada proses pemotongannya pun menjadi satu penyebab tidak lakunya daging impor. Hal tersebut banyak diungkapkan pembeli maupun penjual daging,”ujarnya.

Zaini mengatakan, saat ini harga daging impor masih dalam kisaran harga Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram. Walaupun harganya murah, masyarakat kita masih membeli daging lokal yang harganya Rp85 ribu per kilo karena bagi prinsip mereka, lebih baik membeli daging lokal dengan harga yang mahal, namun kualitas terjamin.

“Konsumen akan membeli daging tidak begitu sering, ada yang setahun sekali, jadi mereka lebih baik bayar mahal, daripada beli daging murah dengan kualitas yang belum terjamin juga, ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan, Ismail pedagang daging lainnya di Pusat Pasar Sambu Medan. Dia juga mengatakan, tidak berminat untuk menjual daging impor karena takut merugi.

Dia mengatakan jika daging sapi impor kurang laku dijual. Maka dari itu dirinya jarang menyediakan daging impor. Selama bulan puasa ini diakuinya belum ada pembeli yang mencari daging impor di lapak jualannya.

“Pembeli kan kebanyakan tidak mau, karena daging sapi impor itu dingin dan kurang fresh serta asalnya belum diketahui,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang pembeli daging, Warsiyah mengatakan keengganannya untuk membeli daging impor memang semata-mata karena dia meragukan kualitas daging impor tersebut. Dengan alasan tersebut, dirinya lebih memilih daging lokal meski mahal dibandingkan dengan daging impor.

“Secara pribadi, saya mending membeli daging lokal karena daging impor kualitasnya tidak baik,biarlah harga daging lokal saat ini mahal, namun dijamin aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.

Sementara itu Kasie Informasi dan Harga Disperindag Medan, Dahliana Hanum saat dihubungi mengatakan, saat ini Kota Medan tidak ada permintaan akan daging impor. Hal ini dikarenakan stok daging lokal sendiri saat ini masih mencukupi.
“Belum lagi saat ini harga daging lokal di pasar masih dalam level di bawah Rp100 ribu dan kami akan mempertahankan harga jangan sampai di atas Rp100 ribu, dan tidak akan mengalami kenaikan hingga lebaran nanti,” ujarnya. (mag-9)

MEDAN- Pedagang tradisional di kota Medan sepertinya tidak berminat untuk menjual daging impor. Hal ini dikarenakan, konsumen lebih tertarik untuk membeli daging lokal daripada daging impor yang tidak begitu jelas diketahui kualitas dagingnya.
Zaini, distributor daging di Pasar Firdaus Jalan Mandala Medan kepada Sumut Pos, Senin (22/7) mengatakan, harga daging impor yang lebih murah dibandingkan daging lokal, tidak selalu diburu pembeli. Pasalnya, kualitas daging impor tidak sebagus daging lokal yang ada di pasaran saat ini.

“Tidak hanya itu, kekhawatiran pembeli, terutama umat Islam pada proses pemotongannya pun menjadi satu penyebab tidak lakunya daging impor. Hal tersebut banyak diungkapkan pembeli maupun penjual daging,”ujarnya.

Zaini mengatakan, saat ini harga daging impor masih dalam kisaran harga Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram. Walaupun harganya murah, masyarakat kita masih membeli daging lokal yang harganya Rp85 ribu per kilo karena bagi prinsip mereka, lebih baik membeli daging lokal dengan harga yang mahal, namun kualitas terjamin.

“Konsumen akan membeli daging tidak begitu sering, ada yang setahun sekali, jadi mereka lebih baik bayar mahal, daripada beli daging murah dengan kualitas yang belum terjamin juga, ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan, Ismail pedagang daging lainnya di Pusat Pasar Sambu Medan. Dia juga mengatakan, tidak berminat untuk menjual daging impor karena takut merugi.

Dia mengatakan jika daging sapi impor kurang laku dijual. Maka dari itu dirinya jarang menyediakan daging impor. Selama bulan puasa ini diakuinya belum ada pembeli yang mencari daging impor di lapak jualannya.

“Pembeli kan kebanyakan tidak mau, karena daging sapi impor itu dingin dan kurang fresh serta asalnya belum diketahui,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang pembeli daging, Warsiyah mengatakan keengganannya untuk membeli daging impor memang semata-mata karena dia meragukan kualitas daging impor tersebut. Dengan alasan tersebut, dirinya lebih memilih daging lokal meski mahal dibandingkan dengan daging impor.

“Secara pribadi, saya mending membeli daging lokal karena daging impor kualitasnya tidak baik,biarlah harga daging lokal saat ini mahal, namun dijamin aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.

Sementara itu Kasie Informasi dan Harga Disperindag Medan, Dahliana Hanum saat dihubungi mengatakan, saat ini Kota Medan tidak ada permintaan akan daging impor. Hal ini dikarenakan stok daging lokal sendiri saat ini masih mencukupi.
“Belum lagi saat ini harga daging lokal di pasar masih dalam level di bawah Rp100 ribu dan kami akan mempertahankan harga jangan sampai di atas Rp100 ribu, dan tidak akan mengalami kenaikan hingga lebaran nanti,” ujarnya. (mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/