26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Polisi Serahkan Keputusan ke Kampus

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Seorang mahasiswa tidur di depan pos sekuriti Universitas Sumatra Utara (USU) saat menggelar aksi protes di Universitas Suamtera Utara Jalan Dr, Mansyur Medan, Jumat (20/10). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan yang dialami salah satu mahasiswa, yang diduga dilakukan oleh oknum sekuriti USU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascaribut-ribut mahasiswa Fakultas Imu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) dengan oknum sekuriti di dalam kampus Kamis (19/10) kemarin, kepolisian mengaku telah menerima laporan dari pihak USU. Polisi menyatakan, laporan yang masuk ada soal dugaan penganiayaan sekuriti yang dilakukan oknum mahasiswa FIB.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Baru, Kompol Victor Ziliwu yang dikonfirmasi, Minggu (22/10) mengatakan, akan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kampus USU karena menghargai apa yang menjadi keputusan kampus.

“Kita ketahui ya itu merupakan lingkungan kampus, saya menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke mereka apakah itu pihak rektorat atau pihak-pihak lainnya. Yang pentingkan tidak semua harus diselesaikan degan cara final justice. Itu kan lingkungan pendidikan, biar pihak mereka yang menyelesaikan masalahnya,” kata Victor.

Meski demikian, ia tetap memproses laporan yang sudah masuk soal penganiayaan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa FIB kepada seorang sekuriti.”Untuk laporan penganiayaannya kita masih selidiki dulu ya. Seperti yang saya ungkap sebelumnya, kejadian ini bukan bentrok antar mahasiswa dengan sekuriti. Ini seakan-akan menggambarkan keseluruhan kampus dengan keseluruhan sekuriti,” ujar Victor.

Sedangkan siapa saja yang sudah diperiksa dan terduga penganiayanya, pihaknya a tidak bisa membeberkan. Sebab, masih dalam proses penyelidikan dan masuk dalam teknis. “Kita tidak bisa serta merta membeberkannya ke media. Nanti, kalau sudah masuk tahap penyidikan baru bisa kita ungkap ke media,” terangnya.

Sementara itu Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan yang sempat berkunjung ke rumahsakit Colombia tempat seorang mahasiswa Immanuel Silaban. Menurutnya, ada luka di kepala bagian kiri depan dan dagu yang diduga bekas penganiayaan oleh pihak sekuriti kampus.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Seorang mahasiswa tidur di depan pos sekuriti Universitas Sumatra Utara (USU) saat menggelar aksi protes di Universitas Suamtera Utara Jalan Dr, Mansyur Medan, Jumat (20/10). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan yang dialami salah satu mahasiswa, yang diduga dilakukan oleh oknum sekuriti USU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascaribut-ribut mahasiswa Fakultas Imu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) dengan oknum sekuriti di dalam kampus Kamis (19/10) kemarin, kepolisian mengaku telah menerima laporan dari pihak USU. Polisi menyatakan, laporan yang masuk ada soal dugaan penganiayaan sekuriti yang dilakukan oknum mahasiswa FIB.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Baru, Kompol Victor Ziliwu yang dikonfirmasi, Minggu (22/10) mengatakan, akan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kampus USU karena menghargai apa yang menjadi keputusan kampus.

“Kita ketahui ya itu merupakan lingkungan kampus, saya menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke mereka apakah itu pihak rektorat atau pihak-pihak lainnya. Yang pentingkan tidak semua harus diselesaikan degan cara final justice. Itu kan lingkungan pendidikan, biar pihak mereka yang menyelesaikan masalahnya,” kata Victor.

Meski demikian, ia tetap memproses laporan yang sudah masuk soal penganiayaan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa FIB kepada seorang sekuriti.”Untuk laporan penganiayaannya kita masih selidiki dulu ya. Seperti yang saya ungkap sebelumnya, kejadian ini bukan bentrok antar mahasiswa dengan sekuriti. Ini seakan-akan menggambarkan keseluruhan kampus dengan keseluruhan sekuriti,” ujar Victor.

Sedangkan siapa saja yang sudah diperiksa dan terduga penganiayanya, pihaknya a tidak bisa membeberkan. Sebab, masih dalam proses penyelidikan dan masuk dalam teknis. “Kita tidak bisa serta merta membeberkannya ke media. Nanti, kalau sudah masuk tahap penyidikan baru bisa kita ungkap ke media,” terangnya.

Sementara itu Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan yang sempat berkunjung ke rumahsakit Colombia tempat seorang mahasiswa Immanuel Silaban. Menurutnya, ada luka di kepala bagian kiri depan dan dagu yang diduga bekas penganiayaan oleh pihak sekuriti kampus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/