26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

DPRD Medan Minta Pemko Segera Beri Solusi Terkait Krisis Air

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak merasa prihatin dengan masih banyaknya krisis air bersih yang dialami warga Medan. Paul berharap kondisi itu tidak terus menerus dibiarkan, sebab sebagian masyarakat Kota Medan sudah sangat tersiksa dengan kondisi krisis air bersih tersebut.

“Di era modern seperti saat ini masih banyak warga Kota Medan yang krisis air bersih, saya harap ini bisa diperhatikan secara lebih serius, jangan biarkan berlarut-larut. Kita sangat prihatin dengan kondisi ini,” ucap Paul, Kamis (25/1/2024).

Untuk itu, kata Paul, Pemko Medan tidak boleh tinggal diam. Sebagai pemerintah, Pemko Medan diminta untuk segera memberikan solusi atas keluhan warga tersebut.

“Harus ada koordinasi yang lebih serius dengan Perumda Tirtanadi. Bila tidak ada solusi dengan mereka (Perumda Tirtanadi), mungkin Pemko Medan bisa mencari jalur alternatif lain sebagai solusi, salah satunya dengan membuat sumur bor untuk warga,” ujarnya.

Paul pun berharap, ketiadaan air bersih di sejumlah wilayah Kota Medan tidak meluas ke wilayah lainnya. Sebaliknya, DPRD Medan berharap Perumda Tirtanadi mampu menyuplai setiap rumah di Kota Medan dengan pasokan air bersih yang mereka miliki.

“Sebab kita sangat berharap tidak ada lagi warga Kota Medan yang mengalami krisis air bersih,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga lingkungan 13 Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli, mengaku mengalami krisis air bersih. Warga pun berharap bisa mendapatkan distribusi air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirtanadi atau adanya pengadaan sumur bor dari Pemko Medan.

“Kami berharap dapat distribusi air bersih, kami warga Medan berharap Pemko Medan dan DPRD Medan memperhatikan nasib kami,” ucap salah satu warga R Sitinjak mewakili keluhan ratusan KK warga lingkungan 13 kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).

Disampaikan R Sitinjak, warga cukup menderita karena krisis air bersih. Sementara untuk air yang bersumber dari milik sumur warga, kondisinya kuning dan berbau. Oleh sebab itu, kebutuhan untuk mandi dan cuci pakaian harus disaring terlebih dahulu dan keperluan untuk masak terpaksa harus membeli air.

“Permohonan sudah sering kami ajukan, namun hingga saat ini belum ada realisasi. Kami sangat berharap Pemko Medan dapat mencari solusinya,” pinta Sitinjak.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak merasa prihatin dengan masih banyaknya krisis air bersih yang dialami warga Medan. Paul berharap kondisi itu tidak terus menerus dibiarkan, sebab sebagian masyarakat Kota Medan sudah sangat tersiksa dengan kondisi krisis air bersih tersebut.

“Di era modern seperti saat ini masih banyak warga Kota Medan yang krisis air bersih, saya harap ini bisa diperhatikan secara lebih serius, jangan biarkan berlarut-larut. Kita sangat prihatin dengan kondisi ini,” ucap Paul, Kamis (25/1/2024).

Untuk itu, kata Paul, Pemko Medan tidak boleh tinggal diam. Sebagai pemerintah, Pemko Medan diminta untuk segera memberikan solusi atas keluhan warga tersebut.

“Harus ada koordinasi yang lebih serius dengan Perumda Tirtanadi. Bila tidak ada solusi dengan mereka (Perumda Tirtanadi), mungkin Pemko Medan bisa mencari jalur alternatif lain sebagai solusi, salah satunya dengan membuat sumur bor untuk warga,” ujarnya.

Paul pun berharap, ketiadaan air bersih di sejumlah wilayah Kota Medan tidak meluas ke wilayah lainnya. Sebaliknya, DPRD Medan berharap Perumda Tirtanadi mampu menyuplai setiap rumah di Kota Medan dengan pasokan air bersih yang mereka miliki.

“Sebab kita sangat berharap tidak ada lagi warga Kota Medan yang mengalami krisis air bersih,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga lingkungan 13 Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli, mengaku mengalami krisis air bersih. Warga pun berharap bisa mendapatkan distribusi air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirtanadi atau adanya pengadaan sumur bor dari Pemko Medan.

“Kami berharap dapat distribusi air bersih, kami warga Medan berharap Pemko Medan dan DPRD Medan memperhatikan nasib kami,” ucap salah satu warga R Sitinjak mewakili keluhan ratusan KK warga lingkungan 13 kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).

Disampaikan R Sitinjak, warga cukup menderita karena krisis air bersih. Sementara untuk air yang bersumber dari milik sumur warga, kondisinya kuning dan berbau. Oleh sebab itu, kebutuhan untuk mandi dan cuci pakaian harus disaring terlebih dahulu dan keperluan untuk masak terpaksa harus membeli air.

“Permohonan sudah sering kami ajukan, namun hingga saat ini belum ada realisasi. Kami sangat berharap Pemko Medan dapat mencari solusinya,” pinta Sitinjak.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/