27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Pedagang Pasar Sukaramai Ancam Turun Tangan

Foto: Riadi/PM Spanduk-spanduk menolak penutupan Pasar Akik, dipajang di depan kios para pedagang, Minggu (22/2/2015).
Foto: Riadi/PM
Spanduk-spanduk menolak penutupan Pasar Akik, dipajang di depan kios para pedagang, Minggu (22/2/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasar Akik batal digusur, ratusan pedagang Pasar Sukaramai mengaku kecewa. Buntutnya, mereka mengancam akan melakukan aksi yang lebih ekstrim dari sekedar turun ke jalan.

Hal ini dikatakan Ketua Pedagang Pasar Sukaramai, Kamaludin Tanjung saat ditemui, Senin (23/2). Ia menilai Pemko Medan seperti hanya memberi ‘angin surga’ (ansor) kepada para pedagang lewat sepucuk surat perintah pengosongan Pasar Akik yang disebar pada Kamis (19/2) lalu.

“Buat apa surat itu dibagikan. Kami pedagang udah nunggu. Kami benar-benar kecewa,” ungkapnya. Padahal pada Senin (23/2), Kamaludin sudah mencoba meredamkan emosi pedagang saat berita penggusuran dibatalkan.

Usahanya berhasil karena Pemko Medan mengaku masih harus merapatkan tempat relokasi pedagang Pasar Akik. Namun, Kasatpol PP Kota Medan, M. Sofyan mengungkapkan bahwa rapat tidak jadi karena suatu alasan. “Rapatnya tadi nggak jadi,” ungkapnya singkat.

Namun mendengar rapat pembahasan kembali dibatalkan, Kamaludin tak mau bertanggung jawab jika pedagang Pasar Sukaramai melakukan aksi yang lebih ekstrim lagi.

“Saya sudah mencoba menahan emosi pedagang hari ini. Tapi saya tidak mau bertanggung jawab kalau pedagang melakukan aksi yang lebih dari sekarang,” ungkap Kamaludin.

Emosi pedagang lainnya, yakni Sai, juga diluapkan. Dia bahkan berencana menggusur sendiri Pasar Akik jika Pemko Medan tidak bergerak cepat.

Foto: Riadi/PM Pasar Sukaramai Medan. Para pedagang di pasar ini kecewa karena Pasar Akik batal digusur.
Foto: Riadi/PM
Pasar Sukaramai Medan. Para pedagang di pasar ini kecewa karena Pasar Akik batal digusur.

“Orang itu ga mikir apa kita sama-sama cari makan. Kalau jualan aku ga laku gara-gara mereka mau makan apa anak istriku. Ini urusan perut, apapun dilakukan. Tapi aku lakukan dengan cara yang benar. Kalau Pemko Medan ga jantan, aku dan pedagang lain yang akan gusur itu,” ungkap Sai.

Foto: Riadi/PM Spanduk-spanduk menolak penutupan Pasar Akik, dipajang di depan kios para pedagang, Minggu (22/2/2015).
Foto: Riadi/PM
Spanduk-spanduk menolak penutupan Pasar Akik, dipajang di depan kios para pedagang, Minggu (22/2/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasar Akik batal digusur, ratusan pedagang Pasar Sukaramai mengaku kecewa. Buntutnya, mereka mengancam akan melakukan aksi yang lebih ekstrim dari sekedar turun ke jalan.

Hal ini dikatakan Ketua Pedagang Pasar Sukaramai, Kamaludin Tanjung saat ditemui, Senin (23/2). Ia menilai Pemko Medan seperti hanya memberi ‘angin surga’ (ansor) kepada para pedagang lewat sepucuk surat perintah pengosongan Pasar Akik yang disebar pada Kamis (19/2) lalu.

“Buat apa surat itu dibagikan. Kami pedagang udah nunggu. Kami benar-benar kecewa,” ungkapnya. Padahal pada Senin (23/2), Kamaludin sudah mencoba meredamkan emosi pedagang saat berita penggusuran dibatalkan.

Usahanya berhasil karena Pemko Medan mengaku masih harus merapatkan tempat relokasi pedagang Pasar Akik. Namun, Kasatpol PP Kota Medan, M. Sofyan mengungkapkan bahwa rapat tidak jadi karena suatu alasan. “Rapatnya tadi nggak jadi,” ungkapnya singkat.

Namun mendengar rapat pembahasan kembali dibatalkan, Kamaludin tak mau bertanggung jawab jika pedagang Pasar Sukaramai melakukan aksi yang lebih ekstrim lagi.

“Saya sudah mencoba menahan emosi pedagang hari ini. Tapi saya tidak mau bertanggung jawab kalau pedagang melakukan aksi yang lebih dari sekarang,” ungkap Kamaludin.

Emosi pedagang lainnya, yakni Sai, juga diluapkan. Dia bahkan berencana menggusur sendiri Pasar Akik jika Pemko Medan tidak bergerak cepat.

Foto: Riadi/PM Pasar Sukaramai Medan. Para pedagang di pasar ini kecewa karena Pasar Akik batal digusur.
Foto: Riadi/PM
Pasar Sukaramai Medan. Para pedagang di pasar ini kecewa karena Pasar Akik batal digusur.

“Orang itu ga mikir apa kita sama-sama cari makan. Kalau jualan aku ga laku gara-gara mereka mau makan apa anak istriku. Ini urusan perut, apapun dilakukan. Tapi aku lakukan dengan cara yang benar. Kalau Pemko Medan ga jantan, aku dan pedagang lain yang akan gusur itu,” ungkap Sai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/