22.8 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Geger! Center Point jadi Lokasi Bunuh Diri

Pihak managemen Centre Point pun tak memberikan keterangannya terkait ada korban yang bunuh diri dengan cara melompat dari lantai tiga. Alasannya, kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. “Langsung ke Polsek Medan Timur aja,” ujar pria yang mengaku sebagai salah seorang perwakilan managemen Center Point.

Tak lama kemudian, Tim Identifikasi Polresta Medan tiba di lokasi dan memeriksa jasad korban. Dari hasil pemeriksan, kondisi mayat sangat mengenaskan karena bagian kepala pecah. Dari dompetnya, ditemukan selembar kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Yansen.

Secara bersamaan, salah seorang petugas kebersihan mengalami kerasukan saat berada tak jauh dari jasad korban. “Petugas kebersihan itu sempat meronta-ronta dan menjerit. Melihat kejadian itu, sejumlah petugas sekuriti langsung mengamankannya ke salah satu ruangan di lower ground. Akibat itu, membuat pengunjung plaza semakin heboh. Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke RSUD Dr Pirngadi Medan untuk kepentingan otopsi.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, Iptu M Syarif Ginting menyatakan, dugaan sementara kalau korban memang bunuh diri. “Sudah dilihat CCTV, memang bunuh diri,” tandas Ginting. “Dilihat dari CCTV, korban melompat dari atas lantai 3 ke lantai Lower Ground,” ungkapnya.

Untuk motif korban nekat bunuh diri, lanjut Ginting, pihaknya belum mengetahui karena keluarga korban belum dimintai keterangan.

Korban diketahui merupakan warga Jalan Bilal, Gang Tahir, Kelurahan Pulo Brayan I, Medan Timur tersebut.

Sekira pukul pukul 17.00 WIB, mayat korban di angkat menggunakan kereta tandu dan ditutupi dengan terpal sekeliling kereta tandu oleh para security, sehingga para awak media tidak bisa mengambil langsung mayat korban yang dibawa dengan kereta tandu.

Selain itu tampak juga seorang biksu dan biksuni melakukan ritual pendoaan terhadap arwah korban tempat jatuhnya Yansen.

Kematian Yansen juga menghebohkan warga sekitar kediaman korban. Ketika rumah duka didatangi, tampak keluarga korban menutup diri dan enggak berkomentar. “Abang dari mana? Sebentar ya bang, kami keluarga bicara dulu didalam,” jelas wanita paruh baya.

Seluruh tetangga korban juga menutup diri. “Saya tidak tau dek, saya masih baru disini,” jelas seorang pria paruh baya tetangga korban.

Terpisah, Kepala Lingkungan I, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur, Budi Susandi, ketika dikonfirmasi membenarkan korban merupakan warganya.

“Korban adalah warga saya yang sudah bermukim kurang lebih 8 tahun disini. Saya masih baru menjabat 5 bulan, jadi belum begitu mengetahui pasti sosok dan latar belakang keluarga korban. Setau saya selama ini korban jarang terbuka dan tidak banyak berbaur dengan warga,” jelas Budi. (ted/han/mag2/mag1/yaa)

Pihak managemen Centre Point pun tak memberikan keterangannya terkait ada korban yang bunuh diri dengan cara melompat dari lantai tiga. Alasannya, kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. “Langsung ke Polsek Medan Timur aja,” ujar pria yang mengaku sebagai salah seorang perwakilan managemen Center Point.

Tak lama kemudian, Tim Identifikasi Polresta Medan tiba di lokasi dan memeriksa jasad korban. Dari hasil pemeriksan, kondisi mayat sangat mengenaskan karena bagian kepala pecah. Dari dompetnya, ditemukan selembar kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Yansen.

Secara bersamaan, salah seorang petugas kebersihan mengalami kerasukan saat berada tak jauh dari jasad korban. “Petugas kebersihan itu sempat meronta-ronta dan menjerit. Melihat kejadian itu, sejumlah petugas sekuriti langsung mengamankannya ke salah satu ruangan di lower ground. Akibat itu, membuat pengunjung plaza semakin heboh. Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke RSUD Dr Pirngadi Medan untuk kepentingan otopsi.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, Iptu M Syarif Ginting menyatakan, dugaan sementara kalau korban memang bunuh diri. “Sudah dilihat CCTV, memang bunuh diri,” tandas Ginting. “Dilihat dari CCTV, korban melompat dari atas lantai 3 ke lantai Lower Ground,” ungkapnya.

Untuk motif korban nekat bunuh diri, lanjut Ginting, pihaknya belum mengetahui karena keluarga korban belum dimintai keterangan.

Korban diketahui merupakan warga Jalan Bilal, Gang Tahir, Kelurahan Pulo Brayan I, Medan Timur tersebut.

Sekira pukul pukul 17.00 WIB, mayat korban di angkat menggunakan kereta tandu dan ditutupi dengan terpal sekeliling kereta tandu oleh para security, sehingga para awak media tidak bisa mengambil langsung mayat korban yang dibawa dengan kereta tandu.

Selain itu tampak juga seorang biksu dan biksuni melakukan ritual pendoaan terhadap arwah korban tempat jatuhnya Yansen.

Kematian Yansen juga menghebohkan warga sekitar kediaman korban. Ketika rumah duka didatangi, tampak keluarga korban menutup diri dan enggak berkomentar. “Abang dari mana? Sebentar ya bang, kami keluarga bicara dulu didalam,” jelas wanita paruh baya.

Seluruh tetangga korban juga menutup diri. “Saya tidak tau dek, saya masih baru disini,” jelas seorang pria paruh baya tetangga korban.

Terpisah, Kepala Lingkungan I, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur, Budi Susandi, ketika dikonfirmasi membenarkan korban merupakan warganya.

“Korban adalah warga saya yang sudah bermukim kurang lebih 8 tahun disini. Saya masih baru menjabat 5 bulan, jadi belum begitu mengetahui pasti sosok dan latar belakang keluarga korban. Setau saya selama ini korban jarang terbuka dan tidak banyak berbaur dengan warga,” jelas Budi. (ted/han/mag2/mag1/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/