29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kelompok Pro dan Kontra Jokowi Aksi Bersamaan

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Relawan Jokowi Sumut mengelar aksi di Isatana Maimun Medan, Minggu (22/7).

Dikawal 1.699 Personel

Sementara itu, guna mengamankan aliran massa agar tidak bersinggungan, personel Polrestabes Medan bersama Polda Sumut mengawal kedatangan massa. Sehingga selama jalannya aksi, dapat terjamin tetap kondusif.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto yang hadir di lokasi menjelaskan, pihaknya mengerahkan 1.040 personel untuk mengamankan jalannya aksi yang disebar di lokasi kegiatan. “Deklarasi berlangsung aman dan kondusif, terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah membantu menjaga ketertiban,” ujarnya kepada wartawan.

Ia mengatakan, dalam pengamanan ini pihaknya memasang pagar betis persis di persimpangan Masjid Raya untuk membatasi kedua kelompok berbeda ini saling bersingguhan yang dapat memicu kericuhan.

Dibantu Satpol PP Medan, setiap orang yang memakai atribut politik #GantiPresiden 2019 dan sebaliknya, tidak diperkenankan masuk menuju tempat kerumunan massa yang berbeda. “Kita melakukan upaya pemberitahuan yang humanis,” terangnya.

Dadang menegaskan, pihaknya juga terus mengawal kegiatan deklarasi ini hingga dipastikan orang yang ikut dapat pulang dengan selamat hingga ke rumahnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja yang ditemui di lokasi aksi mengatakan, dalam pengamanan, kepolisian menurunkan sebanyak 1.750 personel. Jumlah itu terdiri dari, dua kompi Brimob, satu kompi Sabhara, personel Polrestabes yang dibantu Dishub dan Satpol PP. “Kita mengimbau kepada masing-masing kelompok massa agar tertib dan kondusif dalam menyampaikan aspirasinya, sehingga berlangsung aman. Karenanya kita berterima kasih kepada masyarakat maupun pengguna jalan raya karena sudah sama-sama menjaga ketertiban,” jelasnya.

Pantauan wartawan, usai menyampaikan aspirasinya sekitar pukul 12.00 WIB kedua kelompok membubarkan diri dengan teratur. Selanjutnya sejumlah ruas jalan yang ditutup sejak pagi kembali dibuka.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, dalam aksi ini, sebanyak 1.699 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Di antaranya Polrestabes Medan mengerahkan 1.040 personel, Polda Sumut 200 personel selebihnya dari aparat TNI. “Aksi dimulai sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB, berjalan aman dan lancar,” tandasnya.

Sementara, Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani mengatakan, selama berlangsungnya aksi, dua elemen pendukung yang berbeda ini, telah dipisahkan untuk menghindari terjadinya gesekan. “Jadi kami (polisi) berdiri di tengah-tengah kerumunan massa pendukung yang berbeda ini. Jadi massa kami belah agar tidak terjadi gesekan. Alhamdulilah aman dan damai aksinya,” ujarnya.

Revi menjelaskan, sejak pagi hari, arus lalulintas di seputaran Jalan SM Raja dan Jalan Masjid Raya disterilkan dari lalu lalang kendaraan. “Lalulintas di Jalan SM Raja dan Masjid Raya kita rekayasa karna menjadi titik aksi,” tandasnya.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Relawan Jokowi Sumut mengelar aksi di Isatana Maimun Medan, Minggu (22/7).

Dikawal 1.699 Personel

Sementara itu, guna mengamankan aliran massa agar tidak bersinggungan, personel Polrestabes Medan bersama Polda Sumut mengawal kedatangan massa. Sehingga selama jalannya aksi, dapat terjamin tetap kondusif.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto yang hadir di lokasi menjelaskan, pihaknya mengerahkan 1.040 personel untuk mengamankan jalannya aksi yang disebar di lokasi kegiatan. “Deklarasi berlangsung aman dan kondusif, terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah membantu menjaga ketertiban,” ujarnya kepada wartawan.

Ia mengatakan, dalam pengamanan ini pihaknya memasang pagar betis persis di persimpangan Masjid Raya untuk membatasi kedua kelompok berbeda ini saling bersingguhan yang dapat memicu kericuhan.

Dibantu Satpol PP Medan, setiap orang yang memakai atribut politik #GantiPresiden 2019 dan sebaliknya, tidak diperkenankan masuk menuju tempat kerumunan massa yang berbeda. “Kita melakukan upaya pemberitahuan yang humanis,” terangnya.

Dadang menegaskan, pihaknya juga terus mengawal kegiatan deklarasi ini hingga dipastikan orang yang ikut dapat pulang dengan selamat hingga ke rumahnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja yang ditemui di lokasi aksi mengatakan, dalam pengamanan, kepolisian menurunkan sebanyak 1.750 personel. Jumlah itu terdiri dari, dua kompi Brimob, satu kompi Sabhara, personel Polrestabes yang dibantu Dishub dan Satpol PP. “Kita mengimbau kepada masing-masing kelompok massa agar tertib dan kondusif dalam menyampaikan aspirasinya, sehingga berlangsung aman. Karenanya kita berterima kasih kepada masyarakat maupun pengguna jalan raya karena sudah sama-sama menjaga ketertiban,” jelasnya.

Pantauan wartawan, usai menyampaikan aspirasinya sekitar pukul 12.00 WIB kedua kelompok membubarkan diri dengan teratur. Selanjutnya sejumlah ruas jalan yang ditutup sejak pagi kembali dibuka.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, dalam aksi ini, sebanyak 1.699 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Di antaranya Polrestabes Medan mengerahkan 1.040 personel, Polda Sumut 200 personel selebihnya dari aparat TNI. “Aksi dimulai sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB, berjalan aman dan lancar,” tandasnya.

Sementara, Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani mengatakan, selama berlangsungnya aksi, dua elemen pendukung yang berbeda ini, telah dipisahkan untuk menghindari terjadinya gesekan. “Jadi kami (polisi) berdiri di tengah-tengah kerumunan massa pendukung yang berbeda ini. Jadi massa kami belah agar tidak terjadi gesekan. Alhamdulilah aman dan damai aksinya,” ujarnya.

Revi menjelaskan, sejak pagi hari, arus lalulintas di seputaran Jalan SM Raja dan Jalan Masjid Raya disterilkan dari lalu lalang kendaraan. “Lalulintas di Jalan SM Raja dan Masjid Raya kita rekayasa karna menjadi titik aksi,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/