30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Warga Medan Mulai Terserang ISPA

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS MENDUNG: Cuaca Kota Medan yang mendung serta diliputi kabut asap. Meski hujan mengguyur Kota Medan, namun kabut asap masih terlihat.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MENDUNG: Cuaca Kota Medan yang mendung serta diliputi kabut asap. Meski hujan mengguyur Kota Medan, namun kabut asap masih terlihat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Hujan yang turun belakangan hari ini di Medan, tak membuat kabut asap ‘pergi’. Pasalnya, kabut asap dari kebakaran hutan di Riau masih tetap terlihat.

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, menyatakan secara kasatmata asap tersebut tak terlihat dengan jelas. Karena terdapat asap yang juga tergabung dengan awan. “Pantauan kita asap masih terlihat. Walaupun sebenarnya di Sumut ini tidak berpengaruh, namun tetap terlihat asap kiriman dari Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung,” kata Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Hendra Suwarta, Selasa (23/9).

Ia mengatakan, asap tersebut bisa hilang bila kebakaran yang terjadi juga sudah padam. Akan tetapi sampai saat ini masih terdapat titik api atau terbakarnya hutan di Jambi dan Sumatera Selatan. “Sehingga dengan kondisi seperti itu apalagi arah mata angin saat ini ke bagian tenggara, jadi asap itu sedikit mempengaruhi ke Sumut,” ucapnya.

Sementara itu, dampak dari kabut asap yang masuk wilayah Sumut hingga Kota Medan, disinyalir berdampak pada peningkatan jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Sebab, berdasarkan data di Puskesmas Padang Bulan sendiri, sejak tanggal 1 sampai 20 bulan September sudah 457 orang yang terserang ISPA. Rata-rata yang berkunjung dan mengeluh akan ISPA banyak dari kalangan remaja. “Memang ada peningkatan untuk penyakit ISPA di bulan ini, hal ini disebabkan karena faktor cuaca. Untuk peneumonia pada anak-anak belum ada ya. Namun, ada peneumonia 1 pada orang dewasa,” kata Kepala Puskesmas Padang Bulan, dr Rehulina, Senin (22/9).Sedangkan di Puskesmas Sering, seminggu belakangan sudah 44 orang yang berkunjung ke puskesmas dikarenakan terserang ISPA. “Pneumonia anak tidak ada, rata-rata  flu, batuk dan demam, apalagi cuaca yang sangat tak bersahabat banyak masyarakat terkena flu dan batuk, batuk dan sesak nafas dari ISPA,” ucapnya.

Kabid PMK Dinkes Sumut, dr NG Hikmet tak memungkiri kalau kabut asap berdampak pada ISPA. Hanya saja, peningkatan tidak signifikan. Terutama di perbatasan Provinsi Riau yakni Kabupaten Tapsel, Padang Lawas Utara, Labusel, Mandailing Natal, Tapteng, Labuhan Batu dan Kota Padang Sidempuan.

Begitu juga di Kota Medan, berdasarkan laporan diterima jumlah ISPA di Kota Medan pada bulan Januari-Agustus 2014 menunjukkan belum ada peningkatan secara signifikan. Bulan Januari 23.969 kasus, Februari 21.268 kasus, Maret 24.794 kasus, April 22.035 kasus, Mei 21.486 kasus, Juni 23.087 kasus, Juli 22.269 kasus, Agustus 23.933 kasus.

“Upaya yang dilakukan saat ini adalah memonitor situasi kabut asap disetiap kabupaten/kota. Surveilans penyakit ISPA harian di Fasyankes dan melaporkan mingguan kabupaten/kota serta ke provinsi. Pembagian masker ke masyarakat di beberapa kabupaten/kota perbatasan Riau untuk antisipasi bila terjadi kabut asap yang cukup tinggi. Dan melakukan koordinasi dengan lintas sektoral terkait dan dengan BTKL tentang pemantauan kabut asap,” ujarnya.  Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Medan, drg Usma Polita mengimbau  kepada masyarakat agar melakukan pola hidup bersih, olah raga rutin. (nit/ila)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS MENDUNG: Cuaca Kota Medan yang mendung serta diliputi kabut asap. Meski hujan mengguyur Kota Medan, namun kabut asap masih terlihat.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MENDUNG: Cuaca Kota Medan yang mendung serta diliputi kabut asap. Meski hujan mengguyur Kota Medan, namun kabut asap masih terlihat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Hujan yang turun belakangan hari ini di Medan, tak membuat kabut asap ‘pergi’. Pasalnya, kabut asap dari kebakaran hutan di Riau masih tetap terlihat.

