25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Main Petasan Buatan Sendiri, Mata Terancam Buta

Foto: Hulman/PM Dian menjalani perawatan di RSUD Deliserdang, setelah matanya terkena petasan, Selasa 97/6/2016).
Foto: Hulman/PM
Dian menjalani perawatan di RSUD Deliserdang, setelah matanya terkena petasan, Selasa 97/6/2016).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Apes bagi Dian Pradana (14). Mata siswa kelas VII, SMP Wirajaya Tanjung Morawa itu nyaris buta. Pasalnya, warga Dusun IV, Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjung Morawa bermain petasan yang terbuat dari jari-jari sepeda dan mesiu korek api. Api memercik dan mengenai matanya.

Saat ditemui di ruang Kenanga I, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang, Lubuk Pakam, anak keempat dari lima bersaudara itu masih terbaring lemah. Mata kanannya diperban dan tangan kanan terpasang selang infus, Selasa (7/6) sekira pukul 12.30 WIB.

Kepada wartawan, Indah menjelaskan peristiwa naas yang menimpa adiknya itu terjadi pada Selasa (31/5) sekira pukul 17.00 Wib lalu. Saat itu, Dian sedang bermain petasan buatan sendiri dibawah pohon mangga. Tepat di depan rumah mereka bersama M.Taufan (10), keponakannya.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Saat menokok-nokok petasan tersebut, petasan tidak berbunyi. Karena tak berbunyi, Dian pun membersihkan petasan miliknya dengan cara mengorek-ngoreknya. Saat sedang asyik membersihkan, tiba-tiba petasan meledak. Percikannya pun mengenai mata sebelah kanan Dian. “Taufan tidak apa-apa,” ujar Indah.

Kontan saja Dian menangis sembari menjerit kesakitan memegangi matanya.

Mendengar jeritan Dian, Indah dan ibunya Asni pun membawanya ke bidan yang ada di desa mereka. Disebabkan luka dimata cukup parah, bidan menyarankan agar Dian dibawa ke RSUD Deli Serdang. Selanjutnya pada Kamis (2/6), Dian pun menjalani operasi mata kanannya. “Adikku sudah sepekan dirawat disini dan sudah operasi. Mata kanannya belum bisa melihat dan masih menunggu hasil rontgen,” ungkapnya.

Terpisah, Direktur RSUD Deliserdang dr Isnaini Dakhry menerangkan jika Dian saat ini dalam kondisi penyembuhan luka bekas operasi. “Dian sudah dioperasi, Dian ditangani dokter spesialis mata,” terang Isnaini.

Isnaini menjelaskan, bagian kornea dan iris mata sebelah kanan Dian terkena percikan mesiu petasan. Apakah mata kanan Dian akan berfungsi seperti semula pasca operasi? Isnaini tidak berani memastikan. Ia mengaku masih menunggu hasil operasi.

“Sudah USG mata dan operasi berlangsung baik, kita akan lihat hasilnya setelah luka operasi kering. Menurut dokter mata kemungkinan besar mata kanan Dian akan rusak. Dalam sepekan hasilnya akan diketahui. Biaya pengobatan ditanggung pihak rumah sakit melalui Jamkesda,” jelas Isnaini.(man/ala)

Foto: Hulman/PM Dian menjalani perawatan di RSUD Deliserdang, setelah matanya terkena petasan, Selasa 97/6/2016).
Foto: Hulman/PM
Dian menjalani perawatan di RSUD Deliserdang, setelah matanya terkena petasan, Selasa 97/6/2016).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Apes bagi Dian Pradana (14). Mata siswa kelas VII, SMP Wirajaya Tanjung Morawa itu nyaris buta. Pasalnya, warga Dusun IV, Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjung Morawa bermain petasan yang terbuat dari jari-jari sepeda dan mesiu korek api. Api memercik dan mengenai matanya.

Saat ditemui di ruang Kenanga I, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang, Lubuk Pakam, anak keempat dari lima bersaudara itu masih terbaring lemah. Mata kanannya diperban dan tangan kanan terpasang selang infus, Selasa (7/6) sekira pukul 12.30 WIB.

Kepada wartawan, Indah menjelaskan peristiwa naas yang menimpa adiknya itu terjadi pada Selasa (31/5) sekira pukul 17.00 Wib lalu. Saat itu, Dian sedang bermain petasan buatan sendiri dibawah pohon mangga. Tepat di depan rumah mereka bersama M.Taufan (10), keponakannya.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Saat menokok-nokok petasan tersebut, petasan tidak berbunyi. Karena tak berbunyi, Dian pun membersihkan petasan miliknya dengan cara mengorek-ngoreknya. Saat sedang asyik membersihkan, tiba-tiba petasan meledak. Percikannya pun mengenai mata sebelah kanan Dian. “Taufan tidak apa-apa,” ujar Indah.

Kontan saja Dian menangis sembari menjerit kesakitan memegangi matanya.

Mendengar jeritan Dian, Indah dan ibunya Asni pun membawanya ke bidan yang ada di desa mereka. Disebabkan luka dimata cukup parah, bidan menyarankan agar Dian dibawa ke RSUD Deli Serdang. Selanjutnya pada Kamis (2/6), Dian pun menjalani operasi mata kanannya. “Adikku sudah sepekan dirawat disini dan sudah operasi. Mata kanannya belum bisa melihat dan masih menunggu hasil rontgen,” ungkapnya.

Terpisah, Direktur RSUD Deliserdang dr Isnaini Dakhry menerangkan jika Dian saat ini dalam kondisi penyembuhan luka bekas operasi. “Dian sudah dioperasi, Dian ditangani dokter spesialis mata,” terang Isnaini.

Isnaini menjelaskan, bagian kornea dan iris mata sebelah kanan Dian terkena percikan mesiu petasan. Apakah mata kanan Dian akan berfungsi seperti semula pasca operasi? Isnaini tidak berani memastikan. Ia mengaku masih menunggu hasil operasi.

“Sudah USG mata dan operasi berlangsung baik, kita akan lihat hasilnya setelah luka operasi kering. Menurut dokter mata kemungkinan besar mata kanan Dian akan rusak. Dalam sepekan hasilnya akan diketahui. Biaya pengobatan ditanggung pihak rumah sakit melalui Jamkesda,” jelas Isnaini.(man/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/