31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

2018, Banyak Proyek Urgen di Medan Utara

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Seorang nelayan memperbaiki jaring penangkap ikan dikawasan Kampung
Nelayan Seberang Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah proyek fisik di Medan Utara diyakini akan mulai dikerjakan pada 2018. Camat dan lurah diharapkan berperan aktif menyosialisasikan hal ini, agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Setdako Medan, Wiriya Alrahman mengatakan, minimal ada tiga program pembangunan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk kawasan Medan Utara, yang siap dilaksanakan tahun depan.

“Misalnya seperti di Kampung Nelayan, daerah kumuh Sicanang Belawan yang akan dibenahi secara total, dan juga pembangunan tanggul rob,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat (22/9).

Khusus pembangunan tanggul rob, kata Wiriya, di wilayah Kampung Nelayan juga termasuk yang akan dibangun. Sebab saat terjadi rob, Kampung Nelayan menjadi daerah pertama yang terkena imbas. “Untuk di Sicanang, total infrastruktur akan kita benahi semua. Artinya banyak sub pekerjaan dari Dirjen Kebinamargaan di kawasan Medan Utara,” katanya.

Pembangunan tanggul rob yang sudah oke bakal dikerjakan Kemen PU-Pera, lanjut Wiriya, memang baru di dua titik saja, yakni di Kampung Nelayan dan Belawan. “Biaya sangat besar, sekitar Rp600 miliar. Makanya difokuskan dulu di dua titik itu, termasuk yang di Kampung Nelayan sembari pembenahan infrastruktur lainnya,” jelas mantan Kepala BPPT Kota Medan itu.

Ia menambahkan, Sicanang menjadi satu di antara 30 kelurahan prioritas di Indonesia dalam program pengentasan daerah kumuh oleh pemerintah pusat tahun depan. “Di Medan sendiri ada 21 kelurahan yang sebenarnya masuk kategori itu. Cuma Sicanang termasuk yang akan ditangani secara komprehensif dan fokus, bersama 29 kelurahan lain se Indonesia,” kata Wiriya.

Wiriya mengimbau, perangkat daerah Pemko Medan ditingkat bawah sudah gencar menyosialisasikan program-program ini kepada masyarakat. “Saya pikir camat, lurah dan kepala lingkungan sudah harus bergerak sedini mungkin untuk memberitahukan akan ada pembangunan di daerah itu. Seperti di Kampung Nelayan kan ada tanah Pemko yang belum terbangun. Harapannya akan kita bangun untuk mereka. Jadi konsepnya nanti bukan relokasi melainkan revitalisasi. Warga dimukimkan kembali di sekitar tempat tinggalnya,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Medan, Beston Sinaga, mengakui pembangunan fisik pada 2018 di Medan Utara sangat banyak. Untuk itu ia harapkan semua pihak ikut mengawasi sejumlah proyek infrastruktur tersebut. (prn/ila)

 

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Seorang nelayan memperbaiki jaring penangkap ikan dikawasan Kampung
Nelayan Seberang Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah proyek fisik di Medan Utara diyakini akan mulai dikerjakan pada 2018. Camat dan lurah diharapkan berperan aktif menyosialisasikan hal ini, agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Setdako Medan, Wiriya Alrahman mengatakan, minimal ada tiga program pembangunan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk kawasan Medan Utara, yang siap dilaksanakan tahun depan.

“Misalnya seperti di Kampung Nelayan, daerah kumuh Sicanang Belawan yang akan dibenahi secara total, dan juga pembangunan tanggul rob,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat (22/9).

Khusus pembangunan tanggul rob, kata Wiriya, di wilayah Kampung Nelayan juga termasuk yang akan dibangun. Sebab saat terjadi rob, Kampung Nelayan menjadi daerah pertama yang terkena imbas. “Untuk di Sicanang, total infrastruktur akan kita benahi semua. Artinya banyak sub pekerjaan dari Dirjen Kebinamargaan di kawasan Medan Utara,” katanya.

Pembangunan tanggul rob yang sudah oke bakal dikerjakan Kemen PU-Pera, lanjut Wiriya, memang baru di dua titik saja, yakni di Kampung Nelayan dan Belawan. “Biaya sangat besar, sekitar Rp600 miliar. Makanya difokuskan dulu di dua titik itu, termasuk yang di Kampung Nelayan sembari pembenahan infrastruktur lainnya,” jelas mantan Kepala BPPT Kota Medan itu.

Ia menambahkan, Sicanang menjadi satu di antara 30 kelurahan prioritas di Indonesia dalam program pengentasan daerah kumuh oleh pemerintah pusat tahun depan. “Di Medan sendiri ada 21 kelurahan yang sebenarnya masuk kategori itu. Cuma Sicanang termasuk yang akan ditangani secara komprehensif dan fokus, bersama 29 kelurahan lain se Indonesia,” kata Wiriya.

Wiriya mengimbau, perangkat daerah Pemko Medan ditingkat bawah sudah gencar menyosialisasikan program-program ini kepada masyarakat. “Saya pikir camat, lurah dan kepala lingkungan sudah harus bergerak sedini mungkin untuk memberitahukan akan ada pembangunan di daerah itu. Seperti di Kampung Nelayan kan ada tanah Pemko yang belum terbangun. Harapannya akan kita bangun untuk mereka. Jadi konsepnya nanti bukan relokasi melainkan revitalisasi. Warga dimukimkan kembali di sekitar tempat tinggalnya,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Medan, Beston Sinaga, mengakui pembangunan fisik pada 2018 di Medan Utara sangat banyak. Untuk itu ia harapkan semua pihak ikut mengawasi sejumlah proyek infrastruktur tersebut. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/