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, menyatakan secara kasatmata asap tersebut tak terlihat dengan jelas. Karena terdapat asap yang juga tergabung dengan awan. “Pantauan kita asap masih terlihat. Walaupun sebenarnya di Sumut ini tidak berpengaruh, namun tetap terlihat asap kiriman dari Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung,” kata Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Hendra Suwarta, Selasa (23/9).

Ia mengatakan, asap tersebut bisa hilang bila kebakaran yang terjadi juga sudah padam. Akan tetapi sampai saat ini masih terdapat titik api atau terbakarnya hutan di Jambi dan Sumatera Selatan. “Sehingga dengan kondisi seperti itu apalagi arah mata angin saat ini ke bagian tenggara, jadi asap itu sedikit mempengaruhi ke Sumut,” ucapnya.

Sementara itu, dampak dari kabut asap yang masuk wilayah Sumut hingga Kota Medan, disinyalir berdampak pada peningkatan jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Sebab, berdasarkan data di Puskesmas Padang Bulan sendiri, sejak tanggal 1 sampai 20 bulan September sudah 457 orang yang terserang ISPA. Rata-rata yang berkunjung dan mengeluh akan ISPA banyak dari kalangan remaja. “Memang ada peningkatan untuk penyakit ISPA di bulan ini, hal ini disebabkan karena faktor cuaca. Untuk peneumonia pada anak-anak belum ada ya. Namun, ada peneumonia 1 pada orang dewasa,” kata Kepala Puskesmas Padang Bulan, dr Rehulina, Senin (22/9).Sedangkan di Puskesmas Sering, seminggu belakangan sudah 44 orang yang berkunjung ke puskesmas dikarenakan terserang ISPA. “Pneumonia anak tidak ada, rata-rata  flu, batuk dan demam, apalagi cuaca yang sangat tak bersahabat banyak masyarakat terkena flu dan batuk, batuk dan sesak nafas dari ISPA,” ucapnya.

Kabid PMK Dinkes Sumut, dr NG Hikmet tak memungkiri kalau kabut asap berdampak pada ISPA. Hanya saja, peningkatan tidak signifikan. Terutama di perbatasan Provinsi Riau yakni Kabupaten Tapsel, Padang Lawas Utara, Labusel, Mandailing Natal, Tapteng, Labuhan Batu dan Kota Padang Sidempuan.

Begitu juga di Kota Medan, berdasarkan laporan diterima jumlah ISPA di Kota Medan pada bulan Januari-Agustus 2014 menunjukkan belum ada peningkatan secara signifikan. Bulan Januari 23.969 kasus, Februari 21.268 kasus, Maret 24.794 kasus, April 22.035 kasus, Mei 21.486 kasus, Juni 23.087 kasus, Juli 22.269 kasus, Agustus 23.933 kasus.

“Upaya yang dilakukan saat ini adalah memonitor situasi kabut asap disetiap kabupaten/kota. Surveilans penyakit ISPA harian di Fasyankes dan melaporkan mingguan kabupaten/kota serta ke provinsi. Pembagian masker ke masyarakat di beberapa kabupaten/kota perbatasan Riau untuk antisipasi bila terjadi kabut asap yang cukup tinggi. Dan melakukan koordinasi dengan lintas sektoral terkait dan dengan BTKL tentang pemantauan kabut asap,” ujarnya.  Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Medan, drg Usma Polita mengimbau  kepada masyarakat agar melakukan pola hidup bersih, olah raga rutin. (nit/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